Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Pusing Bekasi Jadi Zona Merah di Jabar, Wali Kota: Kalau Takut, Ekonomi Tidak Jalan

Kompas.com - 03/11/2020, 11:48 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengaku tidak begitu khawatir dengan predikat Bekasi yang menjadi satu-satunya zona merah di Jawa Barat.

Dia meminta warga tak perlu takut dan tetap beraktivitas di tengah kondisi zona merah asalkan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Momok menakutkan dari zona merah diharapkan tak menghambat warga melakukan kegiatan ekonomi.

"Jadi kalau hanya takut pada zona merah nanti ekonomi tidak berjalan," kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 Turun, Pemkot Bekasi Tak Lagi Gunakan Hotel untuk Isolasi

Alasan kenapa pria yang akrab disapa Pepen ini tak menghiraukan predikat zona merah karena Bekasi dianggap sudah memiliki fasilitas kesehatan yang memadai.

Beberapa fasilitas kesehatan yang dia maksud seperti tes swab yang disediakan di tiga RSUD tipe D yakni RSUD Bantar Gebang, Jati Sampurna dan Pondok Gede.

Rumah isolasi di gedung olahraga Patriot Chandrabhaga pun jadi andalan pemerintah kala menampung pasien Covid-19.

Selain itu, fasilitas di lab kesehatan di klaim Pepen sudah ditambahkan demi menekan angka penyebaran virus.

"Fasilitas kita sediakan untuk memenuhi pengendalian (jumlah pasien Covid-19), bukan ketakutan tapi pengendalian," kata Pepen.

Baca juga: UMK Kota Bekasi 2021 Kemungkinan Tak Naik, tapi Pemkot Akan Buka Dialog

Dia yakin predikat zona merah dengan sendirinya akan hilang jika kualitas pelayanan kesehatan tetap ditingkatkan jajarannya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Bekasi jadi satu - satunya wilayah yang berstatus zona merah Covid-19.

Data tersebut dikatakan dikatakan Emil berdasarkan pembaruan peta sebaran Corona virus oleh Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Jawa Barat.

Sebelum Bekasi, predikat ini sebelum disandang oleh kota Depok. Namun, Ridwan Kamil mengaku kondisi ini bersifat fluktuatif yang artinya dapat berubah sewaktu-waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Toko Ban di Bekasi Kebakaran, Asap Hitam Pekat Membumbung Tinggi
Toko Ban di Bekasi Kebakaran, Asap Hitam Pekat Membumbung Tinggi
Megapolitan
Ada Taman di Stasiun Baru Tanah Abang, Pengguna: Adem dan Lebih Ramah Pejalan Kaki
Ada Taman di Stasiun Baru Tanah Abang, Pengguna: Adem dan Lebih Ramah Pejalan Kaki
Megapolitan
Kuota SMP Swasta Gratis di Depok Capai 3.273 Kursi
Kuota SMP Swasta Gratis di Depok Capai 3.273 Kursi
Megapolitan
Kasih Wejangan ke CPNS, Raffi Ahmad: Ada yang Lebih Penting dari Pendidikan, yaitu...
Kasih Wejangan ke CPNS, Raffi Ahmad: Ada yang Lebih Penting dari Pendidikan, yaitu...
Megapolitan
Pelat Besi Halte Tranjakarta BNN Lama Diduga Dicuri Malam Hari
Pelat Besi Halte Tranjakarta BNN Lama Diduga Dicuri Malam Hari
Megapolitan
Anak-anak Rekam Kerusakan Rel KRL di Bojonggede, PT KAI: Sangat Berbahaya
Anak-anak Rekam Kerusakan Rel KRL di Bojonggede, PT KAI: Sangat Berbahaya
Megapolitan
Pendaftaran SMP Swasta Gratis Depok Dibuka Besok, Ada 49 Sekolah
Pendaftaran SMP Swasta Gratis Depok Dibuka Besok, Ada 49 Sekolah
Megapolitan
Pekerja Migran Indonesia Tewas saat Bersihkan Mesin Pabrik di Korsel
Pekerja Migran Indonesia Tewas saat Bersihkan Mesin Pabrik di Korsel
Megapolitan
Toko Ban di Bekasi Kebakaran, Api Diduga dari Percikan Las
Toko Ban di Bekasi Kebakaran, Api Diduga dari Percikan Las
Megapolitan
Cegah Prostitusi, Satpol PP Bakal Gencarkan Patroli di Jatinegara
Cegah Prostitusi, Satpol PP Bakal Gencarkan Patroli di Jatinegara
Megapolitan
Menteri Karding Lantik Ratusan PNS KP2MI, Minta Fokus Layani Pekerja Migran Indonesia
Menteri Karding Lantik Ratusan PNS KP2MI, Minta Fokus Layani Pekerja Migran Indonesia
Megapolitan
Viral Konvoi Puluhan Pemotor di Depok Dini Hari, Ternyata Organisasi Pencak Silat
Viral Konvoi Puluhan Pemotor di Depok Dini Hari, Ternyata Organisasi Pencak Silat
Megapolitan
Halte Transjakarta BNN Lama Terbengkalai, Pelat Besi dan Kaca Hilang Diduga Dicuri
Halte Transjakarta BNN Lama Terbengkalai, Pelat Besi dan Kaca Hilang Diduga Dicuri
Megapolitan
Daftar Titik Pemberhentian Baru Transjabodetabek Bogor-Blok M Mulai 30 Juni
Daftar Titik Pemberhentian Baru Transjabodetabek Bogor-Blok M Mulai 30 Juni
Megapolitan
Kemarau Diprediksi Mundur, Pemprov Jakarta Pasang 500 Pompa untuk Antisipasi Banjir
Kemarau Diprediksi Mundur, Pemprov Jakarta Pasang 500 Pompa untuk Antisipasi Banjir
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Warga Jakarta Ditanya Andai Jadi Gubernur, Mau Bikin Apa?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau