Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempe dan Tahu Menghilang, Pedagang Gorengan di Jakarta Menjerit

Kompas.com - 03/01/2021, 13:46 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak Kamis (31/12/2020) lalu hingga Minggu (3/1/2021) malam, produsen tahu dan tempe di DKI Jakarta melaksanakan aksi mogok produksi.

Aksi mogok yang berlangsung selama tiga hari tersebut diserukan oleh Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta menyusul melonjaknya harga bahan baku kedelai, dari Rp 7.200 menjadi Rp 9.200 per kilogram.

"Selama berhenti produksi, pengrajin tempe dan tahu tetap menjaga kedamaian, kekompakan, dan kebersamaan," tulis Sekretaris Puskopti DKI Jakarta, Handoko Mulyo dalam surat nomor 01/Puskopti/DKI/XII/2020.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu dan Tempe Jakarta Mogok Produksi hingga Besok

Handoko juga meminta agar para produsen tahu dan tempe agar tidak melakukan tindakan melanggar hukum.

"Apabila para pengrajin tempe tahu ada yang tidak mengindahkan seruan surat tersebut diatas dan mengakibatkan kerugian pada orang lain den melanggar hukum, semua menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing," ucap Handoko.

Mogok ini, menurut Handoko, dilakukan oleh sekitar 5.000 Usaha Kecil Menengah atau UKM yang mereka naungi.

"Mulai aktivitas jualan lagi malam Senin tanggal 3 Januari 2021 dan seterusnya normal kembali dengan harga tempe tahu sudah naik minimal 20 persen, maksimal 30 persen," ucapnya.

Aksi mogok dari produsen tempe dan tahu tersebut lantas mempengaruhi pelaku usaha lain yang mengandalkan kedua bahan baku tersebut. Pedagang gorengan misalnya.

Pantauan Kompas.com sepanjang Minggu (3/1/2021) siang di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur, sejumlah usaha gorengan yang hanya berjualan tahu atau tempe semisal tempe mendoan terpantau tidak menjajakan dagangannya seperti biasa.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu Tempe di Solo Kurangi Produksi dan Perkecil Ukuran

Sementara itu, pedagang gorengan bernama Wahyu mengaku sudah beberapa hari terakhir tidak berjualan tahu dan tempe.

"Tempe tahu sudah menghilang (dari jualannya) sejak Jumat (1/1/2021). Saya memang dengar soal harga kacang kedelai naik," ujar Wahyu kepada Kompas.com.

Hal sama diutarakan Tono, pedagang gorengan di daerah Buaran, Jakarta Timur.

"Iya, (tempe dan tahu) sedang kosong. Sudah tiga hari saya tidak jual. Di pasar juga tidak ada yang jualan (bahan bakunya)," kata Tono.

Baca juga: Pengusaha Mogok Produksi, Harga Tahu dan Tempe di Jakarta Kemungkinan Naik Mulai Besok

Lain halnya dengan seorang pedagang gorengan lain yang enggan disebutkan namanya. Kendati sudah tidak menjajakan tempe beberapa hari terakhir, ia masih menjual tahu goreng.

"Cuma ada tahu saja. Tempe lagi kosong," ucapnya.

Halaman:
Komentar
semoga segera diprioritaskan dan segera diatasi hal sprti ini.jgn see n wait


Terkini Lainnya
Momen Haru Saat Pramono Belikan Sepeda untuk Anak yang Menangis di Tambora
Momen Haru Saat Pramono Belikan Sepeda untuk Anak yang Menangis di Tambora
Megapolitan
Penyebab Mobil Meledak yang Tewaskan Lansia di Tangsel Masih Misterius
Penyebab Mobil Meledak yang Tewaskan Lansia di Tangsel Masih Misterius
Megapolitan
Kasus Covid-19 Muncul di Jakarta, Epidemiolog Tegaskan Vaksin Tetap Efektif
Kasus Covid-19 Muncul di Jakarta, Epidemiolog Tegaskan Vaksin Tetap Efektif
Megapolitan
Pramono Anung Bakal Benahi Pasar Baru Jakarta
Pramono Anung Bakal Benahi Pasar Baru Jakarta
Megapolitan
Polantas Hormat ke Mobil Dinas yang Masuk Jalur Transjakarta, Polda Metro: Lumrah
Polantas Hormat ke Mobil Dinas yang Masuk Jalur Transjakarta, Polda Metro: Lumrah
Megapolitan
Rano Karno Bakal Ziarah ke Makam Bung Karno Usai Shalat Idul Adha
Rano Karno Bakal Ziarah ke Makam Bung Karno Usai Shalat Idul Adha
Megapolitan
Pramono Buka Suara soal Countdown 500 Tahun Jakarta di Bundaran HI
Pramono Buka Suara soal Countdown 500 Tahun Jakarta di Bundaran HI
Megapolitan
Viral Video 2 Polantas Hormat ke Mobil Dinas yang Terobos Jalur Transjakarta
Viral Video 2 Polantas Hormat ke Mobil Dinas yang Terobos Jalur Transjakarta
Megapolitan
Prediksi Suporter Menjelang Indonesia vs China: Garuda Menang Tipis
Prediksi Suporter Menjelang Indonesia vs China: Garuda Menang Tipis
Megapolitan
Rano Karno Sumbang 2 Sapi Limousin dan 2 Kambing di Cilandak
Rano Karno Sumbang 2 Sapi Limousin dan 2 Kambing di Cilandak
Megapolitan
Hadiah Naik Kelas, Rehan Tonton Langsung Timnas di GBK untuk Pertama Kalinya
Hadiah Naik Kelas, Rehan Tonton Langsung Timnas di GBK untuk Pertama Kalinya
Megapolitan
Pemkot Tangsel Sudah Beri Bantuan Pendidikan Sejak 2022, tapi Belum Gratis Sepenuhnya
Pemkot Tangsel Sudah Beri Bantuan Pendidikan Sejak 2022, tapi Belum Gratis Sepenuhnya
Megapolitan
Cerita Pedagang Atribut Timnas di GBK: dari Kejar Pembeli hingga Dikejar Petugas
Cerita Pedagang Atribut Timnas di GBK: dari Kejar Pembeli hingga Dikejar Petugas
Megapolitan
Waspada, Depok dan Tangsel Catat Udara Paling Buruk di Jabodetabek Kamis Sore
Waspada, Depok dan Tangsel Catat Udara Paling Buruk di Jabodetabek Kamis Sore
Megapolitan
Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 09.00 WIB di Hari Idul Adha 6 Juni 2025
Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 09.00 WIB di Hari Idul Adha 6 Juni 2025
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau