Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Juga Tangkap Pengguna Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Palsu yang Muncul di PeduliLindungi

Kompas.com - 03/09/2021, 19:26 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menangkap dua pengguna sertifikat vaksinasi Covid-19 palsu berinisial AN (21) dan DI (30).

Mereka membeli sertifikat tersebut dari pegawai Kelurahan Kapuk Muara berinisial HH dan rekannya, FH.

HH dan FH ditangkap karena membuat sertifikat vaksinasi Covid-19 secara ilegal hingga dapat tercatat dalam aplikasi PeduliLindungi.

"Dua orang pengguna atau pemesan juga berhasil ditangkap, saudara AN dan DI, karyawan swasta," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, Jumat (3/9/2021).

Baca juga: Polisi Upayakan Tarik 93 Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Palsu Buatan Pegawai Kelurahan dari Aplikasi PeduliLindungi

Fadil mengungkapkan, AN dan DI membeli sertifikat vaksinasi Covid-19 yang muncul di aplikasi PeduliLindungi dengan harga berbeda.

AN membeli seharga Rp 350.000, sedangkan DI membayar Rp 500.000.

"Setelah menanyakan mengapa memesan lewat akun tersebut, alasannya dia ingin bebas untuk ke mana-mana," ucap Fadil.

Adapun HH (30) telah membuat 93 sertifikat vaksinasi Covid-19 secara ilegal sehingga sertifikat muncul dalam aplikasi PeduliLindungi.

Baca juga: Pegawai Kelurahan Kapuk Muara Ditangkap karena Palsukan Sertifikat Vaksinasi Covid-19

Sementara itu, FH berperan menawarkan jasa pembuatan sertifikat tersebut kepada masyarakat melalui media sosial Facebook bernama Tri Putra Heru dengan harga Rp 370.000.

Akibat perbuatannya, pelaku disangkakan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman 6 tahun penjara.

"Serta melanggar Undang-Undang 32 Nomor 19 Tahun 2016 tentang orang dengan sengaja dan tanpa hak melawan hukum dengan cara apa pun mengubah, menambah, mengurangi, suatu informasi elektronik dan atau dokumen elektronik milik orang lain atau milik publik," kata Fadil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Duduk Perkara Atlet Disabilitas Bekasi Terusir dari Mes Usai Dicoret Pengurus
Duduk Perkara Atlet Disabilitas Bekasi Terusir dari Mes Usai Dicoret Pengurus
Megapolitan
Keos Macet di Sawangan, Makin Menggila Saat Akhir Pekan
Keos Macet di Sawangan, Makin Menggila Saat Akhir Pekan
Megapolitan
Pertemuan Pramono dan Basuki Hadimuljono: Bahas Sampah hingga Transportasi IKN
Pertemuan Pramono dan Basuki Hadimuljono: Bahas Sampah hingga Transportasi IKN
Megapolitan
Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini?
Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini?
Megapolitan
Nomor Telepon dan Lokasi Posko Pengaduan SPMB Jakarta 2025
Nomor Telepon dan Lokasi Posko Pengaduan SPMB Jakarta 2025
Megapolitan
Aksi Bejat Pegawai Minimarket Tangerang: Cabuli Bocah Modus Top Up Game Gratis
Aksi Bejat Pegawai Minimarket Tangerang: Cabuli Bocah Modus Top Up Game Gratis
Megapolitan
Suami di Ciputat Bunuh Istri, Terungkap dari Laporan KDRT
Suami di Ciputat Bunuh Istri, Terungkap dari Laporan KDRT
Megapolitan
Petaka Tawuran Pelajar di Cikarang yang Tewaskan Anggota Karang Taruna
Petaka Tawuran Pelajar di Cikarang yang Tewaskan Anggota Karang Taruna
Megapolitan
Pria di Ciputat Ditangkap Polisi, Diduga Bunuh Istri Sendiri
Pria di Ciputat Ditangkap Polisi, Diduga Bunuh Istri Sendiri
Megapolitan
Kisruh Debt Collector Tarik Mobil Warga di Stasiun Whoosh Halim
Kisruh Debt Collector Tarik Mobil Warga di Stasiun Whoosh Halim
Megapolitan
Harga Pangan Terbaru di Jakarta: Komoditas Dapur Naik, Beras dan Cabai Turun
Harga Pangan Terbaru di Jakarta: Komoditas Dapur Naik, Beras dan Cabai Turun
Megapolitan
Laporan Adik Bahar Bin Smith soal Dugaan Pengeroyokan Ditangani Polda Metro
Laporan Adik Bahar Bin Smith soal Dugaan Pengeroyokan Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Ketika Badru Kepiting Dakwah di Depan Pencopet Ponselnya...
Ketika Badru Kepiting Dakwah di Depan Pencopet Ponselnya...
Megapolitan
Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Adik Bahar Bin Smith Lapor Polisi
Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Adik Bahar Bin Smith Lapor Polisi
Megapolitan
2 Fraksi DPRD Kritik Job Fair Jakarta, Dinilai Seremonial dan Minim Hasil
2 Fraksi DPRD Kritik Job Fair Jakarta, Dinilai Seremonial dan Minim Hasil
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau