Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Klaim Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Barat Turun Berkat Ronda Keliling

Kompas.com - 22/10/2020, 18:32 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Barat mengklaim kasus positif Covid-19 di wilayahnya menurun berkat adanya ronda keliling sejak awal September 2020.

“Beberapa hari belakangan memang sudah ada penurunan secara signifikan. Awalnya sekitar di atas 150 sampai lebih dari 200 kasus, sekarang sudah turun jadi di bawah 100 pasien per hari,” ujar Wakil Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko, di Jakarta, Kamis (22/10/2020), sebagaimana dikutip Antara.

Yani mengakui angka grafik keseluruhan kasus positif Covid-19 di wilayahnya masih fluktuatif, namun dalam beberapa hari belakangan angka tersebut turun secara signifikan.

Baca juga: UPDATE 21 Oktober: 12.748 Pasien Covid-19 Masih Dirawat di Jakarta, 2.120 Orang Meninggal

Yani menjabarkan adanya penurunan kasus harian Covid-19 dari data pada 17-19 Oktober 2020 yang didapat dari Puskesmas di seluruh wilayah Jakarta Barat sejak berlangsungnya ronda.

Pada 17 Oktober, kasus harian Covid-19 meningkat hingga 199 pasien, dengan rincian angka tertinggi di Kecamatan Cengkareng sekitar 90 kasus, Tamansari 24 kasus, Kalideres 22 kasus dan Kembangan 20 kasus.

Tiga kelurahan di Cengkareng dilaporkan memiliki kenaikan kasus tertinggi yakni Cengkareng Barat 23 kasus, Duri Kosambi 20 kasus dan Kapuk 17 kasus.

Kemudian kasus positif Covid-19 pada 18 Oktober, ada peningkatan kasus sebanyak 68, dangan angka tertinggi di Kecamatan Kalideres 22 kasus, Kebon Jeruk 19 kasus dan Tambora 11 kasus.

Kelurahan dengan kenaikan tertinggi yakni Kebon Jeruk sebanyak tujuh kasus, Kalideres tujuh kasus dan Semanan enam kasus.

Kasus harian positif Covid-19 kembali terkendali pada 19 Oktober dengan peningkatan hanya 37 kasus se-Jakarta Barat, dengan kenaikan tertinggi di Kecamatan Kebon Jeruk sebanyak 13 kasus, Palmerah 9 kasus dan Tambora 9 kasus.

Sementara Kelurahan dengan kenaikan tertinggi dengan rincian Kebon Jeruk 9 kasus, Duri Kepa tiga kasus, Palmerah tiga kasus dan Angke tiga kasus.

Yani mengatakan, ronda Covid-19 yang dilakukan jajaran pemerintahannya memberdayakan Gugus Tugas Covid-19 tingkat RT dan RW agar pesan kampanye 3M lebih mengena pada warga.

Ronda keliling dilakukan dengan cara sekreatif mungkin, berkeliling dengan membunyikan kentongan.

“Selain melakukan perbantuan dengan pasien terkonfirmasi, isolasi wilayah, tugas RW juga melakukan aksi ronda. Tiap kebijakan di Pemkot Jakbar tetap kita laporkan ke pimpinan, karena ini ide Wali Kota Jakarta Barat dan saya waktu itu jadi pelaksana harian bersama jajaran,” kata Yani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Trotoar Kyai Tapa Dipenuhi Parkir Liar, Pejalan Terganggu sebab Akses Sempit
Trotoar Kyai Tapa Dipenuhi Parkir Liar, Pejalan Terganggu sebab Akses Sempit
Megapolitan
Karaoke Sarang Prostitusi di Ciputat Itu Akhirnya Rata dengan Tanah...
Karaoke Sarang Prostitusi di Ciputat Itu Akhirnya Rata dengan Tanah...
Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Manfaatkan Lahan di Roxy Ciputat untuk Parkiran Mobil
Pemkot Tangsel Bakal Manfaatkan Lahan di Roxy Ciputat untuk Parkiran Mobil
Megapolitan
Litbang Kompas: Pemprov DKI Dinilai Kurang Perhatikan Nasib Pekerja Seni Betawi
Litbang Kompas: Pemprov DKI Dinilai Kurang Perhatikan Nasib Pekerja Seni Betawi
Megapolitan
Ramai Pengunjung, Antrean PRJ 2025 Mengular di Pintu Masuk Gate 9
Ramai Pengunjung, Antrean PRJ 2025 Mengular di Pintu Masuk Gate 9
Megapolitan
BSU 2025 Bisa Gagal Cair, Ini Cara Perbarui Rekening Penerima
BSU 2025 Bisa Gagal Cair, Ini Cara Perbarui Rekening Penerima
Megapolitan
Trotoar Kyai Tapa Dipenuhi Parkir Liar, Area Pejalan Kaki Menyempit
Trotoar Kyai Tapa Dipenuhi Parkir Liar, Area Pejalan Kaki Menyempit
Megapolitan
Ibu yang Dianiaya Anak di Bekasi Memar di Kepala dan Punggungnya
Ibu yang Dianiaya Anak di Bekasi Memar di Kepala dan Punggungnya
Megapolitan
Litbang Kompas: Pramono Dinilai Merakyat, tapi Kurang Blusukan
Litbang Kompas: Pramono Dinilai Merakyat, tapi Kurang Blusukan
Megapolitan
Kemeriahan Acara Puncak HUT Ke-498 Kota Jakarta, Refleksi dan Motivasi Menuju Kota Global Berbudaya
Kemeriahan Acara Puncak HUT Ke-498 Kota Jakarta, Refleksi dan Motivasi Menuju Kota Global Berbudaya
Megapolitan
Sebelum Dibongkar, Pemilik Bangunan Liar di Roxy Ciputat Sudah 3 Kali Diperingatkan
Sebelum Dibongkar, Pemilik Bangunan Liar di Roxy Ciputat Sudah 3 Kali Diperingatkan
Megapolitan
Menyusuri Pasar Gembrong, Surga Mainan Anak yang Kini Sepi Pembeli
Menyusuri Pasar Gembrong, Surga Mainan Anak yang Kini Sepi Pembeli
Megapolitan
Anak yang Aniaya Ibu di Bekasi Nyaris Serang Pamannya Pakai Pisau
Anak yang Aniaya Ibu di Bekasi Nyaris Serang Pamannya Pakai Pisau
Megapolitan
Bongkar Bangunan Liar di Roxy, Pemkot Tangsel: Ini Langkah Tertibkan Lahan Pemerintah
Bongkar Bangunan Liar di Roxy, Pemkot Tangsel: Ini Langkah Tertibkan Lahan Pemerintah
Megapolitan
Pemprov Jakarta Diminta Percepat Proyek Giant Sea Wall, tapi Jangan Rugikan Warga Pesisir
Pemprov Jakarta Diminta Percepat Proyek Giant Sea Wall, tapi Jangan Rugikan Warga Pesisir
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau