Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro: Menteri Pendidikan di Khilafatul Muslimin Bertugas Mendoktrin Ajaran Khilafah ke Calon Anggota

Kompas.com - 13/06/2022, 15:44 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang petinggi kelompok Khilafatul Muslimin berinisial AS (74) yang ditangkap pada Senin (13/6/2022) di Mojokerto, Jawa Timur, bertugas mendoktrin ajaran khilafah kepada calon anggota.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahwa AS disebut sebagai menteri pendidikan dalam kelompok tersebut.

"Dia berperan di bagian kewenangan doktrin-doktrin, kaitannya dengan khilafah, dia sebagai menteri pendidikan," ujar Zulpan kepada wartawan, Senin.

Baca juga: Polda Metro Tangkap Seorang Petinggi Khilafatul Muslimin, Perannya sebagai Menteri Pendidikan

Menurut Zulpan, AS bertugas mendoktrin orang lain agar percaya bahwa khilafah dapat menggantikan Pancasila sebagai ideologi di Tanah Air.

Selain itu, AS juga berperan sebagai penanggung jawab kegiatan penyebaran ideologi khilafah dan sekolah-sekolah yang terafiliasi dengan kelompok Khilafatul Muslimin.

"Yang bersangkutan ini berperan dalam ormas Khilafatul Muslimi, khususnya dalam penyebaran khilafah, adalah bertanggung jawab untuk melakukan doktrinisasi," ungkap Zulpan.

Zulpan menambahkan, AS sudah ditetapkan sebagai tersangka dan tengah menjalani penyidikan lebih lanjut bersama lima tersangka yang telah ditangkap sebelumnya.

"Sehingga jumlah totalnya sampai hari ini sudah enam orang yang ditangkap dan ditetapkan tersangka," kata Zulpan.

Baca juga: Khilafatul Muslimin Punya Nomor Induk Warga sebagai Pengganti E-KTP

Sebelumnya, pemimpin tertinggi Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja, telah ditetapkan tersangka. Abdul Qadir ditangkap pada Selasa (7/6/2022) pagi.

Penangkapan ini bermula ketika anggota Khilafatul Muslimin melakukan konvoi di kawasan Cawang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. Video peristiwa tersebut sempat viral di media sosial.

Dalam video itu tampak para peserta konvoi terdiri dari orang dewasa dan anak-anak yang mengenakan pakaian bernuansa warna hijau.

Beberapa di antaranya tampak mengibarkan bendera dan membawa poster bertulisan "Sambut kebangkitan Khilafah Islamiyyah".

Baca juga: Ketika Tokoh Sentral Khilafatul Muslimin Diburu di Berbagai Kota, Pendiri hingga Pengumpul Dana

Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan, polisi menangkap lagi empat orang berinisial AA, IN, FA, dan SW, yang menjadi tokoh sentral dalam pergerakan ormas Khilafatul Muslimin.

Zulpan menuturkan, keempat orang itu ditangkap berbagai lokasi di Indonesia pada Sabtu (11/6/2022).

"Yang pertama AA, ini ditangkap di Bandar Lampung, perannya sebagai sekretaris daripada Khilafatul Muslimin yang menjalankan operasional dan keuangan organisasi," tutur Zulpan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Korban Kebakaran Penjaringan Keluhkan Tak Ada Toilet di Posko Pengungsian
Korban Kebakaran Penjaringan Keluhkan Tak Ada Toilet di Posko Pengungsian
Megapolitan
Sapi Kurban Prabowo dan Gibran di Istiqlal Tak Dibagikan, Akan Dimasak untuk Anak Yatim
Sapi Kurban Prabowo dan Gibran di Istiqlal Tak Dibagikan, Akan Dimasak untuk Anak Yatim
Megapolitan
Pemprov Jakarta Klaim Telah Dirikan Tenda untuk Korban Kebakaran Penjaringan
Pemprov Jakarta Klaim Telah Dirikan Tenda untuk Korban Kebakaran Penjaringan
Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara di Bekasi Terekam CCTV, Ini Nopol Motor Pelaku
Pelaku Pelecehan Payudara di Bekasi Terekam CCTV, Ini Nopol Motor Pelaku
Megapolitan
Kesaksian Korban Kebakaran Penjaringan: Lagi Shalat Jumat, Api Cepat Menjalar
Kesaksian Korban Kebakaran Penjaringan: Lagi Shalat Jumat, Api Cepat Menjalar
Megapolitan
Pelaku Pelecehan di Lebak Bulus Ditangkap sebelum Kakak Korban Sewa Pemburu Bayaran
Pelaku Pelecehan di Lebak Bulus Ditangkap sebelum Kakak Korban Sewa Pemburu Bayaran
Megapolitan
Petugas Damkar Dituding Terlambat, Baru Datang Saat Api Sudah Membesar di Penjaringan
Petugas Damkar Dituding Terlambat, Baru Datang Saat Api Sudah Membesar di Penjaringan
Megapolitan
Wanita di Bekasi Jadi Korban Pelecehan Payudara
Wanita di Bekasi Jadi Korban Pelecehan Payudara
Megapolitan
12 Wilayah di Pesisir Jakarta Diminta Waspadai Banjir Rob pada 7-15 Juni 2025
12 Wilayah di Pesisir Jakarta Diminta Waspadai Banjir Rob pada 7-15 Juni 2025
Megapolitan
Tidak Ada Pembagian Daging Kurban, Warga Tetap Antre di Masjid Istiqlal
Tidak Ada Pembagian Daging Kurban, Warga Tetap Antre di Masjid Istiqlal
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Butuh Bantuan Makanan hingga Pakaian
Korban Kebakaran Penjaringan Butuh Bantuan Makanan hingga Pakaian
Megapolitan
Titik Api Kembali Muncul di Lokasi Kebakaran Penjaringan
Titik Api Kembali Muncul di Lokasi Kebakaran Penjaringan
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Cari Barang yang Tersisa demi Bisa Menyambung Hidup
Korban Kebakaran Penjaringan Cari Barang yang Tersisa demi Bisa Menyambung Hidup
Megapolitan
Kebakaran di Penjaringan Hanguskan 450 Rumah, Kerugian Ditaksir Rp 8 Miliar
Kebakaran di Penjaringan Hanguskan 450 Rumah, Kerugian Ditaksir Rp 8 Miliar
Megapolitan
Warga Bekasi Adukan Dedi Mulyadi ke Polisi Terkait Program Barak Militer
Warga Bekasi Adukan Dedi Mulyadi ke Polisi Terkait Program Barak Militer
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Megawati: Sekarang Gampang Banget Dipanggil Polisi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau