Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa di Depan Balai Kota, Kopaja Nyatakan Anies-Riza "Drop Out"

Kompas.com - 14/10/2022, 15:04 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi masyarakat bernamakan Koalisi Perjuangan Warga Jakarta (Kopaja) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Penggugat CLS Polusi Udara Adhito Harinugroho mengatakan, kegiatan hari ini merupakan puncak dari aksi pemberian rapor merah yang dilakukan pada 22 April 2022 dan 23 Agustus 2022 kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Menyatakan drop out terhadap Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria selaku Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang dinilai tidak mampu mewujudkan janji kampanyenya menjadikan DKI Jakarta kota yang humanis," ujar Adhito di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.

Baca juga: Sebut Pemprov Tak Maksimal Atasi 9 Masalah di Jakarta, Kopaja Berikan SP Kedua

Adhito mengungkapkan, setidaknya ada sembilan permasalahan utama di DKI Jakarta yang turut disuarakan dalam aksi unjuk rasa siang ini.

Terdapat sembilan permasalahan yang disuarakan massa Kopaja, yakni buruknya kualitas udara Jakarta yang sudah melebihi Baku Mutu Udara Ambien Nasional (BMUAN), sulitnya akses air bersih di Jakarta akibat swastanisasi air, penanganan banjir Jakarta belum mengakar pada beberapa penyebab banjir.

"Selanjutnya, ketidakseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam memperluas akses terhadap bantuan hukum, lemahnya perlindungan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di Teluk Jakarta, hunian yang layak masih menjadi masalah krusial, penggusuran paksa masih menghantui warga Jakarta, belum maksimalnya penanganan Covid-19 serta dampak sosialnya, dan yang terakhir ketidakseriusan Pemprov DKI dalam melindungi penyandang disabilitas," jelas Adhito.

Baca juga: 9 Masalah Krusial dan Mendesak di Jakarta Versi Kopaja, dari Buruknya Kualitas Udara hingga Air Bersih yang Langka

Menurut Adhito, kesembilan isu tersebut hanya segelintir permasalahan carut marutnya persoalan di DKI Jakarta yang disuarakan.

Ia menambahkan, DKI Jakarta masih memiliki segudang masalah lainnya yang menjadi akar tidak terpenuhinya standar hidup sehat.

"Hal ini tentu saja tidak boleh luput dari perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meskipun kepemimpinan akan berganti," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Bantah Ancam Atlet Disabilitas, NPCI Bekasi Minta Bukti Pengancaman
Bantah Ancam Atlet Disabilitas, NPCI Bekasi Minta Bukti Pengancaman
Megapolitan
Cara Cek Hasil Seleksi SPMB Jakarta 2025 untuk SD, SMP, SMA, dan SMK
Cara Cek Hasil Seleksi SPMB Jakarta 2025 untuk SD, SMP, SMA, dan SMK
Megapolitan
Anak yang Ditelantarkan di Pasar Kebayoran Lama Jalani Operasi Tulang
Anak yang Ditelantarkan di Pasar Kebayoran Lama Jalani Operasi Tulang
Megapolitan
Bantah Usir Atlet Disabilitas dari Mes, NPCI Bekasi: Mereka Ambil Barang untuk Pulang
Bantah Usir Atlet Disabilitas dari Mes, NPCI Bekasi: Mereka Ambil Barang untuk Pulang
Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan dalam Rumah di Cipayung, Diduga Meninggal karena Sakit
Mayat Pria Ditemukan dalam Rumah di Cipayung, Diduga Meninggal karena Sakit
Megapolitan
Kerap Dijadikan Tempat Mesum, Taman Mahoni Akan Dipasang CCTV
Kerap Dijadikan Tempat Mesum, Taman Mahoni Akan Dipasang CCTV
Megapolitan
Pilu Bocah Penjual Risol di Tangsel: Kaki Penuh Luka, Diduga Alami Kekerasan dan Dipaksa Berdagang
Pilu Bocah Penjual Risol di Tangsel: Kaki Penuh Luka, Diduga Alami Kekerasan dan Dipaksa Berdagang
Megapolitan
F-PKB DPRD Soroti Minimnya Dukungan Pemprov Jakarta terhadap Pesantren
F-PKB DPRD Soroti Minimnya Dukungan Pemprov Jakarta terhadap Pesantren
Megapolitan
Wacana Pegawai Swasta Wajib Naik Transportasi Umum, Pengamat: Mending Pemerintah Beri Contoh
Wacana Pegawai Swasta Wajib Naik Transportasi Umum, Pengamat: Mending Pemerintah Beri Contoh
Megapolitan
F-Demokrat Jakarta Desak Pemprov Blacklist Kontraktor Bermasalah di Proyek Sekolah
F-Demokrat Jakarta Desak Pemprov Blacklist Kontraktor Bermasalah di Proyek Sekolah
Megapolitan
Ledakan Terjadi di Foodcourt Pasar Intermoda BSD, 4 Toko Makanan Rusak
Ledakan Terjadi di Foodcourt Pasar Intermoda BSD, 4 Toko Makanan Rusak
Megapolitan
Atlet Disabilitas Bekasi yang Terusir dari Mes Juga Belum Terima Honor
Atlet Disabilitas Bekasi yang Terusir dari Mes Juga Belum Terima Honor
Megapolitan
Penyebab Debt Collector Ribut di Stasiun Whoosh Halim, Cekcok dengan Pemilik Mobil
Penyebab Debt Collector Ribut di Stasiun Whoosh Halim, Cekcok dengan Pemilik Mobil
Megapolitan
Asal Usul Babi Hutan yang Berkeliaran di Permukiman Warga Pejaten
Asal Usul Babi Hutan yang Berkeliaran di Permukiman Warga Pejaten
Megapolitan
Usai Terusir, Atlet Disabilitas Bekasi Diduga Diancam Pengurus agar Tak Bersuara
Usai Terusir, Atlet Disabilitas Bekasi Diduga Diancam Pengurus agar Tak Bersuara
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau