Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Ricuh Kedatangan Gatot Nurmantyo di TMP Kalibata | Raperda Covid-19 di Jakarta Dikritik PSI

Kompas.com - 01/10/2020, 08:59 WIB
Sabrina Asril

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemarin, bangsa Indonesia memperingati hari bersejarah di mana sebuah tragedi terjadi. Enam jederal dan satu perwira TNI AD dibunuh secara sadis pada 30 September 1965.

Dalam peristiwa yang dikenal dengan G30S itu, seorang putri bungsu Jenderal TNI AH Nasution, Ade Irma Suryani, juga turut menjadi korban.

Memperingati tragedi itu, sejumlah veteran pun berziarah ke TMP Kalibata, tempat jasad para jenderal dikebumikan.

Salah satunya adalah mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Baca juga: Bentrokan di TMP Kalibata, Kaca Mikrolet Pecah hingga Pengunjuk Rasa Lari Kocar-kacir

Akan tetapi, kehadiran Gatot disambut oleh para demonstran. Aksi bentrok pun terjadi antara massa rombongan Gatot dengan para pengunjuk rasa itu.

Sebuah mikrolet yang dipakai para pengunjuk hancur jadi sasaran amuk massa.

Berita soal kericuhan yang terjadi di depan TMP Kalibata itu menjadi berita terpopuler Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin, Rabu (30/9/2020).

Berikut empat berita terpopuler Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin:

1. Kericuhan di depan TMP Kalibata

Kedatangan Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo bersama para veteran ke Taman Makam Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan pada Rabu (30/9/2020) siang diwarnai aksi demonstrasi puluhan pemuda.

Pantauan Warta Kota di lokasi, kawasan TMP Kalibata dijaga ketat oleh personel TNI dan kepolisian. Bahkan, Gatot sempat bersitegang dengan Dandim Jakarta Selatan, Kolonel Inf Ucu Yustia ketika hendak masuk ke area makam.

Setelah terjadi perdebatan alot, akhirnya rombongan diperbolehkan masuk dengan syarat per kelompok maksimal 30 orang.

Baca juga: Kapolres Jaksel Sebut Tak Ada Bentrokan di TMP Kalibata

 

Sekitar 20 menit Gatot nyekar ke makam para pahlawan pada momentum yang mereka sebut sebagai aksi mengenang pemberontakan Gerakan 30 Sepember PKI.

Sesaat setelah Jenderal Gatot meninggalkan lokasi, gerombolan pendemo kembali melakukan orasi.

Namun, orasi itu menyinggung rombongan massa yang bersama Gatot seperti FKPPI, pengacara, Jawara Bela Umat, Bang Japar, dan organisasi lain.

Mereka pun menuduk peserta unjuk rasa itu sebagai massa bayaran yang datang ke sana hanya untuk memprovokasi.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Cerita Baharu, Pedagang Uang Kuno yang Bertahan 40 Tahun di Pasar Baru
Cerita Baharu, Pedagang Uang Kuno yang Bertahan 40 Tahun di Pasar Baru
Megapolitan
Menko PMK: 1 Juta WNI Berobat ke Luar Negeri, Devisa Bocor Rp 200 Triliun
Menko PMK: 1 Juta WNI Berobat ke Luar Negeri, Devisa Bocor Rp 200 Triliun
Megapolitan
Polisi Ungkap Alasan Penangkapan Cho Yong Gi, Tim Medis Demo Hari Buruh
Polisi Ungkap Alasan Penangkapan Cho Yong Gi, Tim Medis Demo Hari Buruh
Megapolitan
Kronologi Penumpang Melahirkan di Stasiun Bogor, Ibu Tiba-Tiba Mengalami Kontraks
Kronologi Penumpang Melahirkan di Stasiun Bogor, Ibu Tiba-Tiba Mengalami Kontraks
Megapolitan
Dorong Masyarakat Naik Transportasi Umum, Rano Karno: Kita Harus Mulai Duluan
Dorong Masyarakat Naik Transportasi Umum, Rano Karno: Kita Harus Mulai Duluan
Megapolitan
Begini Kondisi Ibu Usai Melahirkan di Toilet Stasiun Bogor
Begini Kondisi Ibu Usai Melahirkan di Toilet Stasiun Bogor
Megapolitan
Mayapada Hospital Bangun Tower 3, Hadirkan Empat Layanan Unggulan
Mayapada Hospital Bangun Tower 3, Hadirkan Empat Layanan Unggulan
Megapolitan
Pasar Baru Mati Suri, Departement Store Buka Setahun Sekali
Pasar Baru Mati Suri, Departement Store Buka Setahun Sekali
Megapolitan
Pedagang Harap Pasar Baru Bisa Direvitalisasi seperti Mal Blok M
Pedagang Harap Pasar Baru Bisa Direvitalisasi seperti Mal Blok M
Megapolitan
Warna-warni Rapor 100 Hari Pramono-Rano...
Warna-warni Rapor 100 Hari Pramono-Rano...
Megapolitan
Dalam Kondisi Mual dan Muntah, Cho Yong Gi Tetap Diperiksa Polisi
Dalam Kondisi Mual dan Muntah, Cho Yong Gi Tetap Diperiksa Polisi
Megapolitan
Transjabodetabek Rute Sawangan-Lebak Bulus Beroperasi, Ini 11 Titik Pemberhentiannya
Transjabodetabek Rute Sawangan-Lebak Bulus Beroperasi, Ini 11 Titik Pemberhentiannya
Megapolitan
Daftar Harga Sapi Kurban Idul Adha 2025, Bisa Patungan 1/7 per Ekor
Daftar Harga Sapi Kurban Idul Adha 2025, Bisa Patungan 1/7 per Ekor
Megapolitan
Jam Malam di Bekasi, Pelajar Dilarang Keluar Rumah di Atas Pukul 21.00 WIB
Jam Malam di Bekasi, Pelajar Dilarang Keluar Rumah di Atas Pukul 21.00 WIB
Megapolitan
PN Jakarta Selatan Kembali Gelar Sidang Kasus Judol Komdigi Siang Ini
PN Jakarta Selatan Kembali Gelar Sidang Kasus Judol Komdigi Siang Ini
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anggaran Mobil Dinas Eselon Nyaris Rp 1 Miliar, Tak Kena Efisiensi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau