Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Korban Banjir Kompleks Polisi Udara Mengungsi, Butuh Popok dan Obat-obatan

Kompas.com - 12/06/2021, 20:29 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kompleks Polisi Udara, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan turut terdampak banjir sejak Jumat (11/6/2021) dan masih tergenang hingga hari ini, Sabtu (12/6/2021).

Banjir itu diketahui sebagai dampak turap yang longsor di perumahan Griya Satwika Telkom Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan.

Musibah longsor mengakibatkan aliran anak Kali Pesanggrahan tertutup. Air kali itu kemudian meluap ke perumahan Nerada Estate, Cipayung; Payung Mas, Cipayung; dan Kompleks Polisi Udara, Pondok Cabe Ilir. 

Ketua RT 03 RW 10 Kompleks Polisi Udara Fajri menyatakan, 86 rumah serta satu mes Polwan terdampak banjir dengan tinggi bervariasi. Sebagian warga yang terdampak mengungsi di masjid yang berada di kompleks.

Baca juga: Kompleks Polisi Udara Pondok Cabe Terkena Banjir Imbas Turap Longsor di Ciputat

"Banjir ada di blok C1 berdampak ke 22 rumah, di C2 16 rumah, C3 18 rumah, D1 20 rumah, D2 10 rumah dan satu mes polwan," kata Fajri.

Meski tak dapat menyebutkan angka pasti, Fajri menyatakan bahwa ratusan warga Kompleks Polisi Udara mengungsi ke masjid. Warga mulai mengungsi sejak Jumat malam.

"Sebagian mengungsi, sebagian ada juga yang ke rumah keluarganya," kata Fajri.

Kata Fajri, Camat Pamulang telah datang ke lokasi pengungsian dan memberikan sejumlah bantuan.

"Camat sudah datang tadi ada bantuan snack lalu masker, sebagian sudah datang, masih nunggu sebagian lagi," ungkap Fajri.

Namun, warga yang mengungsi masih membutuhkan sejumlah bantuan.

"Masih butuh obat-obatan, selimut sama pampers buat anak-anak," kata Fajri.

Hingga kini, tinggi air terdalam, kata Fajri, masih mencapai satu meter, yakni di blok D1. Pada Jumat, tinggi air, dikatakan Fajri, mencapai 1,5  meter.

Baca juga: Banjir di Ciputat Belum Surut, Ketua RT: Akan Butuh 2-3 Hari

"Paling dalam masih satu meter, sempet turun lima senti, sebelumnya turun dua senti," kata Fajri.

Fajri masih menunggu aliran air anak Kali Pesanggrahan kembali normal agar luapan air di kompleksnya dapat surut.

"Jadi ini kan karena turap longsor itu, jadi ini masih nunggu yang itu diperbaikin supaya aliran airnya lancar, jadi di sini surut," jelasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Cerita Fans Gagal “War” Tiket Konser G-Dragon, Padahal Dibantu 3 Teman
Cerita Fans Gagal “War” Tiket Konser G-Dragon, Padahal Dibantu 3 Teman
Megapolitan
Pemkab Tangerang Bentuk Satgas Anti-Premanisme untuk Jaga Iklim Investasi
Pemkab Tangerang Bentuk Satgas Anti-Premanisme untuk Jaga Iklim Investasi
Megapolitan
Jadwal Konser Jakarta Fair 2025: Deretan Musisi Top Siap Guncang JIExpo
Jadwal Konser Jakarta Fair 2025: Deretan Musisi Top Siap Guncang JIExpo
Megapolitan
4 Sekolah Swasta di Jakbar Uji Coba Pendidikan Gratis, Bagaimana Sekolah Internasional?
4 Sekolah Swasta di Jakbar Uji Coba Pendidikan Gratis, Bagaimana Sekolah Internasional?
Megapolitan
Tak Dapat Tiket G-Dragon, Fans Tetap Enggan Beli di Calo
Tak Dapat Tiket G-Dragon, Fans Tetap Enggan Beli di Calo
Megapolitan
Usai Viral, Kabel Semrawut di JPO Otista Dirapikan Petugas Bina Marga
Usai Viral, Kabel Semrawut di JPO Otista Dirapikan Petugas Bina Marga
Megapolitan
Taman Mahoni Diduga Jadi Lokasi Mesum Berulang, Warga Geram Minim Tindakan
Taman Mahoni Diduga Jadi Lokasi Mesum Berulang, Warga Geram Minim Tindakan
Megapolitan
Wanita yang Ngeyel Bakar Sampah di Cimanggis Akhirnya Minta Maaf Usai Videonya Viral
Wanita yang Ngeyel Bakar Sampah di Cimanggis Akhirnya Minta Maaf Usai Videonya Viral
Megapolitan
Macet Jakarta Tak Terselesaikan Hanya dengan AI, Transportasi Publik Kunci Utama
Macet Jakarta Tak Terselesaikan Hanya dengan AI, Transportasi Publik Kunci Utama
Megapolitan
Viral Video Warga Ngeyel Bakar Sampah di Cimanggis, Tetangga Protes Tak Digubris
Viral Video Warga Ngeyel Bakar Sampah di Cimanggis, Tetangga Protes Tak Digubris
Megapolitan
BSU Cair untuk Guru Honorer, tapi Tak Semua Bisa Menikmati
BSU Cair untuk Guru Honorer, tapi Tak Semua Bisa Menikmati
Megapolitan
Polisi Buru Pengendara Motor yang Kabur Usai Tabrakan di Grand Depok City
Polisi Buru Pengendara Motor yang Kabur Usai Tabrakan di Grand Depok City
Megapolitan
Penantian Panjang Fans G-Dragon Pupus di War Tiket
Penantian Panjang Fans G-Dragon Pupus di War Tiket
Megapolitan
Kabel di Cengkareng Menjuntai, Warga: Khawatir Jatuh Kena Anak-anak
Kabel di Cengkareng Menjuntai, Warga: Khawatir Jatuh Kena Anak-anak
Megapolitan
Cara Cek Pajak Motor Jakarta secara Online untuk Ikuti Pemutihan Pajak
Cara Cek Pajak Motor Jakarta secara Online untuk Ikuti Pemutihan Pajak
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau