Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Panjang, Pemkot Bogor Wajibkan Pengunjung Objek Wisata Bawa Hasil Negatif Rapid Test Antigen

Kompas.com - 10/03/2021, 19:40 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan memperketat pengawasan terhadap seluruh objek wisata untuk mengantisipasi kerumunan saat libur panjang akhir pekan ini.

Pemkot Bogor pun telah mengeluarkan aturan yang mewajibkan setiap wisatawan membawa dan menunjukkan hasil negatif rapid test antigen sebagai syarat masuk ke tempat-tempat wisata.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 tidak akan segan-segan menindak dan memberikan sanksi tegas terhadap para pelanggar protokol kesehatan.

“Kami lebih fokus pengawasan di tempat wisata. Kalau masuk Kota Bogor saja sih enggak perlu rapid (test antigen), tetapi masuk ke tempat wisata harus kantongi negatif rapid antigen," ucap Bima, Rabu (10/3/2021).

Baca juga: Tak Ada Ganjil Genap di Kota Bogor Saat Libur Panjang Akhir Pekan Ini

Bima menambahkan, untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas dalam kota, petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) akan menerapkan pola crowd free road (CFR).

Mereka akan berpatroli di seluruh ruas jalan di Kota Bogor.

Bila terjadi kemacetan di titik tertentu, maka petugas akan menutup jalan tersebut dan akan kembali dibuka setelah kemacetan terurai.

"Petugas ini akan terus berkeliling membubarkan kerumunan, mengatur trafik buka tutup dan sebagainya," kata Bima.

Ia melanjutkan, Pemkot Bogor juga tidak akan memberlakukan pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan pelat nomor ganjil genap saat libur panjang pekan ini.

Baca juga: Di Balik Ditiadakannya Ganjil Genap Kota Bogor: Kasus Covid-19 Menurun, Hotel Rugi Miliaran Rupiah

Alasan relaksasi ekonomi menjadi pertimbangan untuk meniadakan ganjil genap.

Selain itu, menurunnya angka kasus Covid-19 dalam beberapa pekan ke belakang juga berpengaruh terhadap keputusan ditiadakannya kebijakan tersebut.

Bima menyebutkan, meski aturan ganjil genap tidak diberlakukan, hal itu bukan berarti memberikan relaksasi total.

Pemkot Bogor, kata Bima, justru akan memperkuat pengawasan dan penindakan.

"Kami justru akan memperkuat di lapangan untuk manajemen trafik dan manajemen kerumunan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Tarif Transjabodetabek Sawangan-Lebak Bulus, Lebih Murah Pagi Hari
Tarif Transjabodetabek Sawangan-Lebak Bulus, Lebih Murah Pagi Hari
Megapolitan
Revitalisasi Park and Ride Lebak Bulus Dipastikan Tak Pakai Dana APBD
Revitalisasi Park and Ride Lebak Bulus Dipastikan Tak Pakai Dana APBD
Megapolitan
Transjabodetabek Sawangan-Lebak Bulus Resmi Beroperasi
Transjabodetabek Sawangan-Lebak Bulus Resmi Beroperasi
Megapolitan
Eks Komandan Jaguar AKP Winam Agus Naik Pangkat Jadi Kompol
Eks Komandan Jaguar AKP Winam Agus Naik Pangkat Jadi Kompol
Megapolitan
Modus Calon Jemaah Haji Ilegal Tipu Petugas: Pakai Baju-Koper Seragam dan Berombongan
Modus Calon Jemaah Haji Ilegal Tipu Petugas: Pakai Baju-Koper Seragam dan Berombongan
Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Perairan Kepulaian Seribu
Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Perairan Kepulaian Seribu
Megapolitan
37 Bangunan Kafe Remang-remang di Cikarang Dibongkar
37 Bangunan Kafe Remang-remang di Cikarang Dibongkar
Megapolitan
Tekan Kemacetan, Pemprov Jakarta Revitalisasi Park and Ride Lebak Bulus
Tekan Kemacetan, Pemprov Jakarta Revitalisasi Park and Ride Lebak Bulus
Megapolitan
719 Calon Jemaah Haji Ilegal Gagal Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta
719 Calon Jemaah Haji Ilegal Gagal Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta
Megapolitan
Bangunan Liar Dekat Unisma Dibongkar, Bakal Dijadikan Taman
Bangunan Liar Dekat Unisma Dibongkar, Bakal Dijadikan Taman
Megapolitan
Sekolah 5 Hari dan Lebih Pagi di Depok, Bekasi, dan Bogor, Kapan Mulai Berlaku?
Sekolah 5 Hari dan Lebih Pagi di Depok, Bekasi, dan Bogor, Kapan Mulai Berlaku?
Megapolitan
Cho Yong Gi Diteriaki 'Kamu Ngapain di Sini' Saat Hendak Obati Peserta Demo Buruh
Cho Yong Gi Diteriaki "Kamu Ngapain di Sini" Saat Hendak Obati Peserta Demo Buruh
Megapolitan
Pilih Diskon Listrik Ketimbang BSU, Warga: Biasanya Enggak Tepat Sasaran
Pilih Diskon Listrik Ketimbang BSU, Warga: Biasanya Enggak Tepat Sasaran
Megapolitan
Kecewa Diskon Listrik Batal, Warga: Ekonomi Lagi Susah...
Kecewa Diskon Listrik Batal, Warga: Ekonomi Lagi Susah...
Megapolitan
Daftar Pelajar yang Dikecualikan dari Aturan Jam Malam di Depok, Bekasi dan Bogor
Daftar Pelajar yang Dikecualikan dari Aturan Jam Malam di Depok, Bekasi dan Bogor
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau