Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Pedagang Pasar Tanah Abang di Tengah Lonjakan Kasus Omicron: Omzet Berasa Banget Turunnya...

Kompas.com - 07/02/2022, 16:53 WIB
Reza Agustian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Temuan kasus Covid-19 varian omicron semakin merebak di wilayah DKI Jakarta. Para pedagang di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat keluhkan sepinya pembeli.

Randy Widjaja, salah pedagang di Pasar Tanah Abang mengatakan semenjak kasus Covid-19 jenis omicron melonjak, omzet pedagang mulai mengalami penurunan.

"Mulai turun lagi semenjak omicron ini naik, berasa banget turunnya," ujar Randy saat dihubungi, Senin (7/2/2022).

Randy memperkirakan kondisi ini akan berlangsung sampai akhir Februari ini, karena kasus Covid-19 yang terus mengalami peningkatan.

Baca juga: Luhut Sebut BOR Jadi Penentu Jabodetabek PPKM Level 3, Berikut BOR di Sejumlah Daerah

"Jualan di lapangan setiap hari kayaknya bakal menurun sampai akhir bulan ini, karena kasusnya lagi naik," ungkapnya.

Randy mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 yang sedang meningkat membuat masyarakat mengurangi mobilitasnya, sehingga pengunjung di Pasar Tanah Abang tidak begitu ramai pengunjung.

"Gedung punya aturan mesti masuk menggunakan PeduliLindungi, mobilitasnya jadi terbatas, dan orang-orang jadi takut keluar," tuturnya.

Baca juga: PPKM Jakarta Kembali ke Level 3, Anies: Kita Akan Laksanakan

Untuk mengatasi sepinya pembeli yang datang langsung ke toko, para pedagang memunculkan inovasi membuat media sosial Instagram @palugada.tanahabang.

"Jadi dalam akun Instagram ini kita kumpulin semua toko-toko berkumpul di akun tersebut. Jadi akun ini semacam solusi bagi toko-toko, untuk menjangkau pembeli dari daerah atau yang tidak bisa datang ke toko langsung," tutur Randy Widjaja inisator akun instagram @palugada.tanahabang.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Sederet Artis Musisi Akan ke Bundaran HI Minggu Pagi, Ada Apa?
Sederet Artis Musisi Akan ke Bundaran HI Minggu Pagi, Ada Apa?
Megapolitan
Pembantu Prabowo Dituding Gagal Terjemahkan Keinginan Presiden soal ODOL
Pembantu Prabowo Dituding Gagal Terjemahkan Keinginan Presiden soal ODOL
Megapolitan
Jadi Korban TPPO, Remaja Asal Lampung Dipaksa Layani 3 Pria
Jadi Korban TPPO, Remaja Asal Lampung Dipaksa Layani 3 Pria
Megapolitan
326 Orang Melamar Jadi PPSU Cipayung, Kuota Hanya 6
326 Orang Melamar Jadi PPSU Cipayung, Kuota Hanya 6
Megapolitan
Pura-pura Cinta Berujung Penipuan, Begini Tips Hindari Love Scamming
Pura-pura Cinta Berujung Penipuan, Begini Tips Hindari Love Scamming
Megapolitan
Perusahaan Angkutan Barang yang Terapkan ODOL Bakal Dapat Insentif
Perusahaan Angkutan Barang yang Terapkan ODOL Bakal Dapat Insentif
Megapolitan
Mayat Wanita Tanpa Busana yang Ditemukan di Sungai Citarum Bekasi Diotopsi
Mayat Wanita Tanpa Busana yang Ditemukan di Sungai Citarum Bekasi Diotopsi
Megapolitan
21 Olahraga Terkena Pajak Hiburan di Jakarta, Mengapa Golf Tidak?
21 Olahraga Terkena Pajak Hiburan di Jakarta, Mengapa Golf Tidak?
Megapolitan
Siap-siap, Tarif Sewa Lapangan Futsal dan Mini Soccer di Jakarta Bisa Naik
Siap-siap, Tarif Sewa Lapangan Futsal dan Mini Soccer di Jakarta Bisa Naik
Megapolitan
2 WNA Afghanistan Ditangkap Imigrasi Saat Kerja Ilegal di Kedai Makanan BSD
2 WNA Afghanistan Ditangkap Imigrasi Saat Kerja Ilegal di Kedai Makanan BSD
Megapolitan
2 WNA Afghanistan Ditangkap di Tangerang, Salahgunakan Izin Tinggal dan Status Pengungsi
2 WNA Afghanistan Ditangkap di Tangerang, Salahgunakan Izin Tinggal dan Status Pengungsi
Megapolitan
Guru Honorer yang Tawari 'Jalur Khusus' SPMB Depok Bergerak Sendiri Hendak Tipu Korban
Guru Honorer yang Tawari "Jalur Khusus" SPMB Depok Bergerak Sendiri Hendak Tipu Korban
Megapolitan
Nelayan Kepulauan Seribu Masih Kesulitan BBM, Janji Kampanye Pramono Ditagih
Nelayan Kepulauan Seribu Masih Kesulitan BBM, Janji Kampanye Pramono Ditagih
Megapolitan
Pramono Klaim Macet Jakarta Turun, Jalan TB Simatupang Tetap Jadi Jalur 'Neraka'
Pramono Klaim Macet Jakarta Turun, Jalan TB Simatupang Tetap Jadi Jalur "Neraka"
Megapolitan
Kronologi Tawuran Maut di Kebon Nanas Jatinegara
Kronologi Tawuran Maut di Kebon Nanas Jatinegara
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau