Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola GBK Akan Tindak Satpamnya yang Pukul Mahasiswa

Kompas.com - 02/08/2021, 19:26 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak pengelola Gelora Bung Karno memastikan akan menindak satpamnya yang memukul seorang mahasiswa pada Jumat (30/7/2021) lalu.

Kepala Divisi Humas GBK Dwi Putranto mengatakan, proses penindakan internal terhadap satpam itu kini telah berjalan.

"Untuk si petugas sendiri pasti kami melakukan tindakan juga sesuai dengan prosedurnya. Kalau itu melanggar, akan diberikan sanksi," kata Dwi saat dihubungi, Senin (2/8/2021).

Namun Dwi belum bisa mengungkapkan kemungkinan sanksi yang akan diberikan. Ia menyebut, sanksi itu nantinya akan ditentukan oleh pihak vendor yang merekrut dan mempekerjakan satpam tersebut.

Baca juga: Pengelola GBK Akui Satpamnya Pukul Mahasiswa, tapi Bantah Ada Pengeroyokan

"Kalau sanksinya dari pihak vendor kita," ujarnya.

Meski demikian, Dwi menegaskan bahwa satpam tersebut memukul untuk membela diri. Sebab, mahasiswa bernama Zaelani (26) yang lebih dulu hendak menyerang Satpam tersebut.

Ia menyebut, ricuh itu bermula saat Zaelani tiba di Pos V GBK pada Jumat (30/7/2021) siang. Kepada petugas satpam, Zaelani menjelaskan bahwa ia hendak menuju Istora Senayan untuk bertanya perihal sertifikat vaksin dosis kedua yang belum diterimanya.

Satpam itu sudah menjelaskan bahwa di Istora Senayan tak ada kegiatan vaksinasi. Kegiatan vaksinasi hari itu hanya ada di Tennis Indoor dan hanya peserta vaksinasi yang boleh masuk.

Satpam itu pun melarang Zaelani untuk masuk ke kompleks GBK karena aturan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Baca juga: Kondisi Mahasiswa yang Dikeroyok Satpam di Sentra Vaksinasi GBK, Lemas dan Trauma

"Akhirnya dia emosi si pengunjung ini. Mau coba lakukan perlawanan ke petugas kita. Secara reflek petugas kita membela diri mukul. Yang tadinya mau dipukul jadi mukul duluan," kata Dwi.

Dwi membantah terjadi pengeroyokan karena menurut dia pemukulan hanya dilakukan sekali oleh satu orang satpam saja. Setelah pemukulan itu, tiga orang satpam membawa Zaelani ke posko untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.

"Jadi bukan pengeroyokan. Di posko juga gak diapa-apain lagi," kata Dwi.

Dwi pun membantah ada intimidasi yang dilakukan oleh satpam ke Zaelani untuk tidak memperpanjang masalah ini.

"Saat di posko itu satpamnya cuma nanya ini mau diterusin atau gimana. Kalau mau diterusin diantar ke pos polisi. Tapi saat itu dia lebih memilih damai," ucap Dwi.

Versi Korban

Halaman:


Terkini Lainnya
Momen Jemaah Berebut Selfie dengan Anies di Masjid Al-Azhar
Momen Jemaah Berebut Selfie dengan Anies di Masjid Al-Azhar
Megapolitan
Daging Sapi Kurban Prabowo Bakal Diolah jadi MBG untuk Anak Yatim
Daging Sapi Kurban Prabowo Bakal Diolah jadi MBG untuk Anak Yatim
Megapolitan
Jadi Khatib Masjid Al-Azhar, Anies Baswedan Bicara Ketimpangan Sosial di Kota Besar
Jadi Khatib Masjid Al-Azhar, Anies Baswedan Bicara Ketimpangan Sosial di Kota Besar
Megapolitan
Euforia Timnas di GBK Warnai Malam Idul Adha, Takbir Menggema di Lautan Suporter
Euforia Timnas di GBK Warnai Malam Idul Adha, Takbir Menggema di Lautan Suporter
Megapolitan
2 WN India Ditangkap di Tanjung Priok, Pernah Kabur dari Imigrasi Cianjur
2 WN India Ditangkap di Tanjung Priok, Pernah Kabur dari Imigrasi Cianjur
Megapolitan
Anies Baswedan: Kurban Itu Berpihak ke Rakyat, meski Ditentang Elite
Anies Baswedan: Kurban Itu Berpihak ke Rakyat, meski Ditentang Elite
Megapolitan
Inilah Brawijaya dan Jack, Sapi Kurban Prabowo-Gibran di Masjid Istiqlal
Inilah Brawijaya dan Jack, Sapi Kurban Prabowo-Gibran di Masjid Istiqlal
Megapolitan
Usai Shalat Idul Adha di Ancol, Pengunjung Langsung Melipir ke Pantai
Usai Shalat Idul Adha di Ancol, Pengunjung Langsung Melipir ke Pantai
Megapolitan
Jadi Khatib Masjid Al-Azhar, Anies Baswedan Singgung Kisah Runtuhnya Dinasti Besar
Jadi Khatib Masjid Al-Azhar, Anies Baswedan Singgung Kisah Runtuhnya Dinasti Besar
Megapolitan
Cerita Joki Jalanan Cilincing, Bertaruh Nyawa demi Bertahan Hidup
Cerita Joki Jalanan Cilincing, Bertaruh Nyawa demi Bertahan Hidup
Megapolitan
Mobil Dinas Terobos Busway Malah Diberi Hormat Polisi, Apakah Tetap Ditilang?
Mobil Dinas Terobos Busway Malah Diberi Hormat Polisi, Apakah Tetap Ditilang?
Megapolitan
Asal Usul Sate di Nusantara: Tradisi Hidangan Lezat Idul Adha Masyarakat Indonesia
Asal Usul Sate di Nusantara: Tradisi Hidangan Lezat Idul Adha Masyarakat Indonesia
Megapolitan
Daging Sapi Kurban Prabowo-Gibran di Masjid Istiqlal Akan Dibagikan ke Ribuan Anak Yatim
Daging Sapi Kurban Prabowo-Gibran di Masjid Istiqlal Akan Dibagikan ke Ribuan Anak Yatim
Megapolitan
Anies Baswedan Tiba di Masjid Al-Azhar untuk Shalat Idul Adha
Anies Baswedan Tiba di Masjid Al-Azhar untuk Shalat Idul Adha
Megapolitan
Glamor di Balik Makelar Judol: Rumah Tangga Jadi Mesin Cuci Uang Haram
Glamor di Balik Makelar Judol: Rumah Tangga Jadi Mesin Cuci Uang Haram
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau