Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Pejabat DKI yang Mengundurkan Diri di Era Kepemimpinan Anies Baswedan

Kompas.com - 20/05/2021, 12:25 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta Pujiono dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri ini efektif per tanggal 17 Mei 2021 kemarin.

Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) DKI Maria Qibtya, Rabu (19/5/2021).

Sementara itu, Ketua Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengatakan, Pujiono merasa kurang berhasil dalam mengurus aset DKI.

"Dia mengundurkan diri alasannya karena merasa kurang berhasil dalam melaksanakan tugas sebagai kepala BPAD, merasa kurang sanggup mengatasi persoalan aset kita," ujar Mujiyono dalam sambungan telepon.

Baca juga: Merasa Tak Sanggup Atasi Persoalan Aset, Kepala BPAD DKI Mengundurkan Diri

Menurut Mujiyono, banyak aset daerah yang status fisiknya tidak ditemukan, tetapi tercatat sebagai aset.

Selain Pujiono, sudah banyak pejabat DKI Jakarta yang mengundurkan diri di era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan. Mereka antara lain:

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Edy Junaedi

Edy mengundurkan diri dari jabatannya pada Kamis (31/10/2019) setelah heboh soal isu anggaran Rp 5 miliar yang digunakan untuk membayar lima orang influencer.

Kelima influencer itu rencananya diminta untuk mempromosikan pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta kepada warganet yang menjadi pengikut mereka di media sosial.

Baca juga: Tahun Ini Calon Siswa Non-DKI Tidak Bisa Lagi Bersekolah di Sekolah Negeri Jakarta

Setelah isu tersebut viral dan mendapat banyak kritikan, usulan anggaran yang masuk dalam Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2020 itu pun kemudian dicoret.

Tidak lama, Edy selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang mencanangkan anggaran tersebut mengundurkan diri dari jabatannya.

Meski begitu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Chaidir membantah pengunduran diri Edy berkaitan dengan kasus tersebut.

"Tidak ada kaitan ke situ (anggaran influencer). Dia mau mengundurkan diri saja, mengundurkan diri atas permintaan sendiri," ujar Chaidir.

Baca juga: Jadwal PPDB Jakarta 2021 Jalur Prestasi Tingkat SMP, SMA, dan SMK

Kepala Bappeda Sri Mahendra Satria Wirawan

Selain Edy, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) DKI Sri Mahendra Satria Wirawan juga mengundurkan diri terkait adanya anggaran janggal di dalam KUA-PPAS 2020.

Di antara anggaran janggal lainnya adalah anggaran pengadaan lem aibon sebesar Rp 82,8 miliar, pembelian bolpoin Rp 124 miliar, dan pembelian komputer Rp 121 miliar.

Bappeda memiliki peran viral dalam mengoordinasikan seluruh dokumen rancangan anggaran.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pria di Depok Dijambret Usai dari Bank, Uang Rp 300 Juta Sempat Berhamburan di Jalan
Pria di Depok Dijambret Usai dari Bank, Uang Rp 300 Juta Sempat Berhamburan di Jalan
Megapolitan
Pramono Bakal Integrasikan Gedung AA Maramis dengan Lapangan Banteng
Pramono Bakal Integrasikan Gedung AA Maramis dengan Lapangan Banteng
Megapolitan
Duel Lawan 2 Begal, Buruh di Bekasi Terluka di Lengan dan Punggungnya
Duel Lawan 2 Begal, Buruh di Bekasi Terluka di Lengan dan Punggungnya
Megapolitan
Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Sabu dalam Shockbreaker dari Malaysia
Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Sabu dalam Shockbreaker dari Malaysia
Megapolitan
Pria di Jaktim Tewas Usai Ditusuk Pisau
Pria di Jaktim Tewas Usai Ditusuk Pisau
Megapolitan
Meski Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Ular Tetap Bertahan karena Modal Sudah Tertanam
Meski Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Ular Tetap Bertahan karena Modal Sudah Tertanam
Megapolitan
Diduga Jadi Lokasi Prostitusi, 16 Bangunan di Tangsel Dirobohkan
Diduga Jadi Lokasi Prostitusi, 16 Bangunan di Tangsel Dirobohkan
Megapolitan
MRT Jakarta Klaim Turunkan Kemacetan hingga 3 Persen, Bandung Jadi Kota Paling Macet
MRT Jakarta Klaim Turunkan Kemacetan hingga 3 Persen, Bandung Jadi Kota Paling Macet
Megapolitan
MRT Berencana Buka Layanan Pembuatan Paspor dan Visa di Stasiun
MRT Berencana Buka Layanan Pembuatan Paspor dan Visa di Stasiun
Megapolitan
Mayat Tanpa Kepala di Kali Ciliwung Diduga Terbawa Arus Banjir dari Megamendung
Mayat Tanpa Kepala di Kali Ciliwung Diduga Terbawa Arus Banjir dari Megamendung
Megapolitan
Rencana Car Free Night di Jakarta Masih Digodok, Ini Pertimbangannya
Rencana Car Free Night di Jakarta Masih Digodok, Ini Pertimbangannya
Megapolitan
Detik-detik Penjaga Kos Congkel Jendela Kamar Diplomat Kemlu yang Tewas
Detik-detik Penjaga Kos Congkel Jendela Kamar Diplomat Kemlu yang Tewas
Megapolitan
Omzet Anjlok, Pedagang Pasar Ular Ketar-ketir Bayar Sewa Kios Rp 65 Juta per Tahun
Omzet Anjlok, Pedagang Pasar Ular Ketar-ketir Bayar Sewa Kios Rp 65 Juta per Tahun
Megapolitan
Pria yang Bunuh Sepupu karena Rebutan Jaga Parkir di Ciracas Ditangkap Polisi
Pria yang Bunuh Sepupu karena Rebutan Jaga Parkir di Ciracas Ditangkap Polisi
Megapolitan
Rano Karno Klaim Pemprov Jakarta Telah Putihkan 7.000 Ijazah Siswa Tak Mampu
Rano Karno Klaim Pemprov Jakarta Telah Putihkan 7.000 Ijazah Siswa Tak Mampu
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau