Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Luncurkan Program "Semua Bisa Makan", Duafa Bisa Makan Gratis

Kompas.com - 06/10/2021, 21:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, didampingi Pelaksana Tugas Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji, meluncurkan program "Semua Bisa Makan" di Warung Sayur Asem Ibu Wardah di Jalan Ceneh, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (6/10/2021).

Program "Semua Bisa Makan" merupakan program memberikan makan gratis buat yang membutuhkan.

Anies mengatakan, Jakarta merupakan kota yang penuh dengan orang baik. Ia menyebutkan, banyak sekali orang yang ingin membantu orang lain di Jakarta.

Menurut dia, kolaborasi merupakan kunci dari terwujudnya program tersebut.

Baca juga: Ini Daftar Lengkap Warteg Penyedia Makan Gratis Selama Pandemi Covid-19 di Jabodetabek

"Mereka yang terlibat di antaranya PT Paragon Teknologi and Inovation, Baznas RI, Bank DKI Syariah, Bank BSI, Kawan Baik, Pemkot Jakarta Selatan," kata Anies dalam keterangan tertulis.

Anies berpesan ke pemilik warung agar menyambut tamu yang datang dengan kupon sebagai customer premium.

"Kami tidak ingin di Jakarta ada yang lapar. Hormati mereka yang datang dengan kupon, bukan sebagai orang yang membutuhkan, tapi di balik itu sebagai orang yang akan membukakan pahala Anda, sayangi dia," katanya.

PIC Program Semua Bisa Makan, Dzikri Maulana menyampaikan, pengunjung warung makan bisa mendapatkan vocer di kelurahan, kantor PKK, dan majelis taklim.

"Targetnya utamanya duafa, tapi siapun boleh makan di sini," katanya.

Saat ini ada 300 warung yang tersebar di Jakarta, termasuk di Kepulauan Seribu.

Dzikri menjelaskan, program tersebut merupakan lanjutan program bagi piring yang digagas 2019.

"Ke depan bakal ada 1.000 warung. Untuk saat ini perkiraan kami sudah ada 6.900 duafa yang menikmati menu warung Semua Bisa Makan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com