Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Gudang JNE di Pekapuran Depok Pasca-kebakaran, Dikelilingi Garis Polisi hingga Asap yang Masih Mengepul

Kompas.com - 13/09/2022, 12:15 WIB
M Chaerul Halim,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Lokasi bekas kebakaran Gudang JNE Express di Jalan Pekapuran, Curug, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, masih mengeluarkan kepulan asap pada Selasa (13/9/2022).

Berdasarkan pantauan di lokasi, sekitar pukul 10.52 WIB, asap putih masih mengepul dari beberapa titik di bagian timur dan barat gedung tersebut.

Sementara itu, terlihat garis polisi telah terpasang di sekitar bangunan yang terbakar.

Tampak lima mobil pemadam kebakaran memasuki gerbang gudang JNE sekitar pukul 11.07 WIB.

Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Welman Naipospos mengatakan, lima mobil damkar dikerahkan sesuai permintaan pihak JNE.

Baca juga: Saat Kebakaran Gudang JNE Hanguskan Paket-paket Pelanggan, Perusahaan Janji Akan Bertanggung Jawab

Menurut Welman, pihak JNE menyebutkan masih ada asap dari bekas kebakaran gudang tersebut.

"Iyaa benar, permintaan dari pihak JNE karena masih ada asap yang mengepul. Tiga mobil damkar dari UPT Cimanggis, dua dari UPT Tapos,"ujar Welman saat dihubungi, Selasa.

Welman sebelumnya mengatakan, proses pendinginan gudang JNE Express yang dilanda kebakaran itu berlangsung hingga Senin (12/9/2022) malam.

Proses pendinginan dilakukan untuk memastikan sisa-sisa bekas kebakaran tak memunculkan api kembali.

"Sudah kami matikan, tapi kan masih banyak bara-bara api, itu banyak karbon, jadi kami sisir. Jadi sampai jam 9 malam, alhamdulilllah mati," kata Welman.

Baca juga: BERITA FOTO: Kondisi Rumah Warga Imbas Kebakaran Gudang JNE Pekapuran Depok

Welman menyebutkan, pihaknya mengalami kendala saat aplusan petugas damkar pada pukul 22.00 WIB, sehingga butuh waktu hampir satu jam untuk menyisir lokasi.

"Kami pas mau sisir juga kendala asap banyak, berjatuhan barang," sebut Welman.

Menurut Welman, penyisiran itu dilakukan berdasarkan permintaan warga yang khawatir api kembali menyala.

"Jadi kemarin warga meminta Damkar karena cemas dan khawatir, mereka trauma, mereka enggak mau lagi. Jadi kami diminta untuk betul-betul (memastikan apinya) mati," imbuh Welman.

Adapun Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok mendapatkan laporan kebakaran gudang JNE Express sekitar pukul 04.51 WIB.

Baca juga: [BERITA FOTO] Kondisi Gudang JNE Pekapuran Depok yang Hangus Terbakar

Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.57 WIB.

Namun, butuh waktu lama untuk melakukan pendinginan guna memastikan tak ada lagi api di lokasi yang terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mahfud Sebut Vonis Hakim untuk Tom Lembong Salah karena Tak Ada Mens Rea
api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pegawai Bank BUMN Tilap Uang Nasabah Rp 17,9 Miliar, Dipakai Bisnis Kuliner dan Beli Tanah
api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta Kumbara Minta Pulang dari Rusia, TNI AL Tak Mau Ikut Campur
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Duka Saut Situmorang, Jatuh di Pelukan Anies, Usai Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun Bui
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Cerita Penerima Adhi Makayasa, Sempat Gagal Masuk Akmil Berujung Jadi Lulusan Terbaik Akpol
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta: Dulu Gabung Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kini Menangis Minta Pulang
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta Minta Pulang, Negara Diminta Jangan Abaikan Hukum karena Kasihan
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

PSI Umumkan Kaesang Jadi Ketum Terpilih
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Uang Miliaran Hasil Menyanyi Ludes Tinggal Rp 10.000, Farel Prayoga: Akibat Orangtua Enggak Bijak Mengelolanya
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Pertama Kali Dengar Suara Ibu Kandung Setelah 14 Tahun, Farel Prayoga: Ibuku Nyebut Aku Langgeng
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Menolak Uang Denda Guru Madin Demak yang Dikembalikan, Zuhdi: Saya Ikhlas
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ruben Onsu Lepas Kepergian Ayah Sarwendah
api-2 . POPULAR-INDEX


Terkini Lainnya
Sarjana Menganggur dan Beban yang Tak Terucap
Sarjana Menganggur dan Beban yang Tak Terucap
Megapolitan
Polisi Libatkan Ahli untuk Telusuri Latar Belakang Diplomat Kemlu
Polisi Libatkan Ahli untuk Telusuri Latar Belakang Diplomat Kemlu
Megapolitan
Korban Penipuan Kontrakan Fiktif Bertambah Jadi 77 Orang, Pelaku Belum Juga Tertangkap
Korban Penipuan Kontrakan Fiktif Bertambah Jadi 77 Orang, Pelaku Belum Juga Tertangkap
Megapolitan
Reza Gladys Bantah Minta Bantuan Dokter Oky Beri Uang Tutup Mulut ke Nikita Mirzani
Reza Gladys Bantah Minta Bantuan Dokter Oky Beri Uang Tutup Mulut ke Nikita Mirzani
Megapolitan
Reza Gladys Takut Kredibilitasnya Hancur akibat Ulasan Negatif Nikita Mirzani dan Doktif
Reza Gladys Takut Kredibilitasnya Hancur akibat Ulasan Negatif Nikita Mirzani dan Doktif
Megapolitan
Polisi Sisir 20 CCTV, Lacak Jejak Diplomat Kemlu dalam 7 Hari Terakhir
Polisi Sisir 20 CCTV, Lacak Jejak Diplomat Kemlu dalam 7 Hari Terakhir
Megapolitan
Eks SDN Pondok Cina 1 Bakal Jadi Rumah Disabilitas, Dilengkapi Mushala buat Umum
Eks SDN Pondok Cina 1 Bakal Jadi Rumah Disabilitas, Dilengkapi Mushala buat Umum
Megapolitan
Dua Orang Terluka akibat Kebakaran di Jatinegara
Dua Orang Terluka akibat Kebakaran di Jatinegara
Megapolitan
MRT Jakarta Gandeng Sinar Mas Land, Kaji Perpanjangan Rute ke Serpong
MRT Jakarta Gandeng Sinar Mas Land, Kaji Perpanjangan Rute ke Serpong
Megapolitan
Terungkap 3 Lapis Kunci Kamar Diplomat Kemlu yang Tewas di Kos
Terungkap 3 Lapis Kunci Kamar Diplomat Kemlu yang Tewas di Kos
Megapolitan
Laporan Wali Murid Bongkar Dugaan Pungli dan Intimidasi di SD Bekasi
Laporan Wali Murid Bongkar Dugaan Pungli dan Intimidasi di SD Bekasi
Megapolitan
Lelah Tak Ada Perubahan Selama 11 Tahun, Alasan Gen Z di Jakut Maju Jadi Ketua RW
Lelah Tak Ada Perubahan Selama 11 Tahun, Alasan Gen Z di Jakut Maju Jadi Ketua RW
Megapolitan
Empat Kios dan Satu Toko Bangunan di Jatinegara Terbakar, Diduga akibat Gas Bocor
Empat Kios dan Satu Toko Bangunan di Jatinegara Terbakar, Diduga akibat Gas Bocor
Megapolitan
Tak Dapat Kerja Usai Setahun Lulus Kuliah, Raka: Rasanya Jadi Beban ke Orangtua
Tak Dapat Kerja Usai Setahun Lulus Kuliah, Raka: Rasanya Jadi Beban ke Orangtua
Megapolitan
Batal Dibangun Masjid, Eks SDN Pondok Cina 1 Bakal Jadi Rumah Kreatif Anak Istimewa
Batal Dibangun Masjid, Eks SDN Pondok Cina 1 Bakal Jadi Rumah Kreatif Anak Istimewa
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Iran Kecam Israel atas Bencana Kemanusiaan di Gaza
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau