Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JJ Rizal Galang Petisi Ganti Nama JIS Jadi Stadion MH Thamrin, Ini Alasannya

Kompas.com - 20/06/2022, 09:34 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejarawan JJ Rizal menggalang petisi di situs change.org untuk mengganti nama Jakarta International Stadium (JIS) menjadi Stadion MH Thamrin. 

Sampai dengan Senin (20/6/2022) pagi ini, petisi itu sudah ditandatangani oleh 5.730 orang. 

Ada sejumlah alasan JJ Rizal menggalang petisi ini. Pertama, adalah karena penamaan stadion yang baru rampung di Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu dianggap bermasalah. 

Baca juga: Malaise: Penyebab, Tanda-tanda, dan Cara Menghadapinya

Penamaan Jakarta International Stadium (JIS) dianggap melanggar UU No. 24/2009 karena menggunakan bahasa Inggris.

"Selain itu, nama ‘JIS’ sepertinya tidak dapat memacu semangat untuk memajukan persepakbolaan nasional karena tidak menggunakan nama tokoh sejarah yang inspiratif," tulis JJ Rizal dalam petisinya di change.org.

JJ Rizal telah mengizinkan Kompas.com untuk mengutip tulisan di petisinya itu. 

Baca juga: Grand Launching JIS Jadi Acara Pamungkas HUT Ke-495 DKI Jakarta

Rizal mengatakan, sejumlah pihak sempat mengusulkan mengambil nama Soeratin yang merujuk kepada nama tokoh pendiri Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Namun, ia menilai, sejarah menunjukkan ada tokoh yang lebih tepat, yaitu MH Thamrin.

"Thamrin adalah pahlawan nasional sekaligus tokoh Betawi, warga asli Jakarta. Lebih jauh lagi Thamrin pun bukan hanya pendiri bangsa yang gibol (gila bola), dalam arti doyan merumput, melainkan juga punya visi sepak bola modern Indonesia sebagai reaktor kebangsaan," kata Rizal.

Visi sepak bola Thamrin, kata dia, tumbuh dari kampung-kampung. MH Thamrin melihat sepak bola pribumi bermutu tapi didiskriminasi. Thamrin selalu menggunakan posisinya di Gementeraaden (Dewan Kota) dan Volksraad (Dewan Rakyat), untuk menyuarakan isu ini.

"Thamrin meyakini sepak bola bukan sekadar olahraga rakyat, melainkan medium gerakan kebangsaan," ujar Rizal.

Baca juga: Keluarga MH Thamrin Dukung Perubahan Nama JIS Jadi Stadion MH Thamrin

Visi sepak bola Thamrin terbukti, kata JJ Rizal. Di negeri jajahan, profesionalisme itu tumbuh karena para pemain merumput dengan keyakinan mempertaruhkan sejarah dan kultur sepak bola sejak diterima di negerinya, yaitu sebagai counter culture kolonialisme.

"Dari sini, ia membangun sepak bola modern Indonesia sebagai reaktor kebangsaan, sehingga Jakarta jadi ibu kota sepak bola kebangsaan Indonesia. Inilah warisan (legacy) Thamrin yang berharga dan khas, tapi terlupa," kata Rizal. 

Melihat sejarah itu, Rizal pun menilai darma bakti dan warisan Thamrin begitu besar kepada sepak bola serta jadi utang budi tak ternilai. 

Oleh karenanya, mengganti nama JIS dengan MH Thamrin Stadion Internasional Jakarta adalah awal yang baik.

Halaman:


Terkini Lainnya
Polda Metro Minta Warga Lapor jika Kena Pungli Saat Operasi Patuh Jaya 2025
Polda Metro Minta Warga Lapor jika Kena Pungli Saat Operasi Patuh Jaya 2025
Megapolitan
Masih Ada Ratusan Kursi Kosong di Program Sekolah Swasta Gratis Depok
Masih Ada Ratusan Kursi Kosong di Program Sekolah Swasta Gratis Depok
Megapolitan
Tilang Manual Muncul Lagi di Operasi Patuh Jaya meski Sudah Ditiadakan, Apa Kata Polisi?
Tilang Manual Muncul Lagi di Operasi Patuh Jaya meski Sudah Ditiadakan, Apa Kata Polisi?
Megapolitan
Masuk Sekolah 06.30 WIB, Mayoritas Siswa SDN 1 Cilodong 'On Time'
Masuk Sekolah 06.30 WIB, Mayoritas Siswa SDN 1 Cilodong "On Time"
Megapolitan
Atasi Macet Jakarta, Pemprov Siapkan Fasilitas Ini di Pinggir Kota
Atasi Macet Jakarta, Pemprov Siapkan Fasilitas Ini di Pinggir Kota
Megapolitan
Ke Ciganjur, Kaesang Janji ke Warga Bantu Urus Izin Gereja
Ke Ciganjur, Kaesang Janji ke Warga Bantu Urus Izin Gereja
Megapolitan
Pria di Jaktim Tewas Usai Dikerok Teman
Pria di Jaktim Tewas Usai Dikerok Teman
Megapolitan
Renovasi Belum Rampung, Sekolah Rakyat Tangsel Siap Dibuka 30 Juli
Renovasi Belum Rampung, Sekolah Rakyat Tangsel Siap Dibuka 30 Juli
Megapolitan
Operasi Patuh Jaya 2025, Pelanggar Tutup Pelat Nomor Pakai Kertas
Operasi Patuh Jaya 2025, Pelanggar Tutup Pelat Nomor Pakai Kertas
Megapolitan
Hari Kedua Operasi Patuh Jaya 2025, Polisi Nilai Masyarakat Mulai Tertib
Hari Kedua Operasi Patuh Jaya 2025, Polisi Nilai Masyarakat Mulai Tertib
Megapolitan
Penipu Kontrakan 'Bodong' di Bekasi Bawa Notaris Gadungan untuk Yakinkan Korbannya
Penipu Kontrakan "Bodong" di Bekasi Bawa Notaris Gadungan untuk Yakinkan Korbannya
Megapolitan
Pramono Anung Dinas ke New York, Bahas Perubahan Iklim dan 'Sister City'
Pramono Anung Dinas ke New York, Bahas Perubahan Iklim dan "Sister City"
Megapolitan
Truk Kontainer Tabrak Separator Busway di Pejagalan Jakbar, Lalin Macet
Truk Kontainer Tabrak Separator Busway di Pejagalan Jakbar, Lalin Macet
Megapolitan
Cerita Anak-Anak Sekolah Rakyat: Ketika Pendidikan Sentuh yang Terpinggirkan
Cerita Anak-Anak Sekolah Rakyat: Ketika Pendidikan Sentuh yang Terpinggirkan
Megapolitan
Puluhan Warga Tertipu Beli Kontrakan di Bekasi karena Tergiur Harga Murah
Puluhan Warga Tertipu Beli Kontrakan di Bekasi karena Tergiur Harga Murah
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau