Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentetan Pelecehan Seksual di KRL dalam Sepekan Terakhir...

Kompas.com - 18/07/2022, 10:08 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelecehan seksual beberapa kali terjadi di kereta rel listrik (KRL) dalam sepekan terakhir.

Beberapa kasus pelecehan seksual yang tercatat oleh Kompas.com terjadi di Stasiun Manggarai, KRL relasi Jakarta Bogor, dan KRL relasi Duri-Jatinegara.

Beragam modus dilakukan pelaku pelecehan seperti menyasar korban yang tengah tertidur. Karena itu diharapkan PT KAI Commuter bisa menambah personel keamanan untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual di KRL maupun stasiun.

Baca juga: Unggahan Viral Aksi Pelecehan di KRL, Pelaku Sasar Penumpang yang Tidur

Berikut sejumlah pelecehan seksual yang dirangkum Kompas.com:

Pelecehan seksual di Stasiun Manggarai

Pada Rabu (6/7/2022), petugas pengamanan KAI Commuter menangkap pelaku yang diduga melakukan pelecehan seksual di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.

Baca juga: Saat Gibran Menolak Permintaan Titiek Soeharto...

Vice President (VP) Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, insiden itu terjadi di area Peron 7 Stasiun Manggarai sekitar pukul 11.50 WIB.

"Pelaku tindak pelecehan tersebut tertangkap atas laporan korban yang sempat berteriak," ujar Anne dikutip dari keterangannya pada Jumat (8/7/2022).

Setelah pelaku ditangkap, kata Anne, petugas pengamanan KAI Commuter meminta keterangan pelaku di Pos Pengamanan Stasiun Manggarai. Kemudian, petugas pengamanan yang ada di lokasi juga mendampingi korban untuk melaporkan insiden itu kepada polisi.

"Mendampingi korban untuk melapor ke Pos Polisi Stasiun Manggarai untuk dilanjutkan proses hukumnya," ucap Anne.

Pelecehan seksual di KRL relasi Jakarta Kota-Bogor

Petugas pengamanan KAI Commuter juga menangkap pelaku pelecehan seksual di KRL relasi Jakarta Kota-Bogor pada Jumat (15/7/2022). Kejadian tersebut terekam dan videonya disebar di media sosial.

Baca juga: Marak Pelecehan Seksual di KRL, KCI Pastikan Dampingi Korban untuk Tempuh Proses Hukum

 

Dalam video tersebut, korban disebut berteriak histeris karena bagian tubuhnya disentuh oleh pelaku. Saat itu KRL sedang dalam kondisi penuh. Teriakan korban menarik perhatian penumpang lain sehingga pelaku dapat langsung ditangkap.

"Petugas pengamanan di dalam kereta rel listrik (KRL) berkoordinasi dengan petugas keamanan stasiun menangkap terduga pelaku pelecehan di KRL nomor 4.264 relasi Jakarta Kota - Bogor," ujar Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan.

Baca juga: Pelecehan di KRL Kembali Terjadi, Kali Ini Incar Penumpang yang Sedang Tertidur

Menurut Leza, setelah dilakukan pemeriksaan di Stasiun Pasar Minggu, pelaku dibawa ke Polsek Pasar Minggu untuk penanganan lebih lanjut.

"Petugas menyerahkan terduga pelaku ke pihak Polsek Pasar Minggu untuk diproses secara hukum," ungkapnya.

Pelecehan seksual KRL relasi Duri-Jatinegara

Kasus pelecehan seksual di dalam KRL kembali terjadi pada Sabtu (16/7/2022), di perjalanan KRL Stasiun Duri menuju Stasiun Jatinegara. Kejadian tersebut berhasil direkam penumpang KRL lain dan videonya telah beredar luas di media sosial.

Baca juga: Ucapan Parto Patrio Saat Enam Mobilnya Terendam Banjir Buat Andre Taulany Kagum

Dalam video tersebut, pelaku bermodus menempelkan badannya ke korban yang saat itu sedang tertidur pulas.

Menyadari aksinya tersebut direkam, pelaku segera turun dari KRL di Stasiun Jatinegara, kemudian penumpang yang merekam melaporkan kejadian itu ke media sosial KAI Commuter.

"Atas laporan tersebut, petugas KAI Commuter segera melakukan pengecekan dan penelusuran pelaku di area stasiun," ujar Leza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Pemilik Rumah Ambles di Matraman Pilih Bertahan dan Lakukan Renovasi
Pemilik Rumah Ambles di Matraman Pilih Bertahan dan Lakukan Renovasi
Megapolitan
Imbas Mobil Dibakar GRIB Jaya, Polisi Bersenjata Kawal Pengukuran Tanah di Harjamukti
Imbas Mobil Dibakar GRIB Jaya, Polisi Bersenjata Kawal Pengukuran Tanah di Harjamukti
Megapolitan
Bukan Kiriman dari Bogor, Dedi Mulyadi Sebut Ini Biang Kerok Banjir Jakarta
Bukan Kiriman dari Bogor, Dedi Mulyadi Sebut Ini Biang Kerok Banjir Jakarta
Megapolitan
Ahmad Dhani Laporkan Lita Gading ke Polisi, Pengacara: Ini Kejahatan Serius
Ahmad Dhani Laporkan Lita Gading ke Polisi, Pengacara: Ini Kejahatan Serius
Megapolitan
Pramono Ancam Sanksi ASN yang Bawa Kendaraan Tiap Rabu
Pramono Ancam Sanksi ASN yang Bawa Kendaraan Tiap Rabu
Megapolitan
ODGJ yang Masuk Apartemen Orang Tanpa Izin di Kalibata Bukan WNA Ilegal
ODGJ yang Masuk Apartemen Orang Tanpa Izin di Kalibata Bukan WNA Ilegal
Megapolitan
Diduga Diserobot GRIB Jaya, Polisi Ukur Lahan di Harjamukti
Diduga Diserobot GRIB Jaya, Polisi Ukur Lahan di Harjamukti
Megapolitan
Antisipasi Banjir, Pemprov DKI Siagakan 1.175 Pompa Air
Antisipasi Banjir, Pemprov DKI Siagakan 1.175 Pompa Air
Megapolitan
Aplikasi Bebunge Bekasi Ganti Nama Jadi Bekasikab Super Apps
Aplikasi Bebunge Bekasi Ganti Nama Jadi Bekasikab Super Apps
Megapolitan
Makelar Judi Online Kominfo Ketahuan Anak Sendiri Main Judol
Makelar Judi Online Kominfo Ketahuan Anak Sendiri Main Judol
Megapolitan
WN Afghanistan di Kalibata City yang Diduga ODGJ Ternyata Pengungsi UNHCR
WN Afghanistan di Kalibata City yang Diduga ODGJ Ternyata Pengungsi UNHCR
Megapolitan
Motor Telantar 4 Tahun di Stasiun Tambun, Petugas: Mending Diambil, Biar Kami Jackpot
Motor Telantar 4 Tahun di Stasiun Tambun, Petugas: Mending Diambil, Biar Kami Jackpot
Megapolitan
Bea Cukai Bandara Soetta Temukan Sabu yang Disembunyikan dalam Buku Anak
Bea Cukai Bandara Soetta Temukan Sabu yang Disembunyikan dalam Buku Anak
Megapolitan
Mengingat Ancaman Pramono soal ASN yang Tak Patuh Naik Transportasi Umum Tiap Rabu
Mengingat Ancaman Pramono soal ASN yang Tak Patuh Naik Transportasi Umum Tiap Rabu
Megapolitan
Pramono Targetkan Penggabungan 3 Taman di Blok M Rampung Akhir 2025
Pramono Targetkan Penggabungan 3 Taman di Blok M Rampung Akhir 2025
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau