Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pandemi Covid-19, Wali Kota Bekasi Bilang Capek Juga Biayanya

Kompas.com - 02/03/2021, 15:16 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang tak kunjung reda setahun sejak melanda Indonesia dirasa melelahkan oleh Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi atau Pepen mengemukakan hal tersebut.

"Lama-lama kan capek juga biaya, belum insentif nakesnya (tenaga kesehatan), belum alatnya," kata Pepen seperti dikutip Tribun Jakarta, Senin (1/3/2021).

Pepen menyebutkan, penanggulangan pandemi Covid-19 mau tak mau mengganggu kegiatan lain pemerintahan.

Ditambah lagi, pandemi Covid-19 bukan cuma menimbulkan dampak terhadap kesehatan masyarakat, tetapi juga menciptakan efek domino terhadap berlangsungnya roda perkonomian.

Baca juga: Wali Kota Bekasi Ingin 5.000 Warganya yang Sembuh Covid-19 Jadi Donor Plasma Konvalesen

"Sehingga terganggu (pembangunan) infrastruktur yang lain. Kan sekarang kita separuh (APBD Kota Bekasi) fokuskan ke sini, ke penanganan Covid-19," ujar Rahmat.

"Belum lagi kondisi ekonomi, pedagang yang masih terganggu, tempat hiburan, investasi, kemudian pengangguran kan banyak efek lanjutannya," kata dia.

Situasi pandemi Covid-19 di Kota Bekasi, sebagaimana di beberapa wilayah di Jabodetabek, sedang menurun usai puncak kasus akibat sederet liburan panjang, tetapi tetap masih tinggi

Penurunan itu belum signifikan jika dibandingkan jumlah kasus sebelum liburan-liburan panjang.

Tingkat keterpakaian tempat tidur isolasi Covid-19 di rumah-rumah sakit (bed occupancy rate, BOR), misalnya, diakui Pepen masih di atas 50 persen.

"BOR 66 persen per hari ini. Kalau sudah 80 persen itu hati-hati," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Resahkan Warga, Toko Penjual Obat Ilegal di Pondok Kopi Disidak
Resahkan Warga, Toko Penjual Obat Ilegal di Pondok Kopi Disidak
Megapolitan
Lahan Bekas Lapak PKL di Depok Akan Diisi Pedagang Tanaman Hias
Lahan Bekas Lapak PKL di Depok Akan Diisi Pedagang Tanaman Hias
Megapolitan
Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat, AQI Capai 161
Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat, AQI Capai 161
Megapolitan
Siswa di 33 SMP Swasta Gratis Depok dapat Subsidi Rp 3 Juta, Ini Daftar Sekolanya
Siswa di 33 SMP Swasta Gratis Depok dapat Subsidi Rp 3 Juta, Ini Daftar Sekolanya
Megapolitan
Ada Proyek Saluran Air, Warga Diimbau Hindari Ruas Jalan Bekasi Timur
Ada Proyek Saluran Air, Warga Diimbau Hindari Ruas Jalan Bekasi Timur
Megapolitan
Pura-pura Menangis di Rumah Duka, Wanita Ini Curi Perhiasan Rp 30 Juta di Ciracas
Pura-pura Menangis di Rumah Duka, Wanita Ini Curi Perhiasan Rp 30 Juta di Ciracas
Megapolitan
Tawuran di Jalan Muchtar Depok, Warga Heran karena Lingkungannya Selama Ini Sepi
Tawuran di Jalan Muchtar Depok, Warga Heran karena Lingkungannya Selama Ini Sepi
Megapolitan
Saat Kebohongan Terungkap, Vadel Badjideh Akui Tindak Asusila terhadap Anak Nikita Mirzani
Saat Kebohongan Terungkap, Vadel Badjideh Akui Tindak Asusila terhadap Anak Nikita Mirzani
Megapolitan
Masih Siaga 1 di Iran, Kemlu Sebut Masih Buka Pendaftaran Evakuasi untuk WNI
Masih Siaga 1 di Iran, Kemlu Sebut Masih Buka Pendaftaran Evakuasi untuk WNI
Megapolitan
Selain dari Iran, 5 WNI Dievakuasi dari Yaman Utara dan Israel
Selain dari Iran, 5 WNI Dievakuasi dari Yaman Utara dan Israel
Megapolitan
Bandara Doha Kembali Beroperasi, 37 WNI di Azerbaijan Siap Dipulangkan
Bandara Doha Kembali Beroperasi, 37 WNI di Azerbaijan Siap Dipulangkan
Megapolitan
Cerita Ibu Najah Deg-degan Sang Anak di Iran Sempat Sulit Dihubungi
Cerita Ibu Najah Deg-degan Sang Anak di Iran Sempat Sulit Dihubungi
Megapolitan
Istri Zulkarnaen Disebut Tahu Suaminya Simpan Uang Hasil Lindungi Situs Judol
Istri Zulkarnaen Disebut Tahu Suaminya Simpan Uang Hasil Lindungi Situs Judol
Megapolitan
59 WNI dan 1 WNA Sudah Dievakuasi dari Iran, 37 WNI Lain Masih Tunggu di Azerbaijan
59 WNI dan 1 WNA Sudah Dievakuasi dari Iran, 37 WNI Lain Masih Tunggu di Azerbaijan
Megapolitan
Tembok Pembatas Rel Jatinegara Ditutup, Warga Sudah Jarang Menyeberang
Tembok Pembatas Rel Jatinegara Ditutup, Warga Sudah Jarang Menyeberang
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau