Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Tertinggal KRL, Remaja Nongkrong di Dukuh Atas Diminta Pulang Sebelum Pukul 22.00

Kompas.com - 22/07/2022, 11:10 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Remaja yang kerap nongkrong di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, kembali diminta untuk segera pulang ke rumah masing-masing sebelum pukul 22.00 WIB.

Untuk diketahui, kawasan Dukuh Atas kini populer di antara remaja luar Jakarta sebagai tempat menongkrong.

Bahkan, zebra cross di Dukuh Atas kini dijasikan tempat untuk kegiatan memamerkan busana, yakni "Citayam Fashion Week".

Baca juga: Wagub Riza Minta Polda Metro dan Satpol PP Tak Sungkan Bubarkan Remaja di Dukuh Atas, jika...

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang kini mengingatkan para remaja itu untuk kembali ke kediamannya sebelum pukul 22.00 WIB.

"Kami minta pukul 22.00 WIB, sudah harus wajib pulang ke rumah, sebelum jam 22.00 WIB lebih baik lagi," ucap politisi Gerindra itu, dalam akun Instagram resminya, @arizapatria, dikutip Jumat (22/7/2022).

Ia mengingatkan para remaja tersebut lantaran khawatir sebagian dari mereka justru tidak bisa pulang ke rumah.

Baca juga: Ramai Remaja Tidur di Dukuh Atas, Wagub DKI: Mereka Tertinggal Kereta

Sebab, bisa jadi sebagian dari mereka tertinggal kereta rel listrik (KRL) untuk menuju rumah masing-masing di Citayam, Bojonggede, dan lainnya.

"(Pulang sebelum pukul 22.00 WIB) agar tidak kemalamam sampai rumah, agar tidak ketinggalan kereta bagi yang rumahnya di Citayam, Bojonggede, dan lain-lain," tutur Riza.

Ia juga merasa khawatir, jika pulang terlalu larut dan terpaksa menginap di Dukuh Atas atau tempat lain, para remaja itu bisa menjadi korban dari tindakan yang tak diinginkan, seperti kekerasan, pelecehan seksual, dan lainnya.

"Untuk itu, anak-anakku, jaga dirimu, jaga perasaan dan kekhawatiran orangtua yang melahirkanmu, membesarkanmu," tutur Riza.

Baca juga: Anies-Ridwan Kamil Pamer Kemesraan di Media Sosial, Saling Balas Pesan hingga Berpose di Dukuh Atas

Di sisi lain, ia meminta Polda Metro Jaya dan Satpol PP agar tak sungkan untuk membubarkan remaja yang kerap nongkrong di Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Menurut Riza, hal tersebut dilakukan untuk kebaikan para remaja yang kerap nongkrong di kawasan tersebut.

"Jangan sungkan untuk membubarkan kegiatan anak-anak, jika melanggar aturan dan etika," katanya.

"Satpol PP DKI, Polda Metro, jangan sungkan untuk membubarkan kegiatan anak-anak demi kebaikan mereka juga," sambung Riza.

Tak hanya kepada para remaja yang kerap nongkrong di Dukuh Atas, para remaja yang kerap nongkrong di taman-taman kota atau tempat lainnya juga turut menjadi perhatian Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Halaman:


Terkini Lainnya
Sejumlah Titik Tol Arah Jakarta Padat, Contraflow Diberlakukan
Sejumlah Titik Tol Arah Jakarta Padat, Contraflow Diberlakukan
Megapolitan
Ramai-ramai Berkunjung ke Gedung Tertinggi Jakarta meski Ada Insiden Lift Macet
Ramai-ramai Berkunjung ke Gedung Tertinggi Jakarta meski Ada Insiden Lift Macet
Megapolitan
Ada Duka dan Celaka, Apa yang Dialami Adik Ahok Saat Menikah?
Ada Duka dan Celaka, Apa yang Dialami Adik Ahok Saat Menikah?
Megapolitan
Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif
Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif
Megapolitan
Siasat Penjual Obat Keras, Pasang Terali Besi untuk Hindari Petugas
Siasat Penjual Obat Keras, Pasang Terali Besi untuk Hindari Petugas
Megapolitan
Tanahnya Diduga Diserobot, Lansia di Tangerang Malah Jadi Tersangka
Tanahnya Diduga Diserobot, Lansia di Tangerang Malah Jadi Tersangka
Megapolitan
Saat Pramono Salahkan Proyek Galian Jadi Biang Macet Jakarta...
Saat Pramono Salahkan Proyek Galian Jadi Biang Macet Jakarta...
Megapolitan
Penjual Obat Keras di Bekasi Ngaku Tebar 'Uang Koordinasi' ke Ormas Tiap Bulan
Penjual Obat Keras di Bekasi Ngaku Tebar "Uang Koordinasi" ke Ormas Tiap Bulan
Megapolitan
2 Penjual Obat Keras Beromzet Puluhan Juta Rupiah di Bekasi Ditangkap
2 Penjual Obat Keras Beromzet Puluhan Juta Rupiah di Bekasi Ditangkap
Megapolitan
Ulah Satpol PP Bekasi Hentikan Paksa Proyek Sekolah, Berujung Ditegur Pimpinan
Ulah Satpol PP Bekasi Hentikan Paksa Proyek Sekolah, Berujung Ditegur Pimpinan
Megapolitan
Cuci Tangan Adhi Kismanto: Perintahkan Grup “Service AC” Dihapus Usai Denden Ditangkap
Cuci Tangan Adhi Kismanto: Perintahkan Grup “Service AC” Dihapus Usai Denden Ditangkap
Megapolitan
“Uang Diam” Denden soal Beking Judol Komdigi Rp 800 juta hingga Rp 1,3 Miliar Per Bulan
“Uang Diam” Denden soal Beking Judol Komdigi Rp 800 juta hingga Rp 1,3 Miliar Per Bulan
Megapolitan
Denden Imadudin Soleh Terima Rp 1,3 Miliar Sebulan Hasil Bekingi Judol Komdigi
Denden Imadudin Soleh Terima Rp 1,3 Miliar Sebulan Hasil Bekingi Judol Komdigi
Megapolitan
Kisah Sedih di Balik Pernikahan Adik Ahok: Ada Duka dan Celaka
Kisah Sedih di Balik Pernikahan Adik Ahok: Ada Duka dan Celaka
Megapolitan
Sempat Berhenti Bekingi Situs Judol, Denden Kembali Terlibat Setelah Dengar Nama Budi Arie
Sempat Berhenti Bekingi Situs Judol, Denden Kembali Terlibat Setelah Dengar Nama Budi Arie
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau