Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Reuni PA 212, Wagub DKI: Monas Belum Boleh Dibuka

Kompas.com - 10/11/2020, 20:31 WIB
Rosiana Haryanti,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebutkan, kawasan Monumen Nasional (Monas) belum boleh dibuka hingga saat ini.

Ariza mengatakan, alasan belum dibukanya kawasan tersebut karena Jakarta saat ini masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi.

"Sampai hari ini belum diperkenankan dibuka, sampai hari ini, terkait PSBB," ucap Ariza di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (10/11/2020).

Mengenai kabar izin pemanfaatan kawasan Monas untuk acara Reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ariza menyebut semua orang boleh mengajukan permohonan. Akan tetapi, sampai hari ini, kawasan bersejarah tersebut masih ditutup.

Baca juga: Kontroversi Rizieq Shihab: Insiden Monas, Terseret Kasus hingga Kembali dari Arab Saudi

Kendati demikian, dia mengaku belum mendapatkan informasi mengenai pengajuan izin untuk kegiatan tersebut.

"Semua boleh mengajukan permohonan izin tapi sesuai ketentuan sampai hari ini belum," ucap Ariza.

Sebagai informasi, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan semua aturan PSBB masa transisi di DKI Jakarta masih berlaku.

Aturan tersebut mengikuti perpanjangan PSBB masa transisi yang dimulai Senin (9/11/2020) hingga 22 November 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
silahkan reunian tgl.2 des 2020. hujan besar nanti. sungai gak diberesi maka azab banjir menanti dki!! perlukah tunggu alam marah pada manusia dg caranya sendiri?!?!? lihat saja nanti!!


Terkini Lainnya
Jaktim Jadi Zona Merah Kebakaran, Setiap Rumah Wajib Miliki APAR
Jaktim Jadi Zona Merah Kebakaran, Setiap Rumah Wajib Miliki APAR
Megapolitan
Penyelundupan 171.800 Benih Lobster ke Vietnam lewat Bandara Soekarno Hatta Digagalkan
Penyelundupan 171.800 Benih Lobster ke Vietnam lewat Bandara Soekarno Hatta Digagalkan
Megapolitan
Antisipasi Lonjakan Penumpang, Akses Keluar Masuk Stasiun Tanah Abang Ditambah
Antisipasi Lonjakan Penumpang, Akses Keluar Masuk Stasiun Tanah Abang Ditambah
Megapolitan
Pemutihan Pajak Kendaraan di Tangsel Diserbu Warga, Antrean Capai 4 Jam
Pemutihan Pajak Kendaraan di Tangsel Diserbu Warga, Antrean Capai 4 Jam
Megapolitan
Kasus Anak yang Ditemukan Luka-luka di Kebayoran Lama Diambil Alih Bareskrim Polri
Kasus Anak yang Ditemukan Luka-luka di Kebayoran Lama Diambil Alih Bareskrim Polri
Megapolitan
Hindari Antrean, Warga di Tangsel Pilih Ikut Pemutihan Pajak Kendaraan di Akhir Periode
Hindari Antrean, Warga di Tangsel Pilih Ikut Pemutihan Pajak Kendaraan di Akhir Periode
Megapolitan
Keluhkan Sampah Menumpuk di Pinggir BKT Jakut, Warga: Kami Merasa Terganggu
Keluhkan Sampah Menumpuk di Pinggir BKT Jakut, Warga: Kami Merasa Terganggu
Megapolitan
Pramono Sebut Proyek Galian Biang Macet Jakarta, Perintahkan Penertiban
Pramono Sebut Proyek Galian Biang Macet Jakarta, Perintahkan Penertiban
Megapolitan
Progres Pembangunan Stasiun Tanah Abang Capai 99 Persen, Peron 1 Sudah Beroperasi
Progres Pembangunan Stasiun Tanah Abang Capai 99 Persen, Peron 1 Sudah Beroperasi
Megapolitan
Sampah Setinggi Dua Meter Menumpuk di Pinggir BKT Marunda
Sampah Setinggi Dua Meter Menumpuk di Pinggir BKT Marunda
Megapolitan
Belum Terdaftar sebagai Penerima BSU, Pekerja di Bogor Waswas
Belum Terdaftar sebagai Penerima BSU, Pekerja di Bogor Waswas
Megapolitan
Eks Karyawan di Jaktim Bobol Akun Toko Online Bos sebab Sakit Hati Dipecat
Eks Karyawan di Jaktim Bobol Akun Toko Online Bos sebab Sakit Hati Dipecat
Megapolitan
Revitalisasi Stasiun Tanah Abang, Kini Dilengkapi 17 Eskalator dan 7 Lift
Revitalisasi Stasiun Tanah Abang, Kini Dilengkapi 17 Eskalator dan 7 Lift
Megapolitan
Anak yang Ditemukan Banyak Luka di Kebayoran Lama, Diduga Disiksa di Surabaya
Anak yang Ditemukan Banyak Luka di Kebayoran Lama, Diduga Disiksa di Surabaya
Megapolitan
Kaget Kontrakannya Dijadikan Markas Gangster, Pemilik: Saya Tak Pernah Kasih Izin
Kaget Kontrakannya Dijadikan Markas Gangster, Pemilik: Saya Tak Pernah Kasih Izin
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Suherli Jadi Korban Salah Tangkap Polisi dan Dianiaya, Polres Cianjur Minta Maaf
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau