Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Mikro di Depok Diperpanjang, Indikator Zonasi RT Diperketat Sesuai Instruksi Mendagri

Kompas.com - 06/04/2021, 12:57 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM mikro di Depok, Jawa Barat, diperpanjang hingga 19 April 2021.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana menyebutkan, perpanjangan ini sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 7 Tahun 2021.

Dalam Inmendagri tersebut, indikator RT zona kuning, oranye, dan merah penyebaran Covid-19 lebih ketat dibandingkan sebelumnya.

Baca juga: Pemprov DKI Perpanjang PPKM Mikro hingga 19 April 2021

"Misalnya untuk zonasi RT zona merah, kalau Inmendagri sebelumnya diatur jika di dalam satu RT ada lebih dari 10 rumah yang ada kasus (Covid-19), maka itu zona merah. Saat ini sudah diubah, jika lebih dari 5 rumah saja, saat ini sudah zona merah," jelas Dadang kepada wartawan, Selasa (6/4/2021).

Sebelumnya, berdasarkan data terbaru per 4 April 2021, sebanyak 4.217 RT di Depok masuk kategori zona hijau (0 kasus Covid-19 dalam sepekan).

Kemudian, ada 985 RT zona kuning (1-5 rumah dengan kasus Covid-19 dalam sepekan), 86 RT zona oranye (6-10 rumah dengan kasus Covid-19 dalam sepekan), serta 5 RT zona merah (lebih dari 10 rumah dengan kasus Covid-19 dalam sepekan).

Baca juga: UPDATE: Tambah 95 Kasus Covid-19 di Depok, 1.866 Pasien Masih Dirawat

Kini, berdasarkan Inmendagri Nomor 7 Tahun 2021, suatu RT masuk zona kuning jika ada 1-2 rumah dengan kasus Covid-19 dalam sepekan, zona oranye jika ada 3-5 rumah dengan kasus Covid-19, dan zona merah jika ada lebih dari 5 rumah dengan kasus Covid-19.

Dadang mengungkapkan, data dan peta zonasi RT di Depok saat ini mungkin akan berubah menyesuaikan perubahan indikator zonasi RT dalam Inmendagri teranyar.

"Kami sedang menghitung karena ini perlu tabulasi data, perlu pengolahan data, kemungkinan besar akan mengubah zonasi," tambah Dadang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Meroketnya Harga Sayuran Imbas Demo Sopir Truk Tolak ODOL
Meroketnya Harga Sayuran Imbas Demo Sopir Truk Tolak ODOL
Megapolitan
Litbang Kompas: Penanggulangan Bencana di Jakarta Dianggap Cukup Baik
Litbang Kompas: Penanggulangan Bencana di Jakarta Dianggap Cukup Baik
Megapolitan
Litbang Kompas: Gen Z Paling Puas dengan Kinerja Pramono-Rano
Litbang Kompas: Gen Z Paling Puas dengan Kinerja Pramono-Rano
Megapolitan
Litbang Kompas: Rano Karno Dianggap Sosok Populer, tapi Kurang Blusukan
Litbang Kompas: Rano Karno Dianggap Sosok Populer, tapi Kurang Blusukan
Megapolitan
Litbang Kompas: Penanganan Macet dan Premanisme di Jakarta Dinilai Belum Memuaskan
Litbang Kompas: Penanganan Macet dan Premanisme di Jakarta Dinilai Belum Memuaskan
Megapolitan
Janji Pramono di HUT ke-498 DKI: Bangun Jakarta Jadi Kota Global dan Sesuai Keinginan Rakyat
Janji Pramono di HUT ke-498 DKI: Bangun Jakarta Jadi Kota Global dan Sesuai Keinginan Rakyat
Megapolitan
Litbang Kompas: 4 Bulan Pramono-Rano Pimpin Jakarta, Bagaimana Kepuasan Warga?
Litbang Kompas: 4 Bulan Pramono-Rano Pimpin Jakarta, Bagaimana Kepuasan Warga?
Megapolitan
Litbang Kompas: Rano Karno Dianggap Sosok Populer, tapi Kurang Blusukan
Litbang Kompas: Rano Karno Dianggap Sosok Populer, tapi Kurang Blusukan
Megapolitan
Litbang Kompas: Warga Kelas Bawah Puas dengan Kinerja Pramono-Rano
Litbang Kompas: Warga Kelas Bawah Puas dengan Kinerja Pramono-Rano
Megapolitan
Litbang Kompas: Pemprov DKI Dianggap Kurang Perhatikan Nasib Pekerja Seni Betawi
Litbang Kompas: Pemprov DKI Dianggap Kurang Perhatikan Nasib Pekerja Seni Betawi
Megapolitan
Survei Litbang Kompas: Penanggulangan Bencana di Jakarta Dianggap Cukup Baik
Survei Litbang Kompas: Penanggulangan Bencana di Jakarta Dianggap Cukup Baik
Megapolitan
Survei Litbang Kompas: Mayoritas Responden Tak Setuju Ondel-ondel Dipakai Ngamen
Survei Litbang Kompas: Mayoritas Responden Tak Setuju Ondel-ondel Dipakai Ngamen
Megapolitan
Survei Litbang Kompas: Wacana Jakarta Jadi Kota Berbasis Budaya Betawi, Setujukah Warga?
Survei Litbang Kompas: Wacana Jakarta Jadi Kota Berbasis Budaya Betawi, Setujukah Warga?
Megapolitan
Litbang Kompas: 4 Bulan Pramono-Rano Pimpin Jakarta, Bagaimana Kepuasan Warga?
Litbang Kompas: 4 Bulan Pramono-Rano Pimpin Jakarta, Bagaimana Kepuasan Warga?
Megapolitan
Survei Litbang Kompas: Pramono Dianggap Kurang Blusukan ke Masyarakat
Survei Litbang Kompas: Pramono Dianggap Kurang Blusukan ke Masyarakat
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau