Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpatisan Rizieq yang Mau Ikut Aksi 1812 Terjaring di Stasiun Serpong, 3 Orang Reaktif Covid-19

Kompas.com - 18/12/2020, 13:43 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sejumlah simpatisan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang hendak melakukan aksi unjuk rasa di Istana Negara, Jakarta Pusat, diminta menjalani rapid test saat terjaring di pos penyekatan Stasiun Serpong, Tangerang Selatan.

Kabag Ops Polres Tangerang Selatan AKP Yudi Permadi menjelaskan, para simpatisan tersebut mengaku hendak melakukan demonstrasi yang disebut aksi 1812.

"Terdapat tujuh orang yang akan berangkat ke Istana Negara dan diarahkan untuk rapid test oleh petugas dari Puskesmas Serpong," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (18/12/2020).

Dari hasil pemeriksaan tersebut, tiga orang di antaranya dinyatakan reaktif Covid-19 dan langsung diarahkan petugas puskesmas untuk pemeriksaan lanjutan.

Baca juga: Soal Demo 1812 di Istana, FPI Sebut Bukan Perintah Rizieq Shihab

Saat ini, kata Yudi, para simpatisan Rizieq Shihab itu sudah dibawa petugas ke Mapolres Tangerang Selatan untuk menjalani uji swab.

"Tiga orang yang reaktif itu warga Kecamatan Setu dan dibawa ke Polres Tangsel untuk swab test," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, massa simpatisan Rizieq Shihab yang mengatasnamakan Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI) akan menggelar aksi bertajuk 1812 di Istana Negera, Jakarta Pusat, pada Jumat ini.

Aksi itu menuntut pengungkapan kasus penembakan terhadap enam laskar khusus FPI oleh polisi.

"Insyaallah pada hari Jumat pukul 13.00 WIB, di depan Istana Negara, akan ada aksi dari ANAK NKRI," ujar Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif dalam video yang diunggah oleh akun Youtube Front TV, Kamis (17/12/2020).

Baca juga: Aksi 1812 di Istana, Aparat Gabungan Jaga di Perbatasan Depok-Jakarta

Slamet mengatakan, demo yang dilakukan itu untuk menuntut keadilan dan mengungkap di balik penembak terhadap enam orang laskar FPI.

Polisi tidak mengeluarkan izin aksi 1812 tersebut. Sebab, pandemi Covid-19 hingga saat ini masih membayangi wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Sejumlah aparat gabungan melakukan penyekatan dan berjaga di perbatasan Depok-Jakarta, tepatnya di Flyover Akses UI, untuk mengantisipasi aksi tersebut.

Penyekatan massa juga dilakukan di 22 titik pintu keluar Banten, dari gerbang tol, terminal, hingga stasiun kereta.

Petugas gabungan memeriksa kendaraan umum maupun pribadi yang akan masuk ke tol arah Jakarta.

Meskipun demikian, sebanyak 5.000 personel gabungan dikerahkan untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa tersebut. Aparat juga menyiagakan 7.500 personel cadangan yang akan berjaga-jaga di sekitar Monas dan Gedung DPR RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
bener bgt...alih2 belain tuhan...apa tuhan segitu lemahnya sampe perlu pembelaan...yg waras dan pinter mestinya pny otak mikir...agama cm diperalat jd kepentingan kelompok tertentu.., membalas komentar kumango : mungkin pki lebih bagus dari fpi. setidaknya mereka tidak meperalat tuhan demi nafsu kayak pengecut2 fpi.


Terkini Lainnya
Jalan TB Simatupang Macet Parah, Titik Kepadatan Depan GT Lenteng Agung 2
Jalan TB Simatupang Macet Parah, Titik Kepadatan Depan GT Lenteng Agung 2
Megapolitan
Pramono Dinilai Kurang Terlihat, Rano: Dia Pekerja, Bukan Pesolek
Pramono Dinilai Kurang Terlihat, Rano: Dia Pekerja, Bukan Pesolek
Megapolitan
Pemkot Tangsel Bongkar Bangunan Liar di Ciputat, Pemilik Lakukan Penolakan
Pemkot Tangsel Bongkar Bangunan Liar di Ciputat, Pemilik Lakukan Penolakan
Megapolitan
Tawuran Remaja di Jakarta Marak Terjadi akibat Validasi Diri dan Warisan Kekerasan
Tawuran Remaja di Jakarta Marak Terjadi akibat Validasi Diri dan Warisan Kekerasan
Megapolitan
Pasar Kebon Kembang Bogor Kebakaran, Diduga akibat Korsleting
Pasar Kebon Kembang Bogor Kebakaran, Diduga akibat Korsleting
Megapolitan
Tak Mau Overacting dan Bikin Konten, Pramono Utamakan Substansi dan Kerja Nyata
Tak Mau Overacting dan Bikin Konten, Pramono Utamakan Substansi dan Kerja Nyata
Megapolitan
Promo Liburan, Tiket Whoosh Diskon hingga 20 Persen Selama Juni-Juli 2025
Promo Liburan, Tiket Whoosh Diskon hingga 20 Persen Selama Juni-Juli 2025
Megapolitan
Teganya Pemuda di Bekasi, Aniaya Ibu Kandung karena Permintaan Tak Dituruti
Teganya Pemuda di Bekasi, Aniaya Ibu Kandung karena Permintaan Tak Dituruti
Megapolitan
Lalu Lintas Jalan TB Simatupang Lancar Pagi Ini, Pengendara Kaget Tak Ada Kemacetan
Lalu Lintas Jalan TB Simatupang Lancar Pagi Ini, Pengendara Kaget Tak Ada Kemacetan
Megapolitan
Tolak Ego Kepemimpinan, Pramono Tetap Lanjutkan Program Baik Gubernur Sebelumnya
Tolak Ego Kepemimpinan, Pramono Tetap Lanjutkan Program Baik Gubernur Sebelumnya
Megapolitan
Banjir Rob di 3 RT Pluit Sudah Surut Pagi Ini
Banjir Rob di 3 RT Pluit Sudah Surut Pagi Ini
Megapolitan
Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Tidak Sehat, Jangan Lupa Pakai Masker
Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Tidak Sehat, Jangan Lupa Pakai Masker
Megapolitan
Upaya Pramono “Rebranding” Bank DKI: Ubah Nama hingga Targetkan IPO pada 2026
Upaya Pramono “Rebranding” Bank DKI: Ubah Nama hingga Targetkan IPO pada 2026
Megapolitan
Bekerja Senyap, Bukan Sibuk Citra di Kamera, Pramono: Yang Dibutuhkan Warga Pemikiran Saya
Bekerja Senyap, Bukan Sibuk Citra di Kamera, Pramono: Yang Dibutuhkan Warga Pemikiran Saya
Megapolitan
Meroketnya Harga Sayuran Imbas Demo Sopir Truk Tolak ODOL
Meroketnya Harga Sayuran Imbas Demo Sopir Truk Tolak ODOL
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kota Chengdu di China Tugaskan Robot Polisi Patroli di Jalanan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau