Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigrasi Duga Ada WNI yang Terlibat Pembuatan Visa Elektronik Palsu

Kompas.com - 31/03/2021, 06:23 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Romi Yudianto menduga ada warga negara Indonesia (WNI) yang ikut andil dalam proses pembuatan visa elektronik palsu Republik Indonesia.

Pihak Imigrasi sempat menangkap pengguna visa elektronik palsu, yakni tiga warga negara India berinisial MK, MJB, dan SKV.

MJB dan SKV ditangkap Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta di Bandara Soekarno-Hatta pada 12 Maret 2021.

Sebelumnya, pada 22 Februari 2021, Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta lebih dulu menangkap MK yang juga pengguna visa elektronik palsu dari negara yang sama.

"Andil WNI masih dalam pendalaman, tentunya pasti ada," ungkap Romi saat ditemui di kantornya, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Kasus Visa Elektronik Palsu, 2 WN India Dinyatakan sebagai Korban Penipuan

"Enggak mungkin enggak ada orang (WNI) yang terlibat," lanjut dia.

Romi melanjutkan, pasti ada oknum yang membantu pembuatan visa tersebut dari Indonesia.

"Ya entah itu orang asing atau WNI, pasti ada yang menunggu di sini," ujar Romi.

Dia memastikan, WNI yang membantu pembuatan visa elektronik palsu itu bukan oknum dari dalam Imigrasi di Indonesia.

"Kalau di Imigrasi, saya jamin enggak ada (oknum) karena kami sudah berintegrasi jalani keimigrasian," sebutnya.

Baca juga: Kronologi Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Visa Elektronik Palsu 3 WN India

Oleh karenanya, pihaknya tengah mendalami kasus visa elektronik palsu tersebut melalui pemeriksaan terhadap tiga WN India itu.

Bila ditemukan adanya oknum pembuat visa elektronik itu, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum (APH).

"Iya nanti berkoordinasi dengan APH," tutur Romi.

Berdasarkan pemeriksaan, MJB dan SKV merupakan korban penipuan.

"Yang dua orang itu (MJB dan SKV), yang datangnya terakhir, itu korban penipuan," ujar Romi.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Wanita Dikalungi Celurit di Resto Cepat Saji Depok, Polisi Masih Selidiki
Wanita Dikalungi Celurit di Resto Cepat Saji Depok, Polisi Masih Selidiki
Megapolitan
Pengunjung Penasaran Naik Gedung Tertinggi Jakarta Meski Sempat Viral Lift Macet
Pengunjung Penasaran Naik Gedung Tertinggi Jakarta Meski Sempat Viral Lift Macet
Megapolitan
Usai Insiden Lift Macet, Wisata Gedung Tertinggi Jakarta Tetap Beroperasi
Usai Insiden Lift Macet, Wisata Gedung Tertinggi Jakarta Tetap Beroperasi
Megapolitan
Kasatpol PP Bekasi Tegur Anak Buah yang Hentikan Paksa Proyek Sekolah
Kasatpol PP Bekasi Tegur Anak Buah yang Hentikan Paksa Proyek Sekolah
Megapolitan
Kebakaran Bus Bekas di Rawa Buaya Bukan Milik Transjakarta Lagi
Kebakaran Bus Bekas di Rawa Buaya Bukan Milik Transjakarta Lagi
Megapolitan
Samsat Ciputat Diserbu Warga Jelang Berakhirnya Pemutihan Pajak Kendaraan
Samsat Ciputat Diserbu Warga Jelang Berakhirnya Pemutihan Pajak Kendaraan
Megapolitan
Ironi Denden Imadudin: Dulu Aktif Jadi Saksi Ahli, Kini Terdakwa Judol Komdigi
Ironi Denden Imadudin: Dulu Aktif Jadi Saksi Ahli, Kini Terdakwa Judol Komdigi
Megapolitan
Pramono Klaim Harga Beras di Jakarta Stabil Meski Minim Lahan Pertanian
Pramono Klaim Harga Beras di Jakarta Stabil Meski Minim Lahan Pertanian
Megapolitan
Pria di Grogol Petamburan Tertangkap Basah Curi Lampu Billboard
Pria di Grogol Petamburan Tertangkap Basah Curi Lampu Billboard
Megapolitan
Penampakan 50 Bangkai Bus Transjakarta yang Hangus Dilahap Api
Penampakan 50 Bangkai Bus Transjakarta yang Hangus Dilahap Api
Megapolitan
Saat Doa Ahok untuk Sang Adik Terkabul...
Saat Doa Ahok untuk Sang Adik Terkabul...
Megapolitan
Warga Sempat Dengar Ledakan Berkali-kali Saat Kebakaran Bus Bekas Transjakarta
Warga Sempat Dengar Ledakan Berkali-kali Saat Kebakaran Bus Bekas Transjakarta
Megapolitan
Sempat Dihentikan Paksa Satpol PP, Proyek Sekolah di Bekasi Dilanjutkan
Sempat Dihentikan Paksa Satpol PP, Proyek Sekolah di Bekasi Dilanjutkan
Megapolitan
Pramono: Jakarta Akan Lebih 'Colorful' di Era Pemerintahan Saya
Pramono: Jakarta Akan Lebih "Colorful" di Era Pemerintahan Saya
Megapolitan
Blak-blakan Adik Ahok Sempat Ingin Batalkan Pernikahan karena Takut
Blak-blakan Adik Ahok Sempat Ingin Batalkan Pernikahan karena Takut
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau