Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Aktif Covid-19 di Jakarta Tembus 100.062, Skenario Darurat Mulai Berjalan

Kompas.com - 08/07/2021, 08:17 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rabu (7/7/2021), jumlah pasien aktif Covid-19 di Jakarta menembus angka 100.000 kasus, tepatnya 100.062 kasus aktif.

Angka itu sesuai prediksi Pemprov DKI Jakarta yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Jumat pekan lalu. Dia menyebut angka kasus aktif di Jakarta menembus 100.000 kasus pada 6-10 Juli 2021.

"Bila tidak dilakukan pengetatan segera, maka 100.000 kasus aktif di Jakarta akan tercapai antara tanggal 6-10 Juli 2021," kata Anies dalam dokumen pemaparan perkembangan Covid-19 di Jakarta.

Baca juga: Jakarta Menuju 100.000 Kasus Aktif Covid-19: RS Kolaps, Oksigen Menipis, Kematian Meningkat

DKI Jakarta telah membuat enama skenario darurat jika kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota sudah mencapai 100.000 kasus. Enam poin skenario darurat yang dimaksud, yaitu:

  1. RS kelas A dikhususkan sepenuhnya untuk ICU Covid-19.
  2. RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet di Kemayoran dikhususkan untuk penanganan pasien dengan gejala sedang-berat.
  3. Rumah susun (rusun) diubah menjadi fasilitas isolasi terkendali untuk pasien dengan gejala ringan.
  4. Mengubah stadion indoor dan gedung-gedung konvensi besar menjadi rumah sakit darurat penanganan kasus darurat kritis, diusulkan untuk dalam satu manajemen RS Darurat Wisma Atlet.
  5. Memastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi, termasuk penambahan tenaga kesehatan dari luar DKI Jakarta.
  6. Memastikan ketersediaan oksigen, APD, alat kesehatan, dan obat-obatan.

Keenam skenario ini satu per satu sudah berjalan, seiring dengan penambahan jumlah kasus aktif di Jakarta.

Wisma Atlet khusus pasien Covid-19 bergejala berat

Skenario pertama dan kedua sudah dijalankan sejak tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU di Jakarta menipis.

Baca juga: Malaise: Penyebab, Tanda-tanda, dan Cara Menghadapinya

Pada 18 Juni lalu, Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Letkol Laut drg. M Arifin memberikan pernyataan bahwa RS Wisma Atlet dikhususkan untuk pasien bergejala sedang hingga berat.

"Jadi mulai kemarin (17 Juni) kami sudah tidak menerima pasien tanpa gejala atau asimtomatik. Kemudian kami juga tidak lagi menerima pasien dengan gejala ringan yang non-komorbid," kata Arifin.

RSD Wisma Atlet juga menerima pasien Covid-19 bergejala berat dengan catatan tempat di rumah sakit rujukan lain sudah penuh.

Baca juga: Koperasi Merah Putih di Tuban Ditutup 1 Hari Usai Diresmikan, Perusahaan Mitra Tarik Semua Barang

Rusun diubah menjadi fasilitas isolasi

Skenario ketiga ini dijalankan Pemprov DKI Jakarta sejak 21 Juni. Mereka menyulap Rumah Susun (Rusun) Nagrak di Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, jadi tempat isolasi.

Selain Rusun Nagrak, Pemprov DKI Jakarta menggunakan Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan, sebagai tempat isolasi untuk pasien Covid-19. Rusun itu diperuntukan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 OTG hingga gejala ringan.

Di Rusun Nagrak, Pemprov DKI menyediakan 2.500 kamar isolasi untuk pasien Covid-19 OTG-gejala ringan. Sedangkan di Rusun Pasar Rumput yang dikelola Perumda Pasar Jaya disediakan 7.935 tempat tidur isolasi terkendali untuk pasien Covid-19 OTG-gejala ringan.

Mengubah stadion hingga gedung konvensi jadi tempat isolasi

Persiapan untuk membuka gedung-gedung kapasitas besar ini sudah disiapkan pada Selasa lalu bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Baca juga: Rumah Sakit Penuh, 80 Persen Pasien Covid-19 di Bekasi Jalani Isolasi Mandiri

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, gedung kapasitas besar yang sedang disiapkan yaitu Asrama Haji Pondok Gede dan Jakarta International Expo. Dia menyebut persiapan fasilitas sarana dan prasarana penunjang tempat isolasi sedang dilakukan bersama lintas kementerian.

Untuk Asrama Haji, kata Widyastuti, akan segera dioperasionalkan karena gedung Asrama Haji sudah terstruktur dan memiliki organisasi yang baik.

Halaman:
Komentar
skenario darurat ini perlu dukungan dari pemerintah pusat. jangan anggap enteng covid kalau tidak mau seperti di india


Terkini Lainnya
Nikita Mirzani Protes Suami Reza Gladys Ungkit Dokter Detektif di Persidangan
Nikita Mirzani Protes Suami Reza Gladys Ungkit Dokter Detektif di Persidangan
Megapolitan
Pemprov DKI Targetkan Jakarta Masuk 50 Besar Kota Dunia di 2030
Pemprov DKI Targetkan Jakarta Masuk 50 Besar Kota Dunia di 2030
Megapolitan
Erika Carlina Laporkan DJ Panda ke Polda Metro Terkait Dugaan Pengancaman
Erika Carlina Laporkan DJ Panda ke Polda Metro Terkait Dugaan Pengancaman
Megapolitan
Pramono dan Rano Karno Resmikan Nama Stasiun LRT Boulevard Utara Summarecon Mall
Pramono dan Rano Karno Resmikan Nama Stasiun LRT Boulevard Utara Summarecon Mall
Megapolitan
Target Penumpang MRT Lebak Bulus–Serpong, Mulai Pengendara hingga Generasi Muda
Target Penumpang MRT Lebak Bulus–Serpong, Mulai Pengendara hingga Generasi Muda
Megapolitan
Pengamen yang Bentak Sopir Angkot di Bogor Ditawari Jadi Petugas Kebersihan
Pengamen yang Bentak Sopir Angkot di Bogor Ditawari Jadi Petugas Kebersihan
Megapolitan
Tanggapi Reza Gladys Temui Psikiater, Nikita Mirzani: Tapi Kok Masih Bisa Live Jualan
Tanggapi Reza Gladys Temui Psikiater, Nikita Mirzani: Tapi Kok Masih Bisa Live Jualan
Megapolitan
Korban Kontrakan Fiktif di Bekasi Minta Pelaku Ditangkap dan Dihukum Setimpal
Korban Kontrakan Fiktif di Bekasi Minta Pelaku Ditangkap dan Dihukum Setimpal
Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Dilecehkan Tetangganya di Kampung Makasar Jaktim
Bocah 4 Tahun Diduga Dilecehkan Tetangganya di Kampung Makasar Jaktim
Megapolitan
Kronologi Remaja Tewas Lompat dari Lantai 3 Masjid JIC saat Kepergok Hendak Curi Tembaga
Kronologi Remaja Tewas Lompat dari Lantai 3 Masjid JIC saat Kepergok Hendak Curi Tembaga
Megapolitan
Orangtua Keluhkan Menu MBG Basi, Kepsek SD di Tangsel: Masalahnya Sudah Selesai
Orangtua Keluhkan Menu MBG Basi, Kepsek SD di Tangsel: Masalahnya Sudah Selesai
Megapolitan
Mimpi Fani Punya Rumah Sendiri Pupus di Tangan Penipu Kontrakan Fiktif
Mimpi Fani Punya Rumah Sendiri Pupus di Tangan Penipu Kontrakan Fiktif
Megapolitan
Sebelum Tewas Terjatuh, Maling Tembaga di Masjid JIC Beraksi Lebih dari Sekali
Sebelum Tewas Terjatuh, Maling Tembaga di Masjid JIC Beraksi Lebih dari Sekali
Megapolitan
MRT Sambungkan Bekasi–Jakarta Mulai 2026, Hubungkan Medan Satria hingga Tomang
MRT Sambungkan Bekasi–Jakarta Mulai 2026, Hubungkan Medan Satria hingga Tomang
Megapolitan
Reza Gladys Harus ke Psikiater karena Diserang Warganet di Medsos
Reza Gladys Harus ke Psikiater karena Diserang Warganet di Medsos
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau