Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monyet Liar Masuk Kawasan Perumahan Puspitek Tangsel, Warga Resah

Kompas.com - 28/01/2021, 14:13 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Warga Perumahan Pusat Penelitian dan Teknologi (Puspitek), Kecamatan Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) resah dengan keberadaan monyet-monyet liar yang masuk ke kawasan permukiman itu dan menyerang orang.

Seorang anak laki-laki usia lima tahun menjadi korban penyerangan monyek pada Rabu (27/1/2021) kemarin. Anak itu mengalami luka sobek di kedua lengannya.

Ayah korban, Bambang (41), mengatakan, saat kejadian anaknya tengah bermain di halaman belakang rumahnya.

Anak itu mendapatkan 23 jahitan akibat penyerangan monyet liar tersebut.

Baca juga: Bocah 5 Tahun Diserang Monyet Liar di Perumahan Puspitek, Luka 23 Jahitan


Bambang, dari medis di tempat perawatan, anaknya merupakan korban keempat yang diserang monyet liar di kawasan permukiman itu.

"Pas saya bawa anak saya berobat itu dokternya bilang sepekan ini sudah empat anak yang diserang monyet," kata dia, Kamis.

Menurut Bambang, pihaknya sudah melaporkan peristiwa penyerangan monyet liar tersebut kepada pengurus lingkungan. Dia berharap agar monyet liar yang berkeliaran di permukiman dan menyerang warga bisa direlokasi.

"Resah juga, harapannya sih segera direlokasi. Karena ini kan permukiman ya. Supaya enggak mengganggu warga juga," kata Bambang.

Secara terpisah, Nahdi, ketua RT setempat menjelaskan, monyet liar banyak berkeliaran di kawasan Jalan Puspitek Raya. Namun, kasus penyerangan terhadap warga di kawasan permukiman baru terjadi beberapa waktu belakangan.

"Mereka nyebar, di pohon-pohon seberang jalan raya. Kalau penyerangan satu minggu ini ada tiga yang saya tahu. Di Balai Kesehatan ada tiga yang ditangani," ungkap dia.

Menurut Nahdi, monyet-monyet liar pernah masuk ke dapur rumah warga.

"Pernah juga ada yang lapor masuk, acak-acak dapur. Tapi enggak pernah gigit orang," ujar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kesaksian Korban Kebakaran Penjaringan: Lagi Shalat Jumat, Api Cepat Menjalar
Kesaksian Korban Kebakaran Penjaringan: Lagi Shalat Jumat, Api Cepat Menjalar
Megapolitan
Pelaku Pelecehan di Lebak Bulus Ditangkap sebelum Kakak Korban Sewa Pemburu Bayaran
Pelaku Pelecehan di Lebak Bulus Ditangkap sebelum Kakak Korban Sewa Pemburu Bayaran
Megapolitan
Petugas Damkar Dituding Terlambat, Baru Datang Saat Api Sudah Membesar di Penjaringan
Petugas Damkar Dituding Terlambat, Baru Datang Saat Api Sudah Membesar di Penjaringan
Megapolitan
Wanita di Bekasi Jadi Korban Pelecehan Payudara
Wanita di Bekasi Jadi Korban Pelecehan Payudara
Megapolitan
12 Wilayah di Pesisir Jakarta Diminta Waspadai Banjir Rob pada 7-15 Juni 2025
12 Wilayah di Pesisir Jakarta Diminta Waspadai Banjir Rob pada 7-15 Juni 2025
Megapolitan
Tidak Ada Pembagian Daging Kurban, Warga Tetap Antre di Masjid Istiqlal
Tidak Ada Pembagian Daging Kurban, Warga Tetap Antre di Masjid Istiqlal
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Butuh Bantuan Makanan hingga Pakaian
Korban Kebakaran Penjaringan Butuh Bantuan Makanan hingga Pakaian
Megapolitan
Titik Api Kembali Muncul di Lokasi Kebakaran Penjaringan
Titik Api Kembali Muncul di Lokasi Kebakaran Penjaringan
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Cari Barang yang Tersisa demi Bisa Menyambung Hidup
Korban Kebakaran Penjaringan Cari Barang yang Tersisa demi Bisa Menyambung Hidup
Megapolitan
Kebakaran di Penjaringan Hanguskan 450 Rumah, Kerugian Ditaksir Rp 8 Miliar
Kebakaran di Penjaringan Hanguskan 450 Rumah, Kerugian Ditaksir Rp 8 Miliar
Megapolitan
Warga Bekasi Adukan Dedi Mulyadi ke Polisi Terkait Program Barak Militer
Warga Bekasi Adukan Dedi Mulyadi ke Polisi Terkait Program Barak Militer
Megapolitan
3.200 Korban Kebakaran Penjaringan Mengungsi di Lahan Kosong
3.200 Korban Kebakaran Penjaringan Mengungsi di Lahan Kosong
Megapolitan
Kebakaran di Penjaringan Baru Padam Setelah 12 Jam
Kebakaran di Penjaringan Baru Padam Setelah 12 Jam
Megapolitan
Dugaan Pungli yang Berujung Kepsek SMAN 9 Tambun Selatan Dinonaktifkan Dedi Mulyadi
Dugaan Pungli yang Berujung Kepsek SMAN 9 Tambun Selatan Dinonaktifkan Dedi Mulyadi
Megapolitan
Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini?
Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini?
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau