Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Liar di Kampung Bayam, Dibongkar Satpol PP dan Bantahan Jakpro soal Uang Ganti Rugi

Kompas.com - 25/08/2021, 09:23 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satpol PP DKI Jakarta melakukan penertiban terhadap puluhan bangunan liar di kawasan Kampung Bayam, RW 08, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa (24/8/2021).

Para pemilik bangunan ini memilih bertahan karena masih menanti dana ganti rugi, yang menurut mereka, telah dijanjikan Jakpro berkaitan dengan pembangunan Jakarta Internasional Stadium.

Kompas.com merangkumnya sebagai berikut:

Baca juga: Dimas Anggara Minta Maaf, Akui Tampar Kiesha Alvaro di Lokasi Syuting

1. Puluhan kafe dibongkar paksa 

Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin mengatakan, sebanyak 29 bangunan liar yang dijadikan kafe remang-remang dibongkar paksa karena tidak memiliki izin.

"Bangunan liar ini berdiri dengan cara ilegal, bangunan ini juga tidak ada izin, dan digunakan untuk kafe yang di mana kafe itu juga terindikasi adanya kegiatan asusila," kata Arifin.

Baca juga: Puluhan Bangunan Liar di Kampung Bayam Dibongkar, Kasatpol PP DKI: Tak Berkaitan dengan JIS

Arifin menegaskan bahwa pembongkaran kafe liar ini tidak berkaitan dengan proyek Pembangunan JIS.

"Tidak ada (kaitan dengan JIS), ini kaitan dengan adanya kegiatan prostitusi di kafe-kafe liar, sudah dari tahun 2020 peringatan," ungkapnya.

Menurut Arifin, pihaknya telah melakukan penyegelan terhadap kafe-kafe di kawasan tersebut beberapa bulan lalu.

Baca juga: Disiram Air saat Kunjungan di Bekasi, Dedi Mulyadi Tak Bereaksi, Pelaku Ternyata Bawa Jimat

Namun masih ada beberapa pengelola yang kembali membuka kafenya.

2. Pemilik bangunan tagih janji Jakpro

Salah satu pemilik kafe, Herawati (55) mengungkapkan alasan masih membuka kafe di kawasan tersebut.

Herawati menyebut, PT Jakpro menjanjikan uang ganti rugi kepada dirinya dan para pemilik bangunan lain.

Baca juga: Pemilik Bangunan Liar di Kampung Bayam Sebut Jakpro Janji Beri Ganti Untung

Dia menagih janji tersebut dan memilih tetap bertahan di Kampung Bayam sampai uang ganti rugi itu diberikan.

"Tapi kan pemberitahuannya pembongkarannya kalau sudah dibayar, gimana ini. Saya sih mau di sini aja sampe dibayar," kata Herawati dalam rekaman yang diterima Kompas.com.

Halaman:
Komentar
makdirodok ...mmbangun scara liar di tanah negara giliran dibongkar mnta ganti rugi. sapa suruh luh ngbangun di tanah negara tnpa ijin woy? dasar otak dsimpan dipantat...


Terkini Lainnya
WNI dari Iran: Tak Terkena Bom, tapi Terus Dihantui Drone
WNI dari Iran: Tak Terkena Bom, tapi Terus Dihantui Drone
Megapolitan
Jalan Flyover di Penjaringan Rusak Parah, Aspal Retak hingga Berlubang
Jalan Flyover di Penjaringan Rusak Parah, Aspal Retak hingga Berlubang
Megapolitan
WNI Cerita Mencekamnya Ibu Kota Iran, Berulang Kali Dengar Ledakan
WNI Cerita Mencekamnya Ibu Kota Iran, Berulang Kali Dengar Ledakan
Megapolitan
WNI Ceritakan Ketatnya Akses Internet di Iran saat Konflik Memanas
WNI Ceritakan Ketatnya Akses Internet di Iran saat Konflik Memanas
Megapolitan
Kampus Trisakti Minta Mahasiswa Tak Parkir Kendaraan di Trotoar Kyai Tapa
Kampus Trisakti Minta Mahasiswa Tak Parkir Kendaraan di Trotoar Kyai Tapa
Megapolitan
6 Hari Evakuasi dari Iran, WNI Ini Tempuh Jalur Darat Lintas Negara
6 Hari Evakuasi dari Iran, WNI Ini Tempuh Jalur Darat Lintas Negara
Megapolitan
Demo Buruh Berlarut-larut di MM2100 Bekasi Dikhawatirkan Ancam Kepercayaan Investor
Demo Buruh Berlarut-larut di MM2100 Bekasi Dikhawatirkan Ancam Kepercayaan Investor
Megapolitan
11 WNI yang Dievakuasi dari Iran Tiba di Indonesia, Tempuh Perjalanan 6 Hari
11 WNI yang Dievakuasi dari Iran Tiba di Indonesia, Tempuh Perjalanan 6 Hari
Megapolitan
Cerita WNI dari Iran, Jarak Rumah 10 Menit dengan Lokasi Serangan
Cerita WNI dari Iran, Jarak Rumah 10 Menit dengan Lokasi Serangan
Megapolitan
Jadi Tempat Latihan Persija, Warga Minta Fasilitas Stadion Cendrawasih Diperbaiki
Jadi Tempat Latihan Persija, Warga Minta Fasilitas Stadion Cendrawasih Diperbaiki
Megapolitan
3 Rute Angkot Kota Bogor Diubah, Permudah Akses ke Pasar Sukasari
3 Rute Angkot Kota Bogor Diubah, Permudah Akses ke Pasar Sukasari
Megapolitan
33 SMP Swasta di Depok Gratis Mulai Tahun Ajaran 2025–2026
33 SMP Swasta di Depok Gratis Mulai Tahun Ajaran 2025–2026
Megapolitan
11 WNI yang Dievakuasi dari Iran Tiba di Bandara Soekarno-Hatta
11 WNI yang Dievakuasi dari Iran Tiba di Bandara Soekarno-Hatta
Megapolitan
Lalin di Cengkareng Macet, Perbaikan Ruas Jalan Dialihkan Malam Hari
Lalin di Cengkareng Macet, Perbaikan Ruas Jalan Dialihkan Malam Hari
Megapolitan
DPRD Kritik Perubahan Nama Bank DKI Jadi Bank Jakarta, Dianggap Terburu-buru
DPRD Kritik Perubahan Nama Bank DKI Jadi Bank Jakarta, Dianggap Terburu-buru
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau