Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sang Ibu Punya Utang, Bayi 8 Bulan Dijual Rp 30 Juta oleh Tantenya di Pademangan

Kompas.com - 20/07/2022, 19:46 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap A (51), perempuan yang menjual keponakannya sendiri, yakni bayi berusia delapan bulan, di wilayah Pademangan, Jakarta Utara.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, kasus terungkap usai pihaknya mendapatkan laporan dari warga.

Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/A/94/V1/2022/3PKT.SATRESKRIM/POLRES PELABUHAN TANJUNG PRIOK/POLDA METRO JAYA.

Baca juga: Polisi Tangkap Seorang Wanita yang Jual Bayi Berusia 8 Bulan Lewat Situs Online

 Jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Tanjung Priok kemudian menyamar dengan mengaku sebagai pembeli pada 30 Juni 2022.

"Ditawarkan melalui media perpesanan instan. Bayi dihargai Rp 30 juta," kata Putu dalam konferensi pers, Rabu (20/7/2022).

Polisi pun bergerak. Pelaku kemudian ditangkap di salah satu hotel di Pademangan.

"Setelah melalui proses penyelidikan, di TKP (tempat kejadian perkara) di Hotel D, daerah Pademangan, kami berhasil mengungkap kasus perdagangan bayi ini dengan tersangka A," ujar Putu.

Baca juga: Pencabulan oleh Guru Agama di SMPN Tangerang Terungkap Saat Orangtua Korban Melapor ke Sekolah

Putu menyebutkan, ibu dari bayi itu hanya bisa pasrah karena memiliki utang Rp 11 juta kepada pelaku.

"Ibu (korban) pasrah. Justru tersangka memberi inisiatif untuk menjual korban, dalam hal ini bayi usia delapan bulan, keponakan dari tersangka," sebut Putu.

Atas kasus ini, A telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 76F juncto Pasal 83 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman pidana penjara 15 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Pria di Jaktim Tewas Usai Dikerok Teman
Pria di Jaktim Tewas Usai Dikerok Teman
Megapolitan
Renovasi Belum Rampung, Sekolah Rakyat Tangsel Siap Dibuka 30 Juli
Renovasi Belum Rampung, Sekolah Rakyat Tangsel Siap Dibuka 30 Juli
Megapolitan
Operasi Patuh Jaya 2025, Pelanggar Tutup Pelat Nomor Pakai Kertas
Operasi Patuh Jaya 2025, Pelanggar Tutup Pelat Nomor Pakai Kertas
Megapolitan
Hari Kedua Operasi Patuh Jaya 2025, Polisi Nilai Masyarakat Mulai Tertib
Hari Kedua Operasi Patuh Jaya 2025, Polisi Nilai Masyarakat Mulai Tertib
Megapolitan
Penipu Kontrakan 'Bodong' di Bekasi Bawa Notaris Gadungan untuk Yakinkan Korbannya
Penipu Kontrakan "Bodong" di Bekasi Bawa Notaris Gadungan untuk Yakinkan Korbannya
Megapolitan
Pramono Anung Dinas ke New York, Bahas Perubahan Iklim dan 'Sister City'
Pramono Anung Dinas ke New York, Bahas Perubahan Iklim dan "Sister City"
Megapolitan
Truk Kontainer Tabrak Separator Busway di Pejagalan Jakbar, Lalin Macet
Truk Kontainer Tabrak Separator Busway di Pejagalan Jakbar, Lalin Macet
Megapolitan
Cerita Anak-Anak Sekolah Rakyat: Ketika Pendidikan Sentuh yang Terpinggirkan
Cerita Anak-Anak Sekolah Rakyat: Ketika Pendidikan Sentuh yang Terpinggirkan
Megapolitan
Puluhan Warga Tertipu Beli Kontrakan di Bekasi karena Tergiur Harga Murah
Puluhan Warga Tertipu Beli Kontrakan di Bekasi karena Tergiur Harga Murah
Megapolitan
Operasi Patuh Jaya di Jembatan Besi Jakbar, Pelanggaran Terbanyak Kendaraan Tanpa Pelat
Operasi Patuh Jaya di Jembatan Besi Jakbar, Pelanggaran Terbanyak Kendaraan Tanpa Pelat
Megapolitan
Zulkarnaen Apriliantony: Saya Bukan King Maker Situs Judol Kominfo
Zulkarnaen Apriliantony: Saya Bukan King Maker Situs Judol Kominfo
Megapolitan
Pramono Hadiri Forum PBB di New York, Rano Karno: Bukan Kelas Kaleng-kaleng
Pramono Hadiri Forum PBB di New York, Rano Karno: Bukan Kelas Kaleng-kaleng
Megapolitan
Sejumlah Siswa Nangis Saat Malam Pertama di Sekolah Rakyat Jaktim
Sejumlah Siswa Nangis Saat Malam Pertama di Sekolah Rakyat Jaktim
Megapolitan
Indah Keteteran 3 Anaknya Masuk SD Pukul 06.30, Usai Subuh Buru-buru ke Dapur
Indah Keteteran 3 Anaknya Masuk SD Pukul 06.30, Usai Subuh Buru-buru ke Dapur
Megapolitan
Jebakan Kontrakan Murah: Tipu Puluhan Orang, Miliaran Melayang
Jebakan Kontrakan Murah: Tipu Puluhan Orang, Miliaran Melayang
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau