Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dandim Jakpus Sempat Dilarang Masuk Gang Rumah Rizieq, FPI Sebut Ada Kesalahpahaman

Kompas.com - 27/11/2020, 18:46 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar mengatakan, penjagaan di depan gang rumah Pemimpin FPI Rizieq Shihab oleh laskar FPI dilakukan sebagai upaya preventif agar orang asing tidak sembarangan masuk ke lingkungan itu.

"Dijaga biar enggak sembarangan masuk orang," kata Aziz kepada Kompas.com, Jumat (27/11/2020).

Aziz mengakui bahwa di gang tersebut tak hanya terdapat rumah Rizieq, tetapi juga rumah warga lainnnya.

Namun, ia menyebutkan bahwa tetangga Rizieq juga senang dengan penjagaan dari laskar FPI tersebut.

"Preventif (penjagaan) di gang. Toh warga juga senang dijaga rumahnya," kata dia.

Baca juga: Sempat Dilarang Masuk Gang Rumah Rizieq, Dandim Jakpus: Ini Wilayah NKRI!

Terkait anggota laskar FPI yang sempat melarang petugas TNI-Polri menyemprot disinfektan di gang tersebut, Aziz menyatakan hal itu terjadi karena kesalahpahaman.

Menurut dia, anggota laskar FPI mengira aparat akan menyemprotkan disinfektan di rumah Rizieq.

Oleh karena itu, laskar FPI sempat melarang aparat masuk karena rumah Rizieq adalah properti pribadi dan sudah rutin pula disemprot disinfektan.

"Mungkin dikira mau masuk rumah HRS (Rizieq)," ujar Aziz yang juga kuasa hukum FPI.

Petugas gabungan TNI-Polri sempat dilarang laskar FPI saat akan menyemprot disinfektan di gang rumah Rizieq Shihab di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Jumat pagi.

Komandan Kodim (Dandim) 0501 Jakarta Pusat Kol Inf Luqman Arief sempat berdebat alot dengan seorang anggota laskar FPI.

Anggota laskar FPI itu beralasan harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan atasannya sebelum mengizinkan petugas TNI-Polri masuk.

Baca juga: Kronologi Dandim Jakpus Sempat Dilarang Masuk Gang Rumah Rizieq oleh FPI

Luqman Arief kemudian menegaskan bahwa Petamburan, termasuk gang rumah Rizieq, masih dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Oleh karena itu, petugas TNI-Polri tak boleh dilarang masuk.

"Ini kan wilayah NKRI. Petamburan ini wilayah kita. Kami petugas, seluruhnya bisa kami masuki," kata dia.

Setelah perdebatan sekitar lima menit, laskar FPI akhirnya mengizinkan petugas TNI-Polri memasuki gang rumah Rizieq untuk melakukan penyemprotan.

Namun, laskar FPI meminta petugas yang masuk dibatasi.

Luqman pun setuju. Ada lima petugas yang masuk ke gang itu dan melakukan penyemprotan.

Penyemprotan disinfektan hanya dilakukan di sepanjang lorong gang, tidak sampai masuk ke rumah-rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
KAI: Pelemparan Batu ke KRL Tindakan Kejahatan, Bisa Lukai Penumpang
KAI: Pelemparan Batu ke KRL Tindakan Kejahatan, Bisa Lukai Penumpang
Megapolitan
DPRD DKI F-PSI Nilai Klaim Rano Karno Soal Kondisi Ekonomi Jakarta Baik Tak Realistis
DPRD DKI F-PSI Nilai Klaim Rano Karno Soal Kondisi Ekonomi Jakarta Baik Tak Realistis
Megapolitan
Tukang Bubur, Ojol, dan Cerita di Balik Sekolah Rakyat
Tukang Bubur, Ojol, dan Cerita di Balik Sekolah Rakyat
Megapolitan
Jonathan Frizzy Ditahan Terkait Kasus Vape Berisi Obat Keras
Jonathan Frizzy Ditahan Terkait Kasus Vape Berisi Obat Keras
Megapolitan
63 Sekolah Rakyat Dibuka Serentak Hari Ini, Siswa Dapat Laptop dan Tinggal di Asrama
63 Sekolah Rakyat Dibuka Serentak Hari Ini, Siswa Dapat Laptop dan Tinggal di Asrama
Megapolitan
Operasi Patuh Jaya 2025 Juga Sasar Kendaraan Dinas yang Melanggar
Operasi Patuh Jaya 2025 Juga Sasar Kendaraan Dinas yang Melanggar
Megapolitan
Hari Ini, Zulkarnaen Apriliantony Diperiksa sebagai Terdakwa Kasus Judol Kominfo
Hari Ini, Zulkarnaen Apriliantony Diperiksa sebagai Terdakwa Kasus Judol Kominfo
Megapolitan
Banyak Remaja Fatherless, BKKBN Buat Gerakan Ayah Mengantar pada Hari Pertama Sekolah
Banyak Remaja Fatherless, BKKBN Buat Gerakan Ayah Mengantar pada Hari Pertama Sekolah
Megapolitan
Fortuner Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di Utan Kayu Pakai Pelat Dinas Palsu
Fortuner Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di Utan Kayu Pakai Pelat Dinas Palsu
Megapolitan
Viral Kabar Puluhan Buaya Lepas dari Penangkaran Bekasi, Camat Pastikan Hoaks
Viral Kabar Puluhan Buaya Lepas dari Penangkaran Bekasi, Camat Pastikan Hoaks
Megapolitan
Stafsus Luruskan Pernyataan Rano soal Tukin ASN DKI Dipotong jika Telat sebab Antar Anak
Stafsus Luruskan Pernyataan Rano soal Tukin ASN DKI Dipotong jika Telat sebab Antar Anak
Megapolitan
Curhat Pelajar di Hari Pertama Sekolah, Jarang Ngobrol Sama Orangtua
Curhat Pelajar di Hari Pertama Sekolah, Jarang Ngobrol Sama Orangtua
Megapolitan
Senangnya Dewi Anaknya Masuk Sekolah Rakyat, Berharap Bisa Jadi Polwan
Senangnya Dewi Anaknya Masuk Sekolah Rakyat, Berharap Bisa Jadi Polwan
Megapolitan
Apa Itu Sekolah Rakyat yang Mulai Aktif Hari Ini?
Apa Itu Sekolah Rakyat yang Mulai Aktif Hari Ini?
Megapolitan
BKKBN: 20,9 Persen Remaja Indonesia Kehilangan Sosok Ayah
BKKBN: 20,9 Persen Remaja Indonesia Kehilangan Sosok Ayah
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau