Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Polisi Tangkap Warga Pekanbaru yang Unggah Ulang Konten Terkait Ferdy Sambo di TikTok...

Kompas.com - 26/08/2022, 13:30 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi membeberkan alasan mereka menangkap warga Pekanbaru, Riau, bernama Marsil yang mengunggah ulang konten terkait kasus Irjen Ferdy Sambo di media sosial TikTok.

Masril ditangkap polisi setelah mengunggah ulang konten yang viral di media sosial berisi kalimat "Orang-orang Pilihan Ferdy Sambo".

"(Alasannya) karena akibat repost. Itu kan melanggar Undang-Undang ITE. Orang yang menyebar luaskan," ujar Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, Jumat (26/8/2022).

Untuk diketahui, materi konten yang diunggah oleh Marsil dalam akun TikTok itu berasal dari cuitan akun Twitter @opposite6890.

Baca juga: Isi Konten TikTok Orang-Orang Pilihan Ferdy Sambo yang Bikin Warga Pekanbaru Ditangkap

Konten yang diunggah Masril berisi soal dugaan aktivitas perjudian yang melibatkan sejumlah oknum polisi.

Dalam unggahannya, Masril memberi judul "Orang-orang Pilihan Ferdy Sambo", dengan tagar #BerantasJudiOnline.

Dalam unggahan itu juga disebutkan nama Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran.

"Tetapi sekarang saya sudah sampaikan bahwa kasus ini akan ditangguhkan. Tidak ada (target lain yang ditangkap)," ucap Zulpan.

Sebelumnya diberitakan, Masril ditangkap pada Minggu (31/7/2022) di rumahnya Jalan Hang Tuah, Kecamatan Tanayan Raya, Kota Pekanbaru.

Baca juga: Ditangkap Polisi karena Buat Konten Ferdy Sambo di TikTok, Warga Pekanbaru Minta Penangguhan Penahanan

Masril ditangkap atas laporan polisi nomor: LP/A/846/VII/2022/SPKT/Polda Metro Jaya. Laporan dibuat oleh seorang anggota Polri pada 29 Juli 2022.

"Klien kami ini ditangkap karena disangka melanggar UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik). Dia (Masril) mem-posting ulang terkait Irjen Ferdy Sambo dan jaringannya terkait judi. Ada juga menyebut nama Pak Irjen Fadil Imran selaku Kapolda Metro Jaya," kata kuasa hukum Masril, Suroto, kepada wartawan saat konferensi pers di Pekanbaru, Selasa (23/8/2022).

Namun, penangkapan Masril disebut tidak dilengkapi alat bukti yang kuat karena tak adanya pemeriksaan saksi ahli lebih awal.

Baca juga: Warga Pekanbaru Ditangkap Usai Buat Konten Terkait Ferdy Sambo, Pelaku Telah Ditahan 20 Hari di Polda Metro

"Kasus Masril ini masih mengambang, karena belum ada pemeriksaan saksi dan ahli. Jadi, kami meyakini saat klien kami ditangkap penyidik belum melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan ahli. Lantas alat bukti apa penyidik Polda Metro Jaya menetapkan tersangka dan menangkap klien kami ini," tutur Suroto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
polisi anjing


Terkini Lainnya
Polri Punya 25 Robot Canggih, Gantikan Tugas Polisi?
Polri Punya 25 Robot Canggih, Gantikan Tugas Polisi?
Megapolitan
Pejaten Animal Shelter Minta Maaf Buat Gaduh Soal Babi Hutan Lepas
Pejaten Animal Shelter Minta Maaf Buat Gaduh Soal Babi Hutan Lepas
Megapolitan
Jalur Naik Turun Penumpang di Stasiun Tanah Abang Diubah Mulai Besok, Simak Detailnya
Jalur Naik Turun Penumpang di Stasiun Tanah Abang Diubah Mulai Besok, Simak Detailnya
Megapolitan
Kronologi Tawuran yang Tewaskan Pemuda Bekasi, Korban Diserang 5 Orang
Kronologi Tawuran yang Tewaskan Pemuda Bekasi, Korban Diserang 5 Orang
Megapolitan
Ada HUT ke-79 Bhayangkara di Monas Selasa Besok, Masyarakat Hindari Jalur Ini
Ada HUT ke-79 Bhayangkara di Monas Selasa Besok, Masyarakat Hindari Jalur Ini
Megapolitan
Menikmati Sarapan di Setu Babakan: Perut Kenyang, Mata Dimanja Pemandangan
Menikmati Sarapan di Setu Babakan: Perut Kenyang, Mata Dimanja Pemandangan
Megapolitan
Megawati hingga Jokowi Diundang ke HUT ke-79 Bhayangkara Selasa Besok
Megawati hingga Jokowi Diundang ke HUT ke-79 Bhayangkara Selasa Besok
Megapolitan
5 Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pemuda di Bekasi Ditangkap, Ini Perannya
5 Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pemuda di Bekasi Ditangkap, Ini Perannya
Megapolitan
Jakarta Ingin Jadi Kota Global, tapi Trotoar Masih Tak Ramah Pejalan
Jakarta Ingin Jadi Kota Global, tapi Trotoar Masih Tak Ramah Pejalan
Megapolitan
Banyak Dipangkas, Trotoar di Jakarta Dinilai Makin Tak Ramah Pejalan dan Tunanetra
Banyak Dipangkas, Trotoar di Jakarta Dinilai Makin Tak Ramah Pejalan dan Tunanetra
Megapolitan
UMKM PRJ Disebut Sepi Pembeli karena Letaknya Tak Strategis, Ini Kata Penyelenggara
UMKM PRJ Disebut Sepi Pembeli karena Letaknya Tak Strategis, Ini Kata Penyelenggara
Megapolitan
Pagi di Danau Setu Babakan: Menyesap Kopi, Memancing Ikan, dan Belaian Angin
Pagi di Danau Setu Babakan: Menyesap Kopi, Memancing Ikan, dan Belaian Angin
Megapolitan
Pengunjung PRJ Membeludak Jumat Malam, Diduga Imbas Libur Panjang dan Gajian
Pengunjung PRJ Membeludak Jumat Malam, Diduga Imbas Libur Panjang dan Gajian
Megapolitan
Buku 'Kesaksian 23 Wartawan Kompas' Diluncurkan, Sejarah di Balik Meja Redaksi
Buku "Kesaksian 23 Wartawan Kompas" Diluncurkan, Sejarah di Balik Meja Redaksi
Megapolitan
Tawuran di Bekasi Tewaskan Satu Orang, 5 Pelaku Ditangkap
Tawuran di Bekasi Tewaskan Satu Orang, 5 Pelaku Ditangkap
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau