Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerinx dan Adam Deni Bertemu Buat Mediasi, tapi Tak Ada Kesepakatan Damai

Kompas.com - 14/08/2021, 15:09 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menggelar mediasi antara musisi I Gede Ari Astina atau Jerinx dan blogger Adam Deni terkait dugaan ancaman kekerasan melalui media sosial.

Namun tidak ada pedamaian dari mediasi yang digelar di gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, pada Sabtu (14/8/2021).

"Kita sudah berupaya melakukan mediasi, tapi saudara pelapor meminta supaya proses hukum oleh penyidik agar tetap berjalan sesuai dengan hukum Undang-Undang yang ada," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus dalam keterangannya, Sabtu.

Yusri mengatakan, proses mediasi antara Jerinx dan Adam Deni terkait kasus yang melibatkan keduanya berlangsung sekitar satu jam.

Jerinx telah menyampaikan permintaan maaf kepada Adam Deni dari yang diakuinya melakukan pengancaman melalui media sosial.

"AD sudah menerima permintaan maaf saudara J yang mengakui memang betul dia melakukan pengancaman melalui media elektronik. Tetapi minta proses hukum tetap berjalan," ucap Yusri.

Baca juga: Terima Maaf Jerinx, Adam Deni Minta Proses Hukum Dilanjutkan

Diketahui, Jerinx terlibat kasus dugaan ancaman kekerasan setelah dilaporkan Adam Deni beberapa waktu lalu.

Kuasa hukum Adam Deni, Machi Achmad sebelumnya mengatakan, kliennya melaporkan Jerinx ke polisi karena mediasi melalui sambungan telepon tidak mencapai kesepakatan damai.

"Sebelumnya adanya deadlock (tidak tercapai mufakat) terkait rencana perdamaian antara kedua belah pihak yang sebelumnya sudah dikomunikasikan via telepon," kata Machi Achmad.

Kasus ini bermula ketika Adam Deni meminta Jerinx memberikan bukti daftar artis Tanah Air yang menerima endorse untuk mengaku positif Covid-19.

Beberapa lama setelah itu, Adam Deni mengaku dihubungi oleh Jerinx, kemudian dimaki-maki lalu dihina dan dituduh sebagai dalang di balik akun Instagram @jrxsid yang mendadak hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
nikmatin ajaaa ulahmu sendiri toh


Terkini Lainnya
Baru Ditinggal 5 Menit, Kaca Mobil Dipecah dan Laptop Raib di Depok
Baru Ditinggal 5 Menit, Kaca Mobil Dipecah dan Laptop Raib di Depok
Megapolitan
Kisah Elanda Cari Kerja di Usia 40 Tahun, Kini Jadi Ojol untuk Hidupi Keluarga
Kisah Elanda Cari Kerja di Usia 40 Tahun, Kini Jadi Ojol untuk Hidupi Keluarga
Megapolitan
Polisi Bantah Denda Tilang ETLE Bakal Bengkak jika Tak Segera Dibayar
Polisi Bantah Denda Tilang ETLE Bakal Bengkak jika Tak Segera Dibayar
Megapolitan
Vadel Badjideh Ditahan di Rutan Cipinang Sebelum Sidang
Vadel Badjideh Ditahan di Rutan Cipinang Sebelum Sidang
Megapolitan
Korbankan Karier Demi Rawat Ibu, Mada Berjuang Cari Kerja Setelah 8 Tahun Menganggur
Korbankan Karier Demi Rawat Ibu, Mada Berjuang Cari Kerja Setelah 8 Tahun Menganggur
Megapolitan
Cari Kerja di Usia 40-an, Semangat Elanda dan Mada Tak Padam
Cari Kerja di Usia 40-an, Semangat Elanda dan Mada Tak Padam
Megapolitan
Pengakuan Pencuri yang Gondol 5 Motor di Tempat Sama: Sudah Biasa
Pengakuan Pencuri yang Gondol 5 Motor di Tempat Sama: Sudah Biasa
Megapolitan
Cerita di Balik Pemutihan Ijazah Jakarta: Kerja Pakai Ijazah SMP karena Orang Tua Tak Mampu Tebus
Cerita di Balik Pemutihan Ijazah Jakarta: Kerja Pakai Ijazah SMP karena Orang Tua Tak Mampu Tebus
Megapolitan
Begal yang Mengaku Polisi di Jakut Jual Motor Curian ke Jateng dan Jatim
Begal yang Mengaku Polisi di Jakut Jual Motor Curian ke Jateng dan Jatim
Megapolitan
Penampakan Mobil yang Meledak dan Tewaskan Lansia di Tangsel
Penampakan Mobil yang Meledak dan Tewaskan Lansia di Tangsel
Megapolitan
Pelajar SMAN 9 Tambun Selatan Demo Kepsek soal Dugaan Pungli Berkedok Sumbangan
Pelajar SMAN 9 Tambun Selatan Demo Kepsek soal Dugaan Pungli Berkedok Sumbangan
Megapolitan
Kisah Tim Medis yang Jadi Korban Kekerasan saat Bantu Demo Buruh
Kisah Tim Medis yang Jadi Korban Kekerasan saat Bantu Demo Buruh
Megapolitan
Mengaku Polisi, Begal Motor Ini Ternyata Sudah 64 Kali Beraksi di Jakarta
Mengaku Polisi, Begal Motor Ini Ternyata Sudah 64 Kali Beraksi di Jakarta
Megapolitan
'Mending Diskon Tarif Listrik Ketimbang BSU, Bisa Dirasakan Semua Orang”
"Mending Diskon Tarif Listrik Ketimbang BSU, Bisa Dirasakan Semua Orang”
Megapolitan
Disnaker Jakarta Bantah Job Fair Hanya Formalitas
Disnaker Jakarta Bantah Job Fair Hanya Formalitas
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau