Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gagang Bayam, Burung Pembersih Hama di Lapangan Latih JIS

Kompas.com - 28/12/2020, 17:19 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gagang bayam merupakan jenis burung air yang biasa hidup dan ditemukan di daerah rawa.

Dilansir dari Penelitian yang digagas mahasiswa Institut Pertanian Bogor dengan judul Distribusi dan Pemanfaatan Habitat Oleh Gagang Bayam Timur dan Cerek Jawa di Kawasan Tambah Wonorejo.

Burung gagang bayam dengan nama latin Himantopus Leucocephalus sudah sering ditemukan di pesisir pulau Jawa.

Burung yang kini dimanfaatkan Jakpro sebagai pembasmi hama lapangan latih Jakarta International Stadium ini merupakan salah satu burung habitat asli Indonesia yang sering bersarang di lumpur dan daerah rawa.

Baca juga: Pembangunan JIS Baru Capai 42,1 Persen, Anies Sudah Resmikan Lapangan Latih

"Tipe habitat yang digunakan gagang bayam timur dan cerek Jawa adalah tambak dan hamparan lumpur," tulis penelitian tersebut dalam situs ipd.ac.id.

Burung rawa di daerah Utara Jakarta memang tak asing lagi, mengingat daerah tersebut bersentuhan langsung dengan pantai utara Jakarta dan memiliki banyak daerah perairan yang terbentuk dari sungai dan air laut.

Selain gagang bayam, burung rawa serupa juga sering ditemukan di daerah perbatasan antara Kota Tangerang dan Jakarta Barat.

Warna khas burung rawa dengan corak putih di bagian dada dan hitam di bagian sayap dan punggung juga didapat di burung Kareo Padi.

Baca juga: Hama di Lapangan Latih JIS Akan Dibersihkan Menggunakan Burung

Ditulis Burhanuddin dalam bukunya "Melacak Asal Muasal Kampung di Kota Tangerang," burung kareo banyak ditemukan di wilayah perbatasan Tangerang-Jakarta di tahun 1950.

Saat itu nama daerah disebut kebun bulakan atau tanah kosong milik orang-orang kaya di perbatasan Tangerang-Jakarta. Saat itu tanah masih berbentuk sawah atau rawa yang sering ditinggali oleh burung kareo.

Setelah terjadi pemekaran, nama tempat tinggal burung-burung tersebut kini menjadi nama salah satu kelurahan di Kota Tangerang dengan nama Kreo Selatan.

Burung gagang bayam kini resmi menjadi bagian dalam ekosistem Lapangan Latih di JIS untuk memberikan pemeliharaan rumput di lapangan tersebut agar terhindar dari hama serangga.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Dwi Wahyu Daryono mengatakan, penggunaan burung yang dia sebut Kaki Bayam itu untuk menerapkan konsep green building tanpa pestisida.

"Karena mengacu pada Green Building, Pemeliharaannya pun tidak menggunakan pestisida apapun, kita mengoptimalkan peran alam yaitu kita menggunakan peran burung kaki bayam yang akan membasmi hama dan ulat-ulat atau serangga yang ada di rumput," ucap Dwi dalam konferensi pers virtual, Senin (28/12/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Viral Video Ibu Gendong Bayi Jatuh ke Lubang Galian Kabel di Jakarta Timur
Viral Video Ibu Gendong Bayi Jatuh ke Lubang Galian Kabel di Jakarta Timur
Megapolitan
Konter HP di Depok Rugi 15 Juta Usai Tertipu Bukti Transfer Palsu
Konter HP di Depok Rugi 15 Juta Usai Tertipu Bukti Transfer Palsu
Megapolitan
Gold's Gym BSD Tutup, Manajemen Tulis 2 Pengumuman di Kertas
Gold's Gym BSD Tutup, Manajemen Tulis 2 Pengumuman di Kertas
Megapolitan
Cegah Penggunaan Narkoba, Ratusan Warga Binaan Lapas Bekasi Jalani Tes Urine
Cegah Penggunaan Narkoba, Ratusan Warga Binaan Lapas Bekasi Jalani Tes Urine
Megapolitan
Gold's Gym Tutup, Peralatan Latihan Masih Tersusun Rapi di Dalam Gedung
Gold's Gym Tutup, Peralatan Latihan Masih Tersusun Rapi di Dalam Gedung
Megapolitan
Petuah Hakim dan Tangisan Darmawati di Sidang Judol Kominfo
Petuah Hakim dan Tangisan Darmawati di Sidang Judol Kominfo
Megapolitan
Viral Video 'Pak Ogah' Tutup Jalan di Tomang, Polisi Pastikan Tak Ada Pungli
Viral Video "Pak Ogah" Tutup Jalan di Tomang, Polisi Pastikan Tak Ada Pungli
Megapolitan
Pelamar PPSU Kesulitan Jawab Pertanyaaan Nama Gubernur dan Mantan Wapres
Pelamar PPSU Kesulitan Jawab Pertanyaaan Nama Gubernur dan Mantan Wapres
Megapolitan
Transjakarta Setop Rute Taman Banjar–Petamburan dan Summarecon–Tomang
Transjakarta Setop Rute Taman Banjar–Petamburan dan Summarecon–Tomang
Megapolitan
Pasutri di Depok 26 Kali Tipu Pegawai Konter dengan Bukti Transfer Palsu
Pasutri di Depok 26 Kali Tipu Pegawai Konter dengan Bukti Transfer Palsu
Megapolitan
Mayat Pria di Kali Ciliwung Sempat Dikelilingi Biawak Sebelum Dievakuasi
Mayat Pria di Kali Ciliwung Sempat Dikelilingi Biawak Sebelum Dievakuasi
Megapolitan
Polisi Periksa Dua Pelaku Perundungan Remaja Sambil Live di Depok
Polisi Periksa Dua Pelaku Perundungan Remaja Sambil Live di Depok
Megapolitan
Rumahnya Ambles Usai Banjir, Warga Matraman Akui Risiko Tinggal di Pinggir Kali
Rumahnya Ambles Usai Banjir, Warga Matraman Akui Risiko Tinggal di Pinggir Kali
Megapolitan
Pemkot Tangsel Targetkan Maharta Bebas Banjir pada 2026
Pemkot Tangsel Targetkan Maharta Bebas Banjir pada 2026
Megapolitan
Istri Makelar Judol Kominfo Panggil Suaminya dengan Sebutan 'Dewa Zeus'
Istri Makelar Judol Kominfo Panggil Suaminya dengan Sebutan "Dewa Zeus"
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau