Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar: Normalisasi Sungai Terhenti sejak 2018 karena Tak Ada Pembebasan Lahan

Kompas.com - 28/11/2020, 00:12 WIB
Rosiana Haryanti,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) menilai penanganan banjir di DKI Jakarta terkesan lamban.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Fraksi Golkar Basri Baco mengatakan, hal ini terlihat dari penanganan normalisasi sungai yang berhenti sejak tahun 2018.

"Kegiatan normalisasi sungai telah terhenti sejak tahun 2018 yang disebabkan masalah pembebasan lahan," ucap Basri dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (27/11/2020).

Normalisasi sungai di Jakarta dilakukan dengan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca juga: Cerita Ahok, Butuh 3 Tahun Sosialisasi Sebelum Relokasi Warga demi Normalisasi Sungai

Adapun pembagian tugasnya adalah Kementerian PUPR melakukan pekerjaan konstruksi, sedangkan Pemprov DKI Jakarta melakukan pembebasan lahan.

Basri menyebutkan, fraksi partainya menilai keterlambatan pembebasan lahan dikarenakan kurangnya koordinasi antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat.

"Fraksi Partai Golkar menilai bahwa keterlambatan dalam pembebasan lahan tersebut dikarenakan kurangnya koordinasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemerintah Pusat," tutur Basri.

Padahal, dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2021, dana untuk pembebasan lahan dialokasikan sebesar Rp 1,478 triliun.

Baca juga: Korban Banjir di Kampung Arus Pertanyakan Kelanjutan Normalisasi Kali Ciliwung

Dengan demikian, Fraksi Golkar berharap agar Pemprov DKI Jakarta dapat merealisasikan pembebasan lahan di lima sungai di Ibu Kota.

"Fraksi Partai Golkar mengharapkan agar Pemprov DKI Jakarta dapat segera merealisasikan pembebasan lahan di lima sungai di DKI Jakarta sesuai dengan Instruksi Kesatu yang tercantum dalam Instruksi Gubernur Nomor 52 Tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim," tutur Basri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Hakim Izinkan Nikita Mirzani Keluar dari Rutan untuk Hadiri Mediasi Perdata
Hakim Izinkan Nikita Mirzani Keluar dari Rutan untuk Hadiri Mediasi Perdata
Megapolitan
Razman Murka Disuruh Pelihara Bebek oleh Hotman Paris Dibanding Jadi Pengacara
Razman Murka Disuruh Pelihara Bebek oleh Hotman Paris Dibanding Jadi Pengacara
Megapolitan
Mayat Wanita Terikat yang Ditemukan di Sungai Citarum Ternyata Notaris
Mayat Wanita Terikat yang Ditemukan di Sungai Citarum Ternyata Notaris
Megapolitan
Razman Tantang Hotman Berkelahi: Saya Tak Takut Masuk Penjara!
Razman Tantang Hotman Berkelahi: Saya Tak Takut Masuk Penjara!
Megapolitan
Angkot Ngetem Bikin Palmerah Macet, Warga: Muak Tiap Hari Begini
Angkot Ngetem Bikin Palmerah Macet, Warga: Muak Tiap Hari Begini
Megapolitan
Mayat Pria dengan Kepala Terbungkus Lakban Ditemukan di Indekos Jakpus
Mayat Pria dengan Kepala Terbungkus Lakban Ditemukan di Indekos Jakpus
Megapolitan
Razman Tak Terima Dituduh Ngaku-ngaku Jadi Jubir Jokowi oleh Hotman Paris
Razman Tak Terima Dituduh Ngaku-ngaku Jadi Jubir Jokowi oleh Hotman Paris
Megapolitan
20 Calon Petugas PPSU Jalani Uji Teknis di Kantor Lurah Petogogan Hari Ini
20 Calon Petugas PPSU Jalani Uji Teknis di Kantor Lurah Petogogan Hari Ini
Megapolitan
BPKN Segera Panggil Manajemen Gold’s Gym Buntut Penutupan Mendadak
BPKN Segera Panggil Manajemen Gold’s Gym Buntut Penutupan Mendadak
Megapolitan
Pramono Teken 4 Penetapan Lokasi Normalisasi Kali Ciliwung
Pramono Teken 4 Penetapan Lokasi Normalisasi Kali Ciliwung
Megapolitan
Sidang Tuntutannya Ditunda, Razman: Saya Mengikuti Alur Saja
Sidang Tuntutannya Ditunda, Razman: Saya Mengikuti Alur Saja
Megapolitan
Warga Nilai Pompa Air Tak Mampu Cegah Banjir di Maharta
Warga Nilai Pompa Air Tak Mampu Cegah Banjir di Maharta
Megapolitan
JPU Minta Eksepsi Nikita Mirzani Ditolak, Sidang Pemerasan Dilanjutkan
JPU Minta Eksepsi Nikita Mirzani Ditolak, Sidang Pemerasan Dilanjutkan
Megapolitan
BMKG: Modifikasi Cuaca Bukan Meniadakan Hujan, tapi...
BMKG: Modifikasi Cuaca Bukan Meniadakan Hujan, tapi...
Megapolitan
Pedagang Soto Kehilangan Penghasilan Imbas Banjir Tangsel
Pedagang Soto Kehilangan Penghasilan Imbas Banjir Tangsel
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau