Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, 2.150 Demonstran Tolak UU Cipta Kerja Berhadapan dengan 10.000 Aparat di Jakarta

Kompas.com - 20/10/2020, 17:55 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Demonstrasi tolak UU Cipta Kerja berlangsung di Jakarta, Selasa (20/10/2020). Demonstrasdi digelar di kawasan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Aksi tolak UU Cipta Kerja hari ini digelar bertepatan dengan satu tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan wakilnya, Ma'ruf Amin.

Berdasarkan hitungan polisi, ada 2.150 lebih demonstran yang berunjuk rasa. Sementara jumlah aparat yang dikerahkan lebih dari 10.000 orang.

"Saat ini berlangsung aksi unjuk rasa dari beberapa kelompok. Ada dari mahasiswa khususnya dari BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia) sekitar 400 orang dan dari buruh bernama Gebrak (Gerakan Buruh Bersama Rakyat) sekitar 1.750 orang," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana kepada wartawan, Selasa.

Baca juga: Polisi Sebut Pelajar yang Terlibat Demo UU Cipta Kerja di Jakarta Hari Ini Berkurang

"Kami dari petugas, yakni TNI dan Polri layani, kawal, dan amankan aksi unjuk rasa ini, jumlah perkuatan kami sekitar 10 ribuan. Kami pun persiapkan cadangan sekitar 5.000 sampai 6.000 dari TNI dan Polri," kata dia.

Hingga Selasa sore, demonstran masih ada di sekitar Patung Kuda/Arjuna Wijaya, kawasan Medan Merdeka Barat. Massa tidak diizinkan mendekat ke Istana Negara di kawasan Medan Merdeka Utara, walaupun mereka meminta agar ada ruang negosiasi antara demonstran dengan Istana.

Massa dari BEM SI telah membubar diri. Demikian juga sebagian massa buruh.

Nana menyatakan, aparat keamanan tidak hanya berjaga di sekitar Istana hari ini.

"Kami amankan di Istana, kemudian DPR RI, HI, sentra-sentra ekonomi, dalam rangka antisipasi jangan sampai aksi didompleng atau ditumpangi kelompok-kelompok anti-kemapanan," ujar dia

"Alhamdulilah bahwa sampai saat ini aksi unjuk rasa berjalan tertib," ungkap Nana.

Para demonstran mendesak Presiden Joko Widodo segera menerbitkan perppu untuk membatalkan omnibus law UU Cipta Kerja yang mereka nilai kontroversial.

Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak UU itu disahkan pemerintah dan DPR pada 5 Oktober ini.

Selama 2 pekan gelombang protes, demonstrasi beberapa kali berakhir bentrok dengan aparat. Ratusan orang ditahan polisi dan ada 131 di antaranya dijadikan tersangka.

Kekerasan aparat juga menjadi salah satu sorotan dalam beberapa aksi demonstrasi tolak UU Cipta Kerja di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
alhamdulillah demonstran telah melakukan aksi damai, begitulah harapan rakyat, kaum terdidik menyampaikan aspirasinya, trina kasih demonstran,


Terkini Lainnya
Ulah WN Malaysia Tipu Warga Indonesia: BTS Buatan dan SMS Premium Jadi “Senjata”
Ulah WN Malaysia Tipu Warga Indonesia: BTS Buatan dan SMS Premium Jadi “Senjata”
Megapolitan
200 WNI di Qom Iran Enggan Dievakuasi, Nilai Situasi Aman
200 WNI di Qom Iran Enggan Dievakuasi, Nilai Situasi Aman
Megapolitan
Nikita Mirzani Ngamuk ke Petugas Kejaksaan: Gue Bukan Pembunuh, Enggak Kabur!
Nikita Mirzani Ngamuk ke Petugas Kejaksaan: Gue Bukan Pembunuh, Enggak Kabur!
Megapolitan
Latihan Persija di Stadion Cendrawasih Diharap Bisa Bangkitkan Minat Olahraga Anak-anak
Latihan Persija di Stadion Cendrawasih Diharap Bisa Bangkitkan Minat Olahraga Anak-anak
Megapolitan
Nikita Mirzani Ternganga Dengar Dakwaan Jaksa, Mengaku Dijebak
Nikita Mirzani Ternganga Dengar Dakwaan Jaksa, Mengaku Dijebak
Megapolitan
11 WNI yang Dievakuasi dari Iran Asal Jatim dan Kaltim, Seluruhnya Sehat
11 WNI yang Dievakuasi dari Iran Asal Jatim dan Kaltim, Seluruhnya Sehat
Megapolitan
Nikita Mirzani Ajukan Penangguhan Penahanan Kasus Pemerasan dan TPPU
Nikita Mirzani Ajukan Penangguhan Penahanan Kasus Pemerasan dan TPPU
Megapolitan
Ada 18 WNI Lain yang Dijadwalkan Tiba dari Iran Hari Ini, tapi Tertahan di Qatar
Ada 18 WNI Lain yang Dijadwalkan Tiba dari Iran Hari Ini, tapi Tertahan di Qatar
Megapolitan
Ada 97 WNI yang Dievakuasi dari Iran, Baru 11 Tiba di Jakarta
Ada 97 WNI yang Dievakuasi dari Iran, Baru 11 Tiba di Jakarta
Megapolitan
Cegah Keracunan, Menu MBG Bakal Wajib Rapid Test Sebelum Disajikan
Cegah Keracunan, Menu MBG Bakal Wajib Rapid Test Sebelum Disajikan
Megapolitan
WNI dari Iran: Tak Terkena Bom, tapi Terus Dihantui Drone
WNI dari Iran: Tak Terkena Bom, tapi Terus Dihantui Drone
Megapolitan
Jalan Flyover di Penjaringan Rusak Parah, Aspal Retak hingga Berlubang
Jalan Flyover di Penjaringan Rusak Parah, Aspal Retak hingga Berlubang
Megapolitan
WNI Cerita Mencekamnya Ibu Kota Iran, Berulang Kali Dengar Ledakan
WNI Cerita Mencekamnya Ibu Kota Iran, Berulang Kali Dengar Ledakan
Megapolitan
WNI Ceritakan Ketatnya Akses Internet di Iran saat Konflik Memanas
WNI Ceritakan Ketatnya Akses Internet di Iran saat Konflik Memanas
Megapolitan
Kampus Trisakti Minta Mahasiswa Tak Parkir Kendaraan di Trotoar Kyai Tapa
Kampus Trisakti Minta Mahasiswa Tak Parkir Kendaraan di Trotoar Kyai Tapa
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau