Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P Rekomendasikan Pemecatan Guru Terduga Pelaku Intoleransi di SMAN 52 Jakarta

Kompas.com - 19/10/2022, 08:59 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta F-PDIP Ima Mahdiah merekomendasikan pemecatan terhadap Edi Sarwono, guru terduga pelaku intoleransi dalam pemilihan ketua OSIS di SMAN 52 Jakarta.

"Rekomendasi dari kami adalah pemecatan," tutur Ima dalam kunjungannya ke SMAN 52, Cilincing, Jakarta Utara, dilansir Tribunjakarta.com, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Guru Terduga Pelaku Intoleransi di SMAN 52 Jakarta Dicopot dari Jabatan Wakil Kepala Sekolah

Rekomendasi pemecatan terhadap guru tersebut akan disampaikan ke Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Ima mengatakan rekomendasi tersebut merupakan langkah terbaik untuk menimbulkan efek jera supaya ke depannya hal serupa tidak lagi terjadi di lingkungan pendidikan.

"Rekomendasi pemecatan itu untuk efek jera. Karena kalau cuma sanksinya rendah atau ringan, itu yang lain enggak akan takut," ucap dia.

Selain pemecatan, Ima juga meminta guru tersebut meminta maaf secara terbuka kepada pihak sekolah dan para murid.

Permintaan maaf harus disampaikan di depan lapangan saat upacara bendera rutin berlangsung Senin pekan depan.

"Kami ingin adanya permintaan maaf khusus kepada seluruh siswa-siswi di SMAN 52. Jadi siswa-siswi tahu ini salah," kata Ima.

Adapun kini Edi telah dicopot dari jabatannya sebagai wakil kepala sekolah. Pencopotan itu merupakan sanksi sementara yang diberikan oleh Suku Dinasi (Sudin) Pendidikan Wilayah II Jakarta Utara.

Baca juga: Ada Dugaan Intoleransi di SMA 101, Pemkot Jakarta Barat Telusuri

Meski demikian, Edi masih tetap bisa mengajar di SMAN 52 Jakarta, seiring proses pemeriksaan lanjutan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta terkait dugaan intoleransi tersebut.

Untuk diketahui, Edi diduga mengarahkan sejumlah guru dan siswa untuk tidak meloloskan calon ketua OSIS yang berbeda agama dengan mereka.

Aksi Edi terekam dalam sebuah rekaman suara. Rekaman suara tersebut diterima oleh anggota DPRD DKI Fraksi PDI-P Ima Mahdiah. Dalam rekaman suara tersebut Edi diduga merancang strategi agar calon ketua OSIS yang berbeda agama itu tidak bisa maju dalam pemilihan.

Edi diduga berencana untuk menggugurkan calon ketua OSIS yang berbeda agama itu, tanpa sepengetahuan siswa tersebut. Dalam rekaman suara, Edi diduga memberikan arahan tersebut kepada sejumlah guru dan siswa yang tergabung dalam panitia pemilihan ketua OSIS.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul DPRD DKI Minta Oknum Guru Pelaku Intoleransi dalam Pemilihan Ketua OSIS di SMAN 52 Jakarta Dipecat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Cerita Anies Bawedan soal Papan Tulis di Hari Pertama Jadi Gubernur Jakarta
Cerita Anies Bawedan soal Papan Tulis di Hari Pertama Jadi Gubernur Jakarta
Megapolitan
Pemutihan Pajak Kendaraan Tangerang Raya Diperpanjang, Ini Ketentuan dan Jadwalnya
Pemutihan Pajak Kendaraan Tangerang Raya Diperpanjang, Ini Ketentuan dan Jadwalnya
Megapolitan
Ada Kolam Ikan di Bawah Peron Stasiun Taman Kota, Penumpang KRL Kaget
Ada Kolam Ikan di Bawah Peron Stasiun Taman Kota, Penumpang KRL Kaget
Megapolitan
390 Calon Pekerja Migran Selamat dari Jebakan Perdagangan Orang
390 Calon Pekerja Migran Selamat dari Jebakan Perdagangan Orang
Megapolitan
Menengok Kondisi Pasar Ular Kini, Sepi Pembeli dan Banyak Toko Tutup
Menengok Kondisi Pasar Ular Kini, Sepi Pembeli dan Banyak Toko Tutup
Megapolitan
Gold’s Gym Indonesia Disebut Belum Menggaji Pegawai dan Personal Trainer
Gold’s Gym Indonesia Disebut Belum Menggaji Pegawai dan Personal Trainer
Megapolitan
Cara Daftar Ulang SPMB Jakarta 2025 untuk Jalur Domisili dan Mutasi
Cara Daftar Ulang SPMB Jakarta 2025 untuk Jalur Domisili dan Mutasi
Megapolitan
Banyak Pekerja Migran Ilegal Diimingi jadi Operator Komputer di Kamboja
Banyak Pekerja Migran Ilegal Diimingi jadi Operator Komputer di Kamboja
Megapolitan
Penampakan Gold's Gym Bintaro Jaya Xchange: Tutup Rapat, Tak Ada Aktivitas
Penampakan Gold's Gym Bintaro Jaya Xchange: Tutup Rapat, Tak Ada Aktivitas
Megapolitan
Atlet Paramotor yang Jatuh Saat Atraksi di Hut Bhayangkara Alami Patah Tulang
Atlet Paramotor yang Jatuh Saat Atraksi di Hut Bhayangkara Alami Patah Tulang
Megapolitan
Ayah Tiri di Bekasi Cabuli Anaknya Selama 2 Tahun, Dilakukan Sejak SD
Ayah Tiri di Bekasi Cabuli Anaknya Selama 2 Tahun, Dilakukan Sejak SD
Megapolitan
Eks Pegawai Kominfo Bongkar Beking Judol, Blokir 150 Situs per Hari dari Ribuan Temuan
Eks Pegawai Kominfo Bongkar Beking Judol, Blokir 150 Situs per Hari dari Ribuan Temuan
Megapolitan
Para Member Sempat Somasi Gold’s Gym Indonesia tapi Tak Direspons Manajemen
Para Member Sempat Somasi Gold’s Gym Indonesia tapi Tak Direspons Manajemen
Megapolitan
6 Rute Transjabodetabek Diluncurkan, Bisakah Jakarta Bebas Macet?
6 Rute Transjabodetabek Diluncurkan, Bisakah Jakarta Bebas Macet?
Megapolitan
Besi Pembatas Flyover Ancol Hilang, Warga Minta Pemasangan CCTV
Besi Pembatas Flyover Ancol Hilang, Warga Minta Pemasangan CCTV
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau