Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Penangkapan "Akatsuki 2018", Geng Pemuda Bekasi yang Begal dan Bunuh Korbannya

Kompas.com - 29/12/2020, 06:58 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi membekuk 7 orang pemuda yang mengatasnamakan diri mereka geng motor "Akatsuki 2018" secara bertahap sejak Jumat (25/12/2020).

Mereka adalah dalang di balik pembegalan sadis yang menewaskan pemotor berinisial AP (16) di Jalan Raya Perjuangan, Teluk Pucung, Bekasi Utara dini hari Senin (21/12/2020) pekan lalu, akibat bacokan bertubi-tubi.

Berikut Kompas.com merangkum 4 fakta di antaranya:

1. Sebagian masih di bawah umur

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Wijonarko mengungkapkan bahwa sebagian anggota Akatsuki 2018 yang jadi tersangka akibat insiden pembegalan pekan lalu masih di bawah umur.

Baca juga: Fakta Penangkapan Begal Sadis di Bekasi, Pelaku Remaja dan Beraksi dalam Pengaruh Alkohol

"Ada yang di atas 25 tahun, tapi bahkan ada yang di bawah 18 tahun. Jadi pada dasarnya mereka akan kita kenakan sesuai hukum yang berlaku," kata Wijonarko kepada wartawan, Senin (28/12/2020).

Mereka yakni NF alias Belo dan MN (25); A dan MA (18); serta AMM, AWS, dan IDP (17). Mereka berdomisili di Bekasi Utara, Babelan, dan Tambun Utara.

2. Sudah berencana cari target

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Hery Purnomo menyatakan bahwa para pemuda begal itu sudah berencana mencari mangsa pada dini hari pekan lalu.

"Sebelum mereka melakukan memang mereka sudah merencanakan akan melakukan pembegalan ini," kata Hery, Senin.

"Kalau niat sudah bisa kita pastikan. Diawali dengan mereka ngumpul dulu, mereka minum di situ, kemudian mereka jalan untuk mencari korban pembegalan," jelasnya.

Baca juga: Begal Sadis di Bekasi Utara Disebut Sudah Berencana Cari Target

Mereka pun diduga melancarkan aksinya dalam keadaan terpengaruh minuman keras.

Mereka menyangka korban sebagai geng motor lain yang mesti diserang. Begitu korban mencoba membela diri, korban langsung dibacok berulang kali tanpa ampun.

"Kebetulan pada saat si korban lewat, ada salah satu dari pelaku yang mengatakan bahwa 'Itu ada geng motor yang lain'. Akhirnya mereka kejar, mereka hentikan," tambah Hery.

Meski demikian, Hery menyebut bahwa polisi tetap akan menggelar rekonstruksi peristiwa pembegalan itu untuk memastikan kronologi sesungguhnya.

3. Diduga juga beraksi di Jakarta

Hery mengaku, pihaknya tengah mendalami kemungkinan geng Akatsuki 2018 juga pernah beraksi sebelumnya hingga ke Jakarta.

"Mereka kemungkinan beraksi lebih dari satu kali, tapi kami masih mendalami nanti TKP-nya (tempat kejadian perkara) di mana saja," ujar Hery.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menjamurnya Remaja 'Citayam Fashion Week' di Kota Tua

Menjamurnya Remaja "Citayam Fashion Week" di Kota Tua

Megapolitan
Tahun Ini, 3 Juta KTP Warga DKI Jakarta Bakal Diganti jadi DKJ

Tahun Ini, 3 Juta KTP Warga DKI Jakarta Bakal Diganti jadi DKJ

Megapolitan
Cara Enkapsulasi Arsip Gratis di Tangerang

Cara Enkapsulasi Arsip Gratis di Tangerang

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah Diamankan Satpol PP | Kompolnas Minta Pimpinan Polri Mulai Perhatikan Mental Anggota

[POPULER JABODETABEK] Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah Diamankan Satpol PP | Kompolnas Minta Pimpinan Polri Mulai Perhatikan Mental Anggota

Megapolitan
Camat Grogol Petamburan Usulkan RTH Tubagus Angke Petamburan Diubah Jadi 'Jogging Track'

Camat Grogol Petamburan Usulkan RTH Tubagus Angke Petamburan Diubah Jadi "Jogging Track"

Megapolitan
Nobar Semifinal Timnas Indonesia U-23 di Jaktim, Polisi Imbau Warga Tetap Tertib

Nobar Semifinal Timnas Indonesia U-23 di Jaktim, Polisi Imbau Warga Tetap Tertib

Megapolitan
Ajak Warga Jaktim Nonbar Semifinal Timnas Indonesia U-23, Kapolres: Dukungan untuk Garuda Muda

Ajak Warga Jaktim Nonbar Semifinal Timnas Indonesia U-23, Kapolres: Dukungan untuk Garuda Muda

Megapolitan
Wali Kota Munjirin Undang Warga Jaksel Nobar Timnas U-23 di Kantornya, Gratis!

Wali Kota Munjirin Undang Warga Jaksel Nobar Timnas U-23 di Kantornya, Gratis!

Megapolitan
13 Momen Penting yang Terekam Sebelum Brigadir RAT Bunuh Diri

13 Momen Penting yang Terekam Sebelum Brigadir RAT Bunuh Diri

Megapolitan
Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan di RTH, Camat Grogol Petamburan Gencarkan Patroli

Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan di RTH, Camat Grogol Petamburan Gencarkan Patroli

Megapolitan
Pengemudi Mobil Dinas Polri Tabrak Motor di Depok lalu Kabur, Polisi: Dia Sudah Jenguk Korban

Pengemudi Mobil Dinas Polri Tabrak Motor di Depok lalu Kabur, Polisi: Dia Sudah Jenguk Korban

Megapolitan
Dua Rumah dan Satu Pabrik Tahu di Depok Terendam Banjir akibat Luapan Kali Pesanggrahan

Dua Rumah dan Satu Pabrik Tahu di Depok Terendam Banjir akibat Luapan Kali Pesanggrahan

Megapolitan
2 Anggota Polri Main di Timnas U23, Polres Jakarta Timur Gelar Nobar dengan 'Doorprize'

2 Anggota Polri Main di Timnas U23, Polres Jakarta Timur Gelar Nobar dengan "Doorprize"

Megapolitan
Polisi: Tidak Ditemukan DNA Orang Lain di Lokasi Tewasnya Brigadir RAT

Polisi: Tidak Ditemukan DNA Orang Lain di Lokasi Tewasnya Brigadir RAT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com