Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kowantara Minta Polisi Usut Pungli yang Dialami Pengusaha Warteg di Ciputat

Kompas.com - 05/08/2021, 09:23 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) meminta polisi mengusut tuntas kasus dugaan pungutan liar (pungli) yang dialami warteg di daerah Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan.

Ketua Kowantara, Mukroni mengatakan, kasus dugaan pungli tersebut harus diusut tuntas guna mencegah terjadinya kembali kasus serupa.

"Kami bantu teman-teman warteg yang menjadi korban pungli untuk membawa ke ranah hukum," ujar Mukroni, Rabu (4/8/2021).

Mukroni mengatakan, saat ini dirinya telah koordinasi dengan ketua Kowantara wilayah Tangerang Selatan guna mengetahui dugaan kronologi pungli itu.

Baca juga: Warteg di Ciputat Jadi Korban Pungli, Pelaku Diduga Karang Taruna Gadungan

"Kami akan koordinasi dengan korwil Tangsel untuk memastikan dan mengetahui kronologi kejadiannya," ucap Mukroni.

Mukroni tak menampik bahwa aksi pungli juga dialami pengusaha warteg di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Ada memang yang laporan (kasus pungli) cuma tidak banyak. Tapi ada keluhan itu. Kalau saya imbau pada teman-teman apabila ada minta itu (dana) harus di cek dulu. Benar atau tidak dana yang diminta, atau cuma mau menipu," kata Mukroni.

Baca juga: Jawaban Letkol Teddy soal Isu Pencopotan Kapolri: Baru Saja Menghadap Pak Presiden...

Warung Tegal (warteg) di Kelurahan Pisangan, Tangerang Selatan (Tangsel) telah menjadi korban pungli. Pelaku mengaku sebagai anggota karang taruna dan meminta sejumlah uang kepada pemilik usaha.

Aksi pungli tersebut terekam CCTV salah satu warteg di kawasan Pisangan. Pelaku membawa kwitansi senilai Rp 35.000 berstempel karang taruna saat melancarkan aksinya.

Saat dikonfirmasi, Ketua Karang Taruna Kelurahan Pisangan, Aksa Dewangga, membenarkan adanya pungutan liar yang terjadi pada 1 Agustus 2021 di warteg di Pisangan.

Baca juga: Fraksi-fraksi di DPR Bersuara soal Pemakzulan Gibran

Pelaku diduga merupakan karang taruna gadungan lantaran bukan anggota Karang Taruna Kelurahan Pisangan.

"Iya benar, itu benar. Tadi saya dapat info dari warga, katanya ada yang minta mengatasnamakan karang taruna. Saya langsung forward ke grup saya. Ya itu bukan orang kami, jadi itu gadungan," kata Aksa seperti dilaporkan Tribun Jakarta, 2 Agustus.

Menurut Aksa, aksi pungutan liar yang mengatasnamakan karang taruna memang sering terjadi di kawasan Pisangan. Para pelaku kerap meminta uang kepada pengusaha warung makan hingga toko kelontong.

Baca juga: Benarkah Minum Air Putih Saat Terbangun di Tengah Malam Bisa Merusak Ginjal?

Namun, kata Aksa, kasus tersebut baru kali ini terungkap dan dilaporkan kepada pihak Karang Taruna Kelurahan Pisangan.

"Saya langsung nginfoin ke grup, kalau ada yang kaya gitu lagi. Ternyata banyak, ada beberapa kali, mereka hanya diam-diam saja," kata Aksa.

Aska menyebutkan, pihaknya akan segera membuat surat edaran resmi untuk para pemilik tempat usaha agar tidak lagi tertipu dengan para pelaku pungli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Cerita Pedagang Atribut Timnas di GBK: dari Kejar Pembeli hingga Dikejar Petugas
Cerita Pedagang Atribut Timnas di GBK: dari Kejar Pembeli hingga Dikejar Petugas
Megapolitan
Waspada, Depok dan Tangsel Catat Udara Paling Buruk di Jabodetabek Kamis Sore
Waspada, Depok dan Tangsel Catat Udara Paling Buruk di Jabodetabek Kamis Sore
Megapolitan
Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 09.00 WIB di Hari Idul Adha 6 Juni 2025
Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 09.00 WIB di Hari Idul Adha 6 Juni 2025
Megapolitan
Cekcok Jatah Parkir, Ketua Ormas 'Jagoan Kampung' Bekasi Ditangkap
Cekcok Jatah Parkir, Ketua Ormas "Jagoan Kampung" Bekasi Ditangkap
Megapolitan
Pramono Anung Kurban Dua Sapi Seberat 1,1 Ton di Tambora
Pramono Anung Kurban Dua Sapi Seberat 1,1 Ton di Tambora
Megapolitan
Ikat Kepala Timnas Laris Manis di GBK Menjelang Laga Indonesia vs China
Ikat Kepala Timnas Laris Manis di GBK Menjelang Laga Indonesia vs China
Megapolitan
Pramono Sumbang Sapi 1 Ton ke Tambora untuk Idul Adha 2025
Pramono Sumbang Sapi 1 Ton ke Tambora untuk Idul Adha 2025
Megapolitan
Pramono Sebut Ada 69.000 Hewan Kurban yang Akan Disembelih di Jakarta
Pramono Sebut Ada 69.000 Hewan Kurban yang Akan Disembelih di Jakarta
Megapolitan
Penyembelihan Hewan Kurban di Masjid Istiqlal Berlangsung H+1 Idul Adha
Penyembelihan Hewan Kurban di Masjid Istiqlal Berlangsung H+1 Idul Adha
Megapolitan
Apakah BSU 2025 Sudah Cair? Ini Bocoran Waktu Penyalurannya
Apakah BSU 2025 Sudah Cair? Ini Bocoran Waktu Penyalurannya
Megapolitan
Dua Bos Asosiasi Pengusaha Berkurban di Masjid Al-Azhar
Dua Bos Asosiasi Pengusaha Berkurban di Masjid Al-Azhar
Megapolitan
Masjid Al-Azhar Jamin Tak Ada Perlakuan Khusus bagi Hewan Kurban Milik Pejabat
Masjid Al-Azhar Jamin Tak Ada Perlakuan Khusus bagi Hewan Kurban Milik Pejabat
Megapolitan
Pelajar SMAN 9 Tambun Selatan Rayakan Keputusan Dedi Mulyadi Nonaktifkan Kepala Sekolah
Pelajar SMAN 9 Tambun Selatan Rayakan Keputusan Dedi Mulyadi Nonaktifkan Kepala Sekolah
Megapolitan
Kegiatan Akademik di SMAN 9 Tambun Selatan Tetap Normal Usai Kepseknya Dinonaktifkan
Kegiatan Akademik di SMAN 9 Tambun Selatan Tetap Normal Usai Kepseknya Dinonaktifkan
Megapolitan
Suami Istri di Pusaran Kasus Judol Komdigi...
Suami Istri di Pusaran Kasus Judol Komdigi...
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau