Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Kasus Mafia Tanah Keluarga Nirina Zubir Dilanjutkan, 3 Saksi Pembeli Aset Dihadirkan

Kompas.com - 07/06/2022, 16:08 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang perkara pemalsuan akta otentik sejumlah aset milik keluarga artis Nirina Zubir kembali digelar pada Selasa (7/6/2022) sore.

Agenda persidangan kali ini adalah mendengarkan keterangan saksi-saksi yang telah melakukan pembeli aset-aset tersebut. Sebanyak tiga orang saksi dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Ketiga saksi, yakni MF, J, dan M, mengaku tidak mengenal para notaris meskipun masing-masing telah melakukan transaksi pembelian sebidang tanah.

Ketiganya mengaku hanya mengenal Riri Khasmita, salah satu tersangka dalam kasus tersebut yang merupakan mantan asisten dari ibunda Nirina Zubir.

Nirina Zubir turut hadir dalam persidangan itu bersama keluarganya, termasuk Fadlan, kakak Nirina yang juga sempat menjadi saksi di persidangan sebelumnya.

Baca juga: Kesaksian Kakak hingga Adik Nirina Zubir, Ungkap Tokoh Figuran dalam Penggelapan Aset Sang Ibu

Keluarga Nirina Zubir menjadi korban mafia tanah yang diduga dilakukan Riri Khasmita.

Sebanyak enam sertifikat tanah dan bangunan digelapkan. Kasubdit Harda AKBP Petrus Silalahi menjelaskan, Nirina dan saudaranya bernama Fadlan tercatat sebagai pemilik enam sertifikat tanah dan bangunan milik ibunya, almarhumah Cut Indria Marzuki.

Sertifikat tersebut diketahui dipegang oleh tersangka Riri Khasmita karena sebelumnya dia dipercaya menjadi pengasuh dari ibu Nirina dan Fadlan.

"Jadi total ada enam sertifikat. Kemudian sertifikat itu dipegang oleh yang namanya Riri. Itu Riri merupakan pengasuh dulunya ibu dari mba Nirina Zubir," ujar Petrus saat dikonfirmasi, Rabu (17/11/2021).

Baca juga: Mendiang Ibu Nirina Zubir Disebut Ingin Bayari Program Bayi Tabung Riri Khasmita

Setelah itu, kata Petrus, Riri bersama keempat tersangka lain diduga secara diam-diam membalik nama enam sertifikat tanah dan bangunan tersebut. Sertifikat itu lalu dijual, dan sebagian digadaikan ke bank.

"Statusnya itu dua sertifikat itu sudah beralih, dijual kembali ke pihak lain. Yang empat lagi itu diagunkan ke bank. Kisaran kerugian Rp 17 miliar," ungkap Petrus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Pramono Anung Janji Rawat 'Warisan' Anies hingga Ahok di Jakarta
Pramono Anung Janji Rawat "Warisan" Anies hingga Ahok di Jakarta
Megapolitan
Ketika Eks Wakapolri Seret Konflik di Tubuh KOI ke Polda Metro
Ketika Eks Wakapolri Seret Konflik di Tubuh KOI ke Polda Metro
Megapolitan
Selain Pemutihan Pajak Kendaraan, Penghapusan Denda Lain Juga Diberikan untuk Warga Depok dan Bekasi
Selain Pemutihan Pajak Kendaraan, Penghapusan Denda Lain Juga Diberikan untuk Warga Depok dan Bekasi
Megapolitan
Sekolah Rakyat dengan Kapasitas 1.200 Siswa Bakal Dibangun di Jaksel
Sekolah Rakyat dengan Kapasitas 1.200 Siswa Bakal Dibangun di Jaksel
Megapolitan
Pesinetron MR Peras Kekasih Sesama Jenis Rp 20 Juta untuk Kebutuhan Sehari-hari
Pesinetron MR Peras Kekasih Sesama Jenis Rp 20 Juta untuk Kebutuhan Sehari-hari
Megapolitan
Nama Budi Arie Diseret Lagi, Disebut Tahu Praktik Beking Judol Komdigi
Nama Budi Arie Diseret Lagi, Disebut Tahu Praktik Beking Judol Komdigi
Megapolitan
Kesiapan Transjakarta dan LRT Jabodebek Tampung Penumpang jika Tarif Ojol Naik
Kesiapan Transjakarta dan LRT Jabodebek Tampung Penumpang jika Tarif Ojol Naik
Megapolitan
Ketika Rumah Warga Terancam Digusur demi Proyek Pelebaran Jalan di Depok...
Ketika Rumah Warga Terancam Digusur demi Proyek Pelebaran Jalan di Depok...
Megapolitan
Pemutihan Pajak Kendaraan Depok dan Bekasi Diperpanjang, Ini Syarat dan Jadwalnya
Pemutihan Pajak Kendaraan Depok dan Bekasi Diperpanjang, Ini Syarat dan Jadwalnya
Megapolitan
Penerjun Payung Jatuh dari Ketinggian 70 Meter Saat HUT Bhayangkara di Monas
Penerjun Payung Jatuh dari Ketinggian 70 Meter Saat HUT Bhayangkara di Monas
Megapolitan
Pramono Buka Pameran Kecantikan: Istri Enggak Diajak Sudah Datang Sendiri
Pramono Buka Pameran Kecantikan: Istri Enggak Diajak Sudah Datang Sendiri
Megapolitan
Takut Telat, Warga Bogor Masih Pilih KRL meski Ada Transjabodetabek ke Blok M
Takut Telat, Warga Bogor Masih Pilih KRL meski Ada Transjabodetabek ke Blok M
Megapolitan
Buruh Bekasi Kembali Demo, Tuntut 2 Eks Karyawan Dipekerjakan Lagi
Buruh Bekasi Kembali Demo, Tuntut 2 Eks Karyawan Dipekerjakan Lagi
Megapolitan
Polisi Tangkap Pembacok Remaja yang Tewas Saat Tawuran di Jatinegara
Polisi Tangkap Pembacok Remaja yang Tewas Saat Tawuran di Jatinegara
Megapolitan
Ketika Gold's Gym Tutup, Dana Hangus dan Gaji Pekerja Tak Dibayar
Ketika Gold's Gym Tutup, Dana Hangus dan Gaji Pekerja Tak Dibayar
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau