Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan Peliharaan Dilarang di CFD, Aktivis: Jangan Takut Terganggu, Mereka Enggak Usil kok...

Kompas.com - 12/10/2022, 12:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Founder dari Yayasan Natha Satwa Nusantara Davina Veronica mengatakan larangan membawa hewan peliharaan ke area Car Free Day (CFD) merupakan hal yang tidak etis sebagai sesama makhluk hidup.

Menurut dia, hewan peliharaan apa pun, termasuk kucing dan anjing, tidak akan mengganggu sampai menyakiti manusia meski diajak berjalan-jalan di pusat keramaian seperti CFD.

Terlebih lagi, jika itu hewan peliharaan, jelas pasti akan ada pemiliknya yang ikut berjalan bersama hewan tersebut dan menjaga perilakunya..

Baca juga: Alasan Dilarang Bawa Hewan Peliharaan di CFD, Pernah Ada yang Digigit

“Hewan-hewan peliharan itu ada majikannya, mereka juga enggak akan peduli nih dengan elu elu pada, orang lain ya maksudnya, dia malah cuma akan fokus ke emaknya (pemiliknya) aja di tempat ramai sekalipun,” kata Davina kepada Kompas.com, Selasa (11/10/2022).

“Jadi, jangan takut terganggu sama hewan-hewan peliharaan itu, mereka enggak akan usil kok,” tambah dia.

Hal ini disampaikan Davina menanggapi langkah Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin yang melarang warga membawa hewan peliharaan ke area CFD.

Larangan tersebut dimuat dalam Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta nomor: e-0077 Tahun 2022 tanggal 22 Juni 2022 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) alias CFD.

Baca juga: Dishub DKI Dinilai Kurang Sosialisasikan Larangan Bawa Hewan Peliharaan di CFD

Larangan membawa hewan peliharaan di CFD ini diklaim masukan dari elemen masyarakat, tetapi tidak diketahui elemen masyarakat mana yang dimaksud.

Davina mengingatkan, manusia seharusnya bisa hidup berdampingan dan saling menjaga serta memberikan kenyamanan makhluk hidup lain, termasuk hewan peliharaan.

Baca juga: Pegiat CFD Ungkap Alasan Diberlakukannya Larangan Bawa Hewan Peliharaan

“Bukankah itu kehidupan yang dikehendaki Tuhan, semua ciptaannya hidup damai, aman dan berdampingan?” kata Davina.

Dalam kesehariannya, Davina juga merawat hewan peliharaan dan membantu hewan-hewan terlantar di yayasan miliknya itu.

Ia menambahkan, sebagai makluk hidup yang diberikan akal, pikiran, dan perasaan, manusia jauh lebih bisa mengambil keputusan yang tepat terkait keberlangsungan hidup bersama makhluk ciptaan Tuhan lainnya.

Baca juga: Bawa Hewan Peliharaan di CFD Dilarang, tapi Acara yang Makan Jalan Diizinkan

“Saya berharap masyarakat itu refleks gitu ya, tentang kehidupan ini lah di Bumi gitu loh. Kita kan dari rumah pun, dari agama pun diajarkan cinta kasih, kasih sayang, punya rasa empati, belas kasihan, dan itu bukan untuk ke manusia aja, tapi ke makhluk hidup lainnya, yaitu hewan gitu loh,” jelas dia.

Sebagai informasi, aturan terkait pelarangan membawa hewan peliharaan ke area publik seperti CFD ini mencuat ke publik setelah aktivis Azas Tigor Nainggolan diusir dari area CFD karena membawa anjing kesayangannya yang bernama Alpen saat CFD, pada Minggu (9/10/2022).

Baca juga: Ada 15 Larangan Saat CFD, Pelanggar Akan Diimbau Sebelum Dikeluarkan Paksa

Saat mengarah jalan pulang ke arah Bundaran Hotel Indonesia (HI), Tigor mengatakan ia bertemu dengan petugas Dishub dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP. Mereka melarang Alpen masuk area HBKB.

Halaman:


Terkini Lainnya
Roy Suryo Diperiksa Berjam-jam: Dicecar 85 Pertanyaan, tapi Pilih Bungkam
Roy Suryo Diperiksa Berjam-jam: Dicecar 85 Pertanyaan, tapi Pilih Bungkam
Megapolitan
35 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Selasa Pagi, 321 Orang Mengungsi
35 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Selasa Pagi, 321 Orang Mengungsi
Megapolitan
Banjir Masih Rendam 35 RT dan 3 Ruas Jalan di Jakarta Pagi Ini
Banjir Masih Rendam 35 RT dan 3 Ruas Jalan di Jakarta Pagi Ini
Megapolitan
Tembok Pembatas Jebol, Banjir Setinggi 1,5 M Rendam Perumahan Taman Mangu Indah
Tembok Pembatas Jebol, Banjir Setinggi 1,5 M Rendam Perumahan Taman Mangu Indah
Megapolitan
Udara Mendadak Dingin di Jabodetabek, BMKG Beberkan Dua Penyebab Utamanya
Udara Mendadak Dingin di Jabodetabek, BMKG Beberkan Dua Penyebab Utamanya
Megapolitan
Banjir Kian Naik, Warga Ciputat Bertahan di Tengah Genangan
Banjir Kian Naik, Warga Ciputat Bertahan di Tengah Genangan
Megapolitan
Genangan Lumpuhkan Jalan Kemang Raya, Motor Terperosok, Mobil Putar Balik
Genangan Lumpuhkan Jalan Kemang Raya, Motor Terperosok, Mobil Putar Balik
Megapolitan
BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem di Jabodetabek Berlangsung hingga 8 Juli
BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem di Jabodetabek Berlangsung hingga 8 Juli
Megapolitan
Terjebak Banjir di Sunter, Maulita Terpaksa Pulang Jalan Kaki
Terjebak Banjir di Sunter, Maulita Terpaksa Pulang Jalan Kaki
Megapolitan
Wilayah Sunter Terendam Banjir 40 Cm Malam Ini
Wilayah Sunter Terendam Banjir 40 Cm Malam Ini
Megapolitan
Bangunan Liarnya Mau Dibongkar, Pasutri di Bekasi Menyesal Pilih Dedi Mulyadi
Bangunan Liarnya Mau Dibongkar, Pasutri di Bekasi Menyesal Pilih Dedi Mulyadi
Megapolitan
Atasi Banjir, Pemprov DKI Bakal Bangun Tanggul di Kali Semongol
Atasi Banjir, Pemprov DKI Bakal Bangun Tanggul di Kali Semongol
Megapolitan
Warga Tolak Gereja di Depok, GBKP Janji Perbaiki Komunikasi
Warga Tolak Gereja di Depok, GBKP Janji Perbaiki Komunikasi
Megapolitan
Kala JPU Menguji Kapasitas Ahli yang Dihadirkan Terdakwa Judol Komdigi...
Kala JPU Menguji Kapasitas Ahli yang Dihadirkan Terdakwa Judol Komdigi...
Megapolitan
Tanggul Jebol, Banjir Setinggi 1,2 Meter Rendam Permukiman di Mampang
Tanggul Jebol, Banjir Setinggi 1,2 Meter Rendam Permukiman di Mampang
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau