Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Normalisasi Kali Rawa Rengas Memasuki Proses Pematokan Hari Ini

Kompas.com - 03/11/2020, 09:12 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comNormalisasi bantaran kali Rawa Rengas, Cakung Timur, Jakarta Timur, akan memasuki proses pematokan, Selasa (3/11/2020) ini. Hal ini disampaikan Kasie Pembangunan dan Peningkatan Drainase Sudin Sumber Daya Air Jakarta Timur, Tengku Saugi Zikri.

"Besok, kami bersama Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertahanan (Citata) DKI Jakarta melakukan pematokan. Proses pematokan akan dimulai pukul 09.00 WIB," kata Saugi Zikri kepada Kompas.com, Senin (2/11/2020) malam.

Nantinya, kali Rawa Rengas akan memiliki lebar 12 meter. Proses normalisasi, mulai dari pengerukan, sudah dimulai sejak Sabtu dua pekan lalu oleh Sudin Sumber Daya Air Jakarta Timur.

Baca juga: Lurah Cakung Timur Pastikan Libur Panjang Tak Hentikan Proses Normalisasi Kali Rawa Rengas

"Pematokan lebarnya 12 meter, sekarang kan sekitar 2 sampai 3 meter. Artinya, masih kurang sekitar 10 meter. Nah, itu Citata yang lebih tahu," ucap Saugi Zikri.

"Sementara dari kami akan tetap melakukan pengerukan karena menjadikan kali itu memiliki panjang 12 meter kan butuh waktu juga," kata dia lagi.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Untuk rencana kedalaman kali Rawa Rengas, Saugi Zikri mengatakan bahwa pihaknya masih akan mengukur elevasi.

"Kami harus mengukur dalam saluran (DS), agar air itu mengalir. Itu kan airnya menuju sampai Waduk Side C di JGC. Jadi elevasinya diteliti lagi agar mengalir airnya," ucap Saugi Zikri.

"Alat kami sudah siap, ada tiga alat berat di lapangan. Ada juga sekitar 8 sampai 10 dam truk kami kerahkan untuk mengangkut tanah dari lokasi tersebut," ujar Saugi.

Baca juga: Normalisasi Kali Rawa Rengas Memasuki Proses Pengerukan

Awal mula normalisasi

Tengku Saugi Zikri menjelaskan, awal mula normalisasi kali Rawa Rengas karena ada permintaan dari warga setempat.

"Dimulai dari usulan warga, ke pak camat, ke pak lurah. Pak camat bersurat ke kami agar dilakukan normalisasi kali Rawa Rengas. Intinya kami balas surat pak camat dan siap melaksanakan normalisasi," kata Saugi Zikri.

"Cuma ada kondisi masalah sosial di situ. Ada warga, yang mana itu tanggung jawab dari pak camat dan pak lurah agar untuk mensosialisasi ke warga. Setelah diadakan sosialisasi, warga pindah ke rumah susun. Setelah selesai pemindahan itu, kami masuk melakukan pengerukan," lanjut Saugi.

Di bantaran kali Rawa Rengas sebelumnya terdapat 15 bangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
2 Polisi di Bekasi Diserang Geng Motor Hendak Tawuran, Kendaraan Dirusak
2 Polisi di Bekasi Diserang Geng Motor Hendak Tawuran, Kendaraan Dirusak
Megapolitan
Dokter Tifa Diperiksa Polisi soal Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Dokter Tifa Diperiksa Polisi soal Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Megapolitan
Jakarta Uji Coba 40 Sekolah Swasta Gratis Tahun Ini, Jenjang SD-SMA
Jakarta Uji Coba 40 Sekolah Swasta Gratis Tahun Ini, Jenjang SD-SMA
Megapolitan
Ungkap Kematian Diplomat Kemlu Harus Diurai dari Aktivitas di Dalam Kamar
Ungkap Kematian Diplomat Kemlu Harus Diurai dari Aktivitas di Dalam Kamar
Megapolitan
Rano Karno Akui Teknis Car Free Night Jakarta Tak Semudah CFD
Rano Karno Akui Teknis Car Free Night Jakarta Tak Semudah CFD
Megapolitan
Penampakan Alun-alun Kota Bogor yang Kini Bebas Parkir Liar
Penampakan Alun-alun Kota Bogor yang Kini Bebas Parkir Liar
Megapolitan
Penampakan Bangunan Liar di Bekasi Sebelum dan Sesudah Dibongkar Dedi Mulyadi
Penampakan Bangunan Liar di Bekasi Sebelum dan Sesudah Dibongkar Dedi Mulyadi
Megapolitan
Tak Ada Luka, Pengamat: Diplomat Kemlu Bisa Tewas karena Sakit atau Aksi Sendiri
Tak Ada Luka, Pengamat: Diplomat Kemlu Bisa Tewas karena Sakit atau Aksi Sendiri
Megapolitan
Modifikasi Cuaca, Intensitas Hujan di Jakarta dan Jabar Turun 60 Persen
Modifikasi Cuaca, Intensitas Hujan di Jakarta dan Jabar Turun 60 Persen
Megapolitan
Rencana Car Free Night Masih Digodok, Jalur Dukuh Atas–Thamrin Jadi Opsi
Rencana Car Free Night Masih Digodok, Jalur Dukuh Atas–Thamrin Jadi Opsi
Megapolitan
Lakban Disebut Jadi Kunci Ungkap Kematian Diplomat Kemlu di Kamar Kos
Lakban Disebut Jadi Kunci Ungkap Kematian Diplomat Kemlu di Kamar Kos
Megapolitan
2 Rumah dan 6 Kontrakan di Pulo Gebang Terbakar, Api Diduga dari Kompor
2 Rumah dan 6 Kontrakan di Pulo Gebang Terbakar, Api Diduga dari Kompor
Megapolitan
Rano Karno: Car Free Night Harus Jalan, asal Tak Tabrakan dengan Acara Besar
Rano Karno: Car Free Night Harus Jalan, asal Tak Tabrakan dengan Acara Besar
Megapolitan
Projo: Terdakwa Kasus Judol Kominfo Zulkarnaen Apriliantony Bukan Pengurus
Projo: Terdakwa Kasus Judol Kominfo Zulkarnaen Apriliantony Bukan Pengurus
Megapolitan
Rumah di Pulo Gebang Jaktim Kebakaran, 12 Menit Damkar Sampai Lokasi
Rumah di Pulo Gebang Jaktim Kebakaran, 12 Menit Damkar Sampai Lokasi
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau