Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rachel Vennya Kabur dari Karantina: Dibantu TNI, Dipanggil Polisi, hingga Siap Terima Sanksi

Kompas.com - 19/10/2021, 07:59 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selebgram Rachel Vennya akhirnya angkat bicara soal kabar dirinya kabur dari karantina.

Ia mengakui telah kabur dari karantina setelah pulang dari Amerika Serikat beberapa waktu lalu karena kangen terhadap kedua anaknya.

Pengakuan ini disampaikan Rachel tak lama setelah Polda Metro Jaya memutuskan untuk menyelidiki kasus ini.

Baca juga: Heran Pinkan Mambo Seolah Mengeluh Padahal Pesanan Donat Ramai, Raffi Ahmad: Kalau Laku Kan Bersyukur

Berawal dari kabar di Internet

Kasus kaburnya Rachel Vennya ini awalnya diketahui publik dari kabar yang beredar di dunia maya sejak 11 Oktober.

Kabar itu pertama kali diungkap salah satu warganet yang mengeklaim bertugas di pusat karantina Wisma Atlet Pademangan.

Dalam informasi itu, Rachel Vennya bersama kekasihnya disebut kabur dari Wisma Atlet setelah tiga hari menjalani karantina.

Baca juga: Rachel Vennya Bantah Pernah Jalani Karantina di Wisma Atlet

Padahal, Rachel yang baru pulang dari New York, Amerika Serikat, seharusnya menjalani karantina selama delapan hari sesuai SE Nomor 18 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19.

Kabar itu dengan cepat viral dan menjadi perbincangan hangat warganet.

Kabur dibantu anggota TNI

Kabar kaburnya Rachel Vennya mulai terang setelah muncul konfirmasi dari Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya) pada 13 Oktober.

Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Artileri Pertahanan Udara (Arh) Herwin BS menyatakan, Rachel bisa kabur dari karantina karena dibantu oleh anggota TNI yang bertugas di Bandara Soekarno-Hatta.

"Ditemukan adanya dugaan tindakan nonprosedural oleh oknum anggota pengamanan Bandara Soetta (TNI) berinisial FS, yang telah mengatur agar selebgram Rachel Vennya dapat menghindari prosedur pelaksanaan karantina yang harus dilalui setelah melakukan perjalanan dari luar negeri," kata Herwin.

Baca juga: Klarifikasi Rachel Vennya Setelah Kabur dari Karantina: Aku Minta Maaf, Aku Siap Terima Sanksi

Herwin juga menjawab soal kabar Rachel sempat karantina tiga hari di Wisma Atlet sebelum kabur.

Herwin menyatakan, Rachel yang pergi ke AS untuk kepentingan bisnis dan liburan harusnya tak berhak menjalani karantina gratis di Wisma Atlet Pademangan. Rachel harusnya menjalani karantina di hotel berbayar.

Anggota TNI yang bantu Rachel dinonaktifkan

Anggota TNI berinisial FS itu sudah dinonaktifkan sejak 14 Oktober 2021 guna memudahkan penyelidikan yang ditangani Polisi Militer.

Hasil penyelidikan sementara, FS mengakui telah membantu Rachel Vennya kabur, tetapi membantah menerima imbalan dari selebgram dengan 6,8 juta pengikut itu.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kala Rano Karno Sebut Tawuran di Jakarta Ada yang Atur dan Biayai...
Kala Rano Karno Sebut Tawuran di Jakarta Ada yang Atur dan Biayai...
Megapolitan
Pemkot Depok Gelar Sterilisasi Gratis untuk Kucing Jantan, Kuota Terbatas 150 Ekor
Pemkot Depok Gelar Sterilisasi Gratis untuk Kucing Jantan, Kuota Terbatas 150 Ekor
Megapolitan
Selain Rekam Medis, Ini Isi Tas Diplomat Kemlu yang Ditinggal di Rooftop Kantor
Selain Rekam Medis, Ini Isi Tas Diplomat Kemlu yang Ditinggal di Rooftop Kantor
Megapolitan
Bocah 4 Tahun di Tangsel Tewas Diduga Dianiaya Ayah, Warga Sempat Dengar Cekcok
Bocah 4 Tahun di Tangsel Tewas Diduga Dianiaya Ayah, Warga Sempat Dengar Cekcok
Megapolitan
Sehari Sebelum Tewas, Diplomat Kemlu Naik Lift dan Tangga Darurat ke Rooftop Kantor
Sehari Sebelum Tewas, Diplomat Kemlu Naik Lift dan Tangga Darurat ke Rooftop Kantor
Megapolitan
Dua Orang Ditangkap Terkait Kematian Bocah 4 Tahun di Tangsel
Dua Orang Ditangkap Terkait Kematian Bocah 4 Tahun di Tangsel
Megapolitan
Update Kasus Kematian Diplomat Kemlu: Misteri Asal Lakban Kuning dan Rekam Medis
Update Kasus Kematian Diplomat Kemlu: Misteri Asal Lakban Kuning dan Rekam Medis
Megapolitan
Bocah 4 Tahun di Tangsel Tewas Diduga Dianiaya Ayah Kandung
Bocah 4 Tahun di Tangsel Tewas Diduga Dianiaya Ayah Kandung
Megapolitan
Lapangan Bola di Kedoya Disebut Batal Jadi Arena Padel
Lapangan Bola di Kedoya Disebut Batal Jadi Arena Padel
Megapolitan
Bulan Ini, Pemprov Jakarta Cairkan Bansos PKD untuk 149.687 Warga Penerima
Bulan Ini, Pemprov Jakarta Cairkan Bansos PKD untuk 149.687 Warga Penerima
Megapolitan
Mayat Wanita dalam Drum Mengambang di Sungai Cisadane Tangerang
Mayat Wanita dalam Drum Mengambang di Sungai Cisadane Tangerang
Megapolitan
Temuan Baru Kasus Diplomat Kemlu: Ada Ponsel Lain, WhatsApp Terhubung dengan Laptop
Temuan Baru Kasus Diplomat Kemlu: Ada Ponsel Lain, WhatsApp Terhubung dengan Laptop
Megapolitan
Lapak Rongsok Ludes Terbakar, Pemilik: Enggak Ada yang Bisa Diselamatkan
Lapak Rongsok Ludes Terbakar, Pemilik: Enggak Ada yang Bisa Diselamatkan
Megapolitan
15.000 Penerima Bansos di Jakarta Main Judol, Pramono: Kita Tutup Saja Semua!
15.000 Penerima Bansos di Jakarta Main Judol, Pramono: Kita Tutup Saja Semua!
Megapolitan
Tas Diplomat Kemlu Ditemukan di Rooftop, Ada Dokumen Rekam Medis
Tas Diplomat Kemlu Ditemukan di Rooftop, Ada Dokumen Rekam Medis
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau