Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikejar Waktu, Lapisan Bawah Tanah Berlumpur Sirkuit Formula E Gunakan Material Bambu

Kompas.com - 23/02/2022, 18:02 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penanggungjawab Konstruksi Sirkuit Formula E dari Jaya Konstruksi Ari Wibowo mengatakan, lapisan bawah area tanah lumpur sirkuit Formula E menggunakan material bambu.

Bambu berfungsi menahan beban konstruksi agar tidak turun saat digunakan untuk balapan.

"Bambu ini untuk semacam rakitnya," ucap Ari saat ditemui di lokasi sirkuit Formula E Jakarta, Ancol Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022).

Baca juga: Jaya Konstruksi Beberkan Teknis Pembangunan Sirkuit Formula E

Ada dua alasan material bambu digunakan untuk melapisi lapisan bawah sirkuit. Pertama, sifat material bambu yang tahan terhadap air.

Kedua, material bambu bisa digunakan dengan cepat dan tersedia dalam jumlah yang banyak.

Menurut Ari, masalah pengerjaan sirkuit Formula E yang terpenting adalah masalah waktu yang sangat mepet.

"Kita masalah waktu, kalau kita membuat (material) yang pabrikan seperti beton yang panjang, saya tidak berbicara harga saya berbicara waktu. Waktu pabrikasi saja memerlukan waktu, kira-kira begitu," ucap Ari.

Ari akhirnya memilih material bambu sebagai lapisan bawah sirkuit karena material tersebut yang siap untuk dipakai.

Baca juga: Progres Pembangunan Sirkuit Formula E Capai 28,5 Persen


Opsi lainnya yakni menggunakan kayu-kayu keras asal Kalimantan yang mungkin tersedia dalam jumlah banyak, tetapi masih butuh waktu untuk pengirimannya.

"Kayu-kayu yang keras terhadap air ada, tapi kan enggak mungkin kita datangkan dengan cepat," ucap dia.

Ari mengatakan, mencari stok bambu pun tidak semudah yang dibayangkan. Sebab Bambu yang dibutuhkan jumlahnya sangat besar.

Jaya Konstruksi harus mengambil banyak bambu dari luar daerah seperti Palembang dan Lampung.

"Ini saya nyarinya sampai ke Lampung, Palembang. Bener, enggak cuma di sini (Jakarta), bukan di sini nggak ada, (tapi) kurang," tutur Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Pramono Klaim Macet Jakarta Turun, Jalan TB Simatupang Tetap Jadi Jalur 'Neraka'
Pramono Klaim Macet Jakarta Turun, Jalan TB Simatupang Tetap Jadi Jalur "Neraka"
Megapolitan
Kronologi Tawuran Maut di Kebon Nanas Jatinegara
Kronologi Tawuran Maut di Kebon Nanas Jatinegara
Megapolitan
Pramono Klaim Macet Jakarta Berkurang, Bagaimana Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto?
Pramono Klaim Macet Jakarta Berkurang, Bagaimana Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto?
Megapolitan
Ada Panggung Karnaval Budaya, Lalu Lintas Bundaran HI Ramai Lancar
Ada Panggung Karnaval Budaya, Lalu Lintas Bundaran HI Ramai Lancar
Megapolitan
Tips Hindari Penipuan Digital Love Scam
Tips Hindari Penipuan Digital Love Scam
Megapolitan
Usai Bacok Lawan hingga Tewas, Pelaku Tawuran di Jatinegara Buang Celurit Dekat Rel Kereta
Usai Bacok Lawan hingga Tewas, Pelaku Tawuran di Jatinegara Buang Celurit Dekat Rel Kereta
Megapolitan
Modus Baru Penipuan Love Scam, Begini Skemanya
Modus Baru Penipuan Love Scam, Begini Skemanya
Megapolitan
Dorong PAM Jaya IPO, Pramono: Begitu Saya Ngomong, Para Konglomerat Langsung Datang
Dorong PAM Jaya IPO, Pramono: Begitu Saya Ngomong, Para Konglomerat Langsung Datang
Megapolitan
Jalan Enggram Sawangan Bakal Dilebarkan, Warga Khawatir Rumahnya Tergusur
Jalan Enggram Sawangan Bakal Dilebarkan, Warga Khawatir Rumahnya Tergusur
Megapolitan
Ultimatum Dirut Persija, Pramono: Awas Kalau Enggak Juara!
Ultimatum Dirut Persija, Pramono: Awas Kalau Enggak Juara!
Megapolitan
Jogging Track Stadion Cendrawasih Jakbar Dikenai Tarif Mulai 1 Juli
Jogging Track Stadion Cendrawasih Jakbar Dikenai Tarif Mulai 1 Juli
Megapolitan
Stafsus Pramono: Padel Dikenai Pajak untuk Ciptakan Rasa Keadilan
Stafsus Pramono: Padel Dikenai Pajak untuk Ciptakan Rasa Keadilan
Megapolitan
Pelajar Pembacok Remaja di Jatinegara 2 Kali Terlibat Tawuran
Pelajar Pembacok Remaja di Jatinegara 2 Kali Terlibat Tawuran
Megapolitan
Mayat Wanita Tanpa Busana Ditemukan Mengambang di Sungai Citarum Bekasi
Mayat Wanita Tanpa Busana Ditemukan Mengambang di Sungai Citarum Bekasi
Megapolitan
Soal Pajak Padel 10 Persen, Pramono: Yang Main Rata-rata Orang Mampu
Soal Pajak Padel 10 Persen, Pramono: Yang Main Rata-rata Orang Mampu
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau