Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Arus Mudik Saat Ini, "Contraflow" Belum Mampu Urai Kemacetan di Km 47 Tol Jakarta-Cikampek

Kompas.com - 28/04/2022, 09:34 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan kembali terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek di Km 47 pada Kamis (28/4/2022) hari ini.

Polisi pun telah menerapkan contraflow dengan mengambil satu jalur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta untuk mengurai kemacetan di Km 47. Namun, langkah tersebut belum mampu mengurai kemacetan yang ada.

Baca juga: Kondisi Arus Mudik Saat Ini, Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 47 Macet, Ini Penyebabnya...

 

Berdasarkan pantauan dari Kompas TV, kemacetan disebabkan oleh pertemuan dua arus kendaraan dari Tol Layang Mohammed bin Zayed (MBZ) dan arus kendaraan dari tol bagian bawah.

Pertemuan dua arus kendaraan tersebut membuat laju kendaraan di Km 47 tersendat. Selain itu, banyaknya pemudik yang memarkirkan mobilnya di pinggir jalan tol di Km 47 juga turut menyumbang kemacetan.

Dari pantauan di Kompas TV, para pemudik memarkirkan kendaraan di Km 47 untuk pergi ke toilet siap pakai yang berada di sana. Sedianya, pengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek telah menyediakan toilet siap pakai di Tol Layang MBZ, tetapi jumlahnya tak memadai.

Akhirnya, para pemudik baru bisa pergi ke kamar mandi di Km 47 dan memarkirkan mobilnya di bahu jalan. Kendaraan pribadi yang diparkir di pinggir jalan di Km 47 mencapai ratusan meter.

Hal itu membuat arus lalu lintas tersendat. Adapun jumlah toilet siap pakai di Km 47 hanya dua bilik sehingga membuat antrean kendaraan yang parkir semakin panjang.

Baca juga: Polda Metro Jaya Pastikan Tak Ada Tilang Saat Filterisasi Ganjil Genap di Tol Cikampek

 

Untuk itu, pengelola jalan tol diharapkan dapat menyediakan toilet siap pakai dengan jumlah memadai agar antrean kendaraan di pinggir jalan di Km 47 tak terjadi.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan bisa mengatur secara efisien kebutuhan untuk pergi ke toilet selama perjalanan mudik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
perjalanan jauh, capek, kondisi orang beda beda ,kalau blas ga ada rest area, dipaksa lanjut jalan, malah akan membahayakan lalu lintas di jalanan. ntar malah banyak kecelakaan, , membalas komentar alex alex : kalo gua sih gua tutup rest area plus toilet plus masjid. jamin lancar ngebut2 sampe tujuan.


Terkini Lainnya
Pemkot Bekasi Beri Pendampingan Psikologis ke Ibu yang Dianiaya Anak
Pemkot Bekasi Beri Pendampingan Psikologis ke Ibu yang Dianiaya Anak
Megapolitan
Minim Petugas, Macet di Jalan TB Simatupang Sulit Terurai
Minim Petugas, Macet di Jalan TB Simatupang Sulit Terurai
Megapolitan
Litbang Kompas: Citra Pramono-Rano Baik, tapi Belum Terbukti Efektif
Litbang Kompas: Citra Pramono-Rano Baik, tapi Belum Terbukti Efektif
Megapolitan
Tempat Karaoke dan Warung di Ciputat Dibongkar, Diduga Jadi Lokasi Prostitusi
Tempat Karaoke dan Warung di Ciputat Dibongkar, Diduga Jadi Lokasi Prostitusi
Megapolitan
Walkot Bekasi Murka Tahu Ada Anak Aniaya Ibu Kandung
Walkot Bekasi Murka Tahu Ada Anak Aniaya Ibu Kandung
Megapolitan
Jalan TB Simatupang Langganan Macet, Riki Pilih Menepi Sambil Merokok
Jalan TB Simatupang Langganan Macet, Riki Pilih Menepi Sambil Merokok
Megapolitan
Pramono Bocorkan Program Sumber Pendapatan Baru Jakarta
Pramono Bocorkan Program Sumber Pendapatan Baru Jakarta
Megapolitan
Dulu Anggap Gambang Keromong Kuno, Kini Sevtian Wijaya Justru Cinta
Dulu Anggap Gambang Keromong Kuno, Kini Sevtian Wijaya Justru Cinta
Megapolitan
Litbang Kompas: Rano Karno Unggul dalam Citra, Pramono Anung Kuat dalam Kinerja
Litbang Kompas: Rano Karno Unggul dalam Citra, Pramono Anung Kuat dalam Kinerja
Megapolitan
Aniaya Ibu Kandung, Pemuda 23 Tahun di Bekasi Ditangkap dan Digunduli Polisi
Aniaya Ibu Kandung, Pemuda 23 Tahun di Bekasi Ditangkap dan Digunduli Polisi
Megapolitan
Dedi Mulyadi Jemput Ibu yang Dianiaya Anaknya di Bekasi
Dedi Mulyadi Jemput Ibu yang Dianiaya Anaknya di Bekasi
Megapolitan
Betawi Enteam Project, Upaya Kaum Muda Hidupkan Kembali Gambang Keromong
Betawi Enteam Project, Upaya Kaum Muda Hidupkan Kembali Gambang Keromong
Megapolitan
Jalan TB Simatupang Macet Parah, Titik Kepadatan Depan GT Lenteng Agung 2
Jalan TB Simatupang Macet Parah, Titik Kepadatan Depan GT Lenteng Agung 2
Megapolitan
Pramono Dinilai Kurang Terlihat, Rano: Dia Pekerja, Bukan Pesolek
Pramono Dinilai Kurang Terlihat, Rano: Dia Pekerja, Bukan Pesolek
Megapolitan
Bangunan Liar di Ciputat Dibongkar, Para Pemilik Protes
Bangunan Liar di Ciputat Dibongkar, Para Pemilik Protes
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau