Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Kelayakan Formula E Tak Kunjung Dipublikasikan, PSI: Mengapa Harus Disembunyikan?

Kompas.com - 20/06/2022, 14:12 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra mengaku jengah dengan sikap Pemprov DKI Jakarta dan BUMD PT Jakpro yang tak kunjung memberikan hasil studi kelayakan penyelenggaraan Formula E kepada anggota DPRD.

Padahal, kata Anggara, DPRD melalui forum resmi rapat kerja sudah meminta studi kelayakan tersebut sejak 2021.

Sementara dari dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dokumen studi kelayakan penyelenggaraan Formula E sudah diterbitkan.

"Ini aneh padahal kami sudah meminta studi kelayakan ini dari tahun lalu. Dari situ kita bisa tahu perhitungan untung rugi dan dampak ekonomi dalam kondisi pandemi. Mengapa harus disembunyikan?" kata Anggara dalam keterangan tertulis, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Temuan BPK, Penyelenggara Formula E Masih Harus Setor Commitment Fee Senilai Rp 90,7 Miliar

Anggara yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi E mengatakan, lantaran studi kelayakan tidak diberikan oleh PT Jakpro, hal ini membuktikan bahwa proses penyelenggaraan balap Formula E tidak transparan.

Padahal dokumen studi kelayakan dianggap menjadi tolok ukur agar proses penyelenggaraan ajang Formula E bisa terukur.

"Contohnya saat membangun sirkuit beberapa kali angkanya berubah, jumlah penonton juga akhirnya berubah dari yang direncanakan. Ini kan bukan acara amatir jadi harus jelas semuanya. Indikator program berhasil bukan cuma kemeriahan di hari pelaksanaan, tapi bagaimana eksekusi sesuai dengan perencanaan," imbuh Anggara.

Baca juga: PSI Pertanyakan Biaya Tambahan Commitment Fee Formula E Senilai Rp 90,7 Miliar

Adapun dalam dokumen LHP BPK disebutkan, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan studi kelayakan kembali penyelenggaraan Formula E dengan mempertimbangkan dampak pandemi Covid-19.

Dalam studi kelayakan, Pemprov DKI berjanji akan melakukan pembiayaan mandiri melalui BUMD PT Jakpro dengan skema business to business.

"Selain itu hasil studi kelayakan juga menunjukan terdapat potensi manfaat finansial, manfaat ekonomi dan manfaat reputasional. Berdasarkan hasil studi kelayakan tersebut maka penyelenggaraan Formula E layak dilaksanakan," tulis BPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
kasihan psi dan pendukungnya. ... dah mati2an mau jatuhin anies kagak bisa...!! saya kawatir kalau mereka bunuh diri masal tak kuat menerima kenyataan hidup....yg menyakitkan.


Terkini Lainnya
Patroli Jam Malam di Bogor, 6 Remaja Kedapatan Nongkrong Sambil Mabuk
Patroli Jam Malam di Bogor, 6 Remaja Kedapatan Nongkrong Sambil Mabuk
Megapolitan
3.270 Personel Gabungan Amankan Laga Timnas Indonesia Vs China di GBK Hari Ini
3.270 Personel Gabungan Amankan Laga Timnas Indonesia Vs China di GBK Hari Ini
Megapolitan
Transjabodetabek Lebak Bulus–Sawangan Beroperasi, Warga Lebih Irit Ongkos
Transjabodetabek Lebak Bulus–Sawangan Beroperasi, Warga Lebih Irit Ongkos
Megapolitan
Joki Jalanan di Cilincing Bertaruh Nyawa demi Uang Rp 2.000
Joki Jalanan di Cilincing Bertaruh Nyawa demi Uang Rp 2.000
Megapolitan
Serba-serbi Transjabodetabek Sawangan-Lebak Bulus
Serba-serbi Transjabodetabek Sawangan-Lebak Bulus
Megapolitan
Rusaknya Jalan I Gusti Ngurah Rai Ancam Keselamatan Pengendara
Rusaknya Jalan I Gusti Ngurah Rai Ancam Keselamatan Pengendara
Megapolitan
Jutaan Orang Indonesia Pilih Berobat ke Luar Negeri, Devisa 'Bocor' Rp 200 Triliun Tiap Tahun
Jutaan Orang Indonesia Pilih Berobat ke Luar Negeri, Devisa "Bocor" Rp 200 Triliun Tiap Tahun
Megapolitan
Usai Ada Patroli Jam Malam, Tempat Remaja Nongkrong di Beji Depok Sepi
Usai Ada Patroli Jam Malam, Tempat Remaja Nongkrong di Beji Depok Sepi
Megapolitan
Pasar Baru Riwayatmu Kini…
Pasar Baru Riwayatmu Kini…
Megapolitan
Terungkapnya Penyeludupan Cairan Obat Bius dalam Botol Skincare di Bandara Soetta
Terungkapnya Penyeludupan Cairan Obat Bius dalam Botol Skincare di Bandara Soetta
Megapolitan
Istri Makelar Judol Komdigi Borong Mobil Mewah Hasil Uang Haram
Istri Makelar Judol Komdigi Borong Mobil Mewah Hasil Uang Haram
Megapolitan
Anggota DPRD Jakarta Dorong Ada BPJS untuk Hewan Peliharaan
Anggota DPRD Jakarta Dorong Ada BPJS untuk Hewan Peliharaan
Megapolitan
Jalan Mulus Adhi Kismanto Masuk Kominfo, Tanpa SK dan Hanya Lulusan SMA
Jalan Mulus Adhi Kismanto Masuk Kominfo, Tanpa SK dan Hanya Lulusan SMA
Megapolitan
Transjabodetabek, Primadona Baru Pengguna Angkutan Umum
Transjabodetabek, Primadona Baru Pengguna Angkutan Umum
Megapolitan
Pemkot Bogor Berlakukan Jam Malam untuk Pelajar, Satpol PP dan Polisi Turun Tangan
Pemkot Bogor Berlakukan Jam Malam untuk Pelajar, Satpol PP dan Polisi Turun Tangan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau