Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Rudolf Tobing Punya Trauma akibat Sering Dipukuli Saat Kecil, Emosinya Meledak-ledak

Kompas.com - 24/10/2022, 14:29 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa Christian Rudolf Tobing (36) mempunyai trauma akibat tindak kekerasan yang dialaminya semasa kecil.

Hal itu diketahui penyidik berdasarkan hasil pemeriksaan psikologis awal terhadap tersangka pembunuh perempuan berinisial AYR (36) yang jasadnya dibuang di kolong Tol Becakayu itu.

"Pelaku ini mempunyai trauma, pada masa kecil pelaku sering dipukuli almarhum orangtuanya," sebut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Senin (24/10/2022).

Baca juga: Polda Metro Akan Periksa Kejiwaan Rudolf Tobing Selasa, 25 Oktober 2022

Kondisi tersebut, kata Hengki, diduga menjadi penyebab pelaku memiliki sifat emosional dan kerap melampiaskan kemarahannya.

"Sehinga dia punya emosi yang meledak-ledak," kata Hengki.


Meski begitu, Hengki menyebutkan bahwa penyidik akan melakukan pemeriksaan lanjutan terkait kondisi kejiwaan Rudolf.

Baca juga: Kriminolog: Rudolf Tobing Tersenyum untuk Tutupi Ketegangan

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan bahwa pemeriksaan kejiwaan Rudolf menurut rencana akan dilaksanakan pada Selasa (25/10/2022).

"Kemungkinan besar besok, karena tes kejiwaan enggak cukup satu hari ya. Nanti tergantung observasi dokter," ujar Panjiyoga saat dikonfirmasi, Senin.

Adapun pemeriksaan kejiwaan dilakukan karena Rudolf Tobing tampak tidak merasa bersalah dan justru merasa puas setelah menghabisi nyawa korbannya.

Dari hasil pemeriksaan juga diketahui bahwa Rudolf Tobing sudah merencanakan aksinya, bahkan hendak membunuh tiga orang.

Baca juga: Rudolf Tobing Bisa Saja Lolos dari Jerat Pidana Karena Dugaan Gangguan Jiwa Saat Bunuh Rekannya, Tapi....

Hengki Haryadi berujar, target utama dari pembunuhan Rudolf sebetulnya bukan AYR, melainkan H.

"Calon target H itu dulunya rekan pelaku, tapi berselisih hingga bermusuhan," ujar Hengki kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).

Pelaku dan H mulanya hanya berselisih biasa. Namun, kekesalan pelaku memuncak dan cemburu setelah melihat pertemanan AYR dan H semakin dekat.

Hengki mengatakan, pelaku melihat kedekatan H dan AYR di salah satu foto yang diunggah di salah satu akun Instagram mereka.

"Foto di media sosial bahwa calon korban atas nama H, I (AYR), dan S bersama saat merayakan Natal. Pelaku sakit hati lagi dan berniat untuk menghabisi ketiganya," kata Hengki.

Baca juga: Bujuk Rayu Rudolf Tobing Sebelum Bunuh Korbannya: Bikin Konten Prank Penculikan Pakai Sponsor Kalung Kesehatan

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Houthi Ancam Serang Kapal-kapal AS jika Gedung Putih Gabung Israel Serang Iran
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau