Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM 100 Persen di Bogor, Depok, dan Bekasi Ditunda, Jakarta Jalan Terus

Kompas.com - 11/01/2022, 07:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan penyangga Ibu Kota yakni Bogor, Depok, dan Bekasi sudah memutuskan menunda pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen guna mengantisipasi penularan Covid-19 di sekolah.

Namun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap melanjutkan PTM dengan 100 persen siswa di tengah meluasnya Covid-19 varian Omicron. 

Berdasarkan data terbaru, diketahui sudah lebih dari 400 orang terpapar Omicron di Ibu Kota. Angka ini meningkat pesat dari temuan pertama kasus Omicron pada pertengahan Desember 2021.

Omicron diyakini lebih cepat menjangkiti masyarakat ketimbang varian virus corona yang pernah ada sebelumnya.

Baca juga: Nasib Korban Wanprestasi Ustaz Yusuf Mansur: Investasi Pakai Uang PHK Berujung Buntung, kini Terancam Dipolisikan

PTM 100 Persen di Jakarta Jalan Terus sampai PPKM Naik Level

Kasubbag Humas Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Taga Radjagah mengatakan, sampai saat ini belum ada perintah untuk menghentikan PTM di DKI Jakarta meski penyebaran Omicron tengah merebak.

Menurut dia, Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tertanggal 21 Desember 2021 tetap mengizinkan pemberlakuan PTM tatap muka 100 persen bagi daerah yang melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.

Baca juga: Saat PTM 100 Persen di Jakarta Tetap Berlangsung di Tengah Ancaman Gelombang Ketiga Covid-19...

 

Taga mengatakan, saat ini DKI Jakarta masih menerapkan PPKM level 2 sehingga PTM tetap berkapasitas 100 persen.

"Namun, jika bergerak ke level 3, maka menurut peraturan di Dinkes dan di SKB 4 Menteri, akan langsung dibuat kebijakan baru. Hanya (berkapasitas) 50 persen, dan juga pembelajaran seperti yang waktu itu 2021 (daring)," ujar dia.

PTM 100 Persen Bekasi Batal akibat Omicron

Baca juga: 4 SMA yang Lulusannya Banyak Lolos ke Akpol-Akmil dan Dapat Adhi Makayasa

PTM 100 persen di Kota Bekasi batal setelah penularan Covid-19 varian Omicron mengalami kenaikan di Provinsi DKI Jakarta. Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Ardhianto mengatakan bahwa banyak pihak yang kecewa dengan dibatalkannya PTM.

Namun, ia beralasan bahwa kesehatan lebih penting dan berharap bahwa penyebaran Covid-19 saat ini tidak sampai mengakibatkan gelombang ketiga.

"Ya pasti kecewa, apalagi harapannya besar. Tetapi kan yang paling utama sehat. Yang paling utama adalah jangan sampai kepada tahap ketiga. Ini juga akan memberatkan sumber daya yang kita miliki," ungkap Tri saat ditemui pada apel perdananya sebagai Plt Wali Kota Bekasi di Stadion Chandrabhaga, Bekasi, Senin (10/1/2022).

Baca juga: PTM 100 Persen Kembali Batal di Bekasi, Wali Kota Sebut Pentingnya Cegah Gelombang Ketiga Covid-19

 

Ia mengatakan, Bekasi sebagai kota penyangga DKI Jakarta akan berhati-hati dalam mengambil kebijakan terkait dengan merebaknya varian Omicron.

"Perkembangan DKI Jakarta kan seperti ini. Kita lihat DKI Jakarta aglomerasi dengan kita (Kota Bekasi). Maka, kita harus hati-hati betul (dalam) menetapkan kebijakan," uc

Halaman Berikutnya
Halaman:
Komentar
dukung keputusan jakarta ptm jalan terus. jika pada akhirnya nanti semua harus hidup betdampingan dengan virus sebagaimana flu, maka kita akan sadar bahwa selama ini kita sudah dikecoh kian kemari.


Terkini Lainnya
Momen Dramatis 3 Calon ABK Kabur Usai Disekap di Muara Baru, Nekat Berenang Ratusan Meter
Momen Dramatis 3 Calon ABK Kabur Usai Disekap di Muara Baru, Nekat Berenang Ratusan Meter
Megapolitan
Ramai Truk Pasang Bendera One Piece Jelang HUT RI, Ternyata Ini Alasan Para Sopir
Ramai Truk Pasang Bendera One Piece Jelang HUT RI, Ternyata Ini Alasan Para Sopir
Megapolitan
Kisah Warga Bekasi Jadi Korban Aplikasi KTP Digital Palsu, Berawal dari Pesan WA
Kisah Warga Bekasi Jadi Korban Aplikasi KTP Digital Palsu, Berawal dari Pesan WA
Megapolitan
Menilik Rumah Belajar Merah Putih, Tempat Anak Kolong Jembatan Cilincing Melawan Buta Aksara
Menilik Rumah Belajar Merah Putih, Tempat Anak Kolong Jembatan Cilincing Melawan Buta Aksara
Megapolitan
Pendaftaran Tiket Tambahan Upacara HUT RI di Istana Dibuka Hari Ini, Cek Ketentuannya
Pendaftaran Tiket Tambahan Upacara HUT RI di Istana Dibuka Hari Ini, Cek Ketentuannya
Megapolitan
Istri Zulkarnaen Bangga Tak Seret Nama Budi Arie dalam Sidang Judol Kominfo
Istri Zulkarnaen Bangga Tak Seret Nama Budi Arie dalam Sidang Judol Kominfo
Megapolitan
Bale Buku, Pos Kamling yang Disulap Jadi Perpustakaan Mini demi Cegah Anak Keranjingan HP
Bale Buku, Pos Kamling yang Disulap Jadi Perpustakaan Mini demi Cegah Anak Keranjingan HP
Megapolitan
Punya 2 Anak, Terdakwa Judol Kominfo Nangis Minta Dibebaskan
Punya 2 Anak, Terdakwa Judol Kominfo Nangis Minta Dibebaskan
Megapolitan
Rem Blong, Truk Tabrak Mobil di Bogor hingga Terguling
Rem Blong, Truk Tabrak Mobil di Bogor hingga Terguling
Megapolitan
Siap-siap War Undangan Upacara HUT RI di Istana Lagi, Daftar di pandang.istanapresiden.go.id
Siap-siap War Undangan Upacara HUT RI di Istana Lagi, Daftar di pandang.istanapresiden.go.id
Megapolitan
Pipa Besi Jatuh dari Atas Tol Penjaringan, Kios Warga Rusak
Pipa Besi Jatuh dari Atas Tol Penjaringan, Kios Warga Rusak
Megapolitan
Bale Buku, Oase Literasi di Pos Kamling Cakung
Bale Buku, Oase Literasi di Pos Kamling Cakung
Megapolitan
Tak Punya Akta Lahir, Anak-anak Kolong Jembatan Cilincing Gagal Sekolah Formal
Tak Punya Akta Lahir, Anak-anak Kolong Jembatan Cilincing Gagal Sekolah Formal
Megapolitan
Nangis Baca Pleidoi, Istri Zulkarnain: Saya Bersumpah Tak Tahu Suami Bekingi Judol
Nangis Baca Pleidoi, Istri Zulkarnain: Saya Bersumpah Tak Tahu Suami Bekingi Judol
Megapolitan
Apa Alasan Roblox Dilarang Pemerintah? Bagaimana Kata Orangtua dan Ahli?
Apa Alasan Roblox Dilarang Pemerintah? Bagaimana Kata Orangtua dan Ahli?
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau