Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh "Berdendang Bergoyang", Berujung Ditundanya Konser Dewa 19 di JIS

Kompas.com - 03/11/2022, 09:07 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konser band Dewa 19 ditunda. Sedianya pertunjukan musik ini bakal dihelat di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, pada Sabtu (12/11/2022), mendatang.

Konser bertajuk Pesta Rakyat 30 Tahun Berkarya Dewa 19 tersebut ditunda sampai 4 Februari 2023 dengan lokasinya yang sama, yaitu tetap di JIS.

Penyelenggara konser, PT Jakarta Propertindo (Jakpro), memastikan bahwa semua kategori tiket masih berlaku untuk konser pada 4 Februari 2023.

Jakpro juga membuka opsi refund tiket yang mulai dibuka pada Senin (7/11/2022).

Baca juga: Konser Dewa 19 di JIS Ditunda hingga 4 Februari 2023

Berkait Berdendang Bergoyang

Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto dalam keterangannya, Rabu (2/11/2022), mengatakan bahwa penundaan dilakukan karena pihaknya prihatin dengan kejadian sebelumnya, yakni konser "Berdendang Bergoyang" di Istora Senayan, Jakarta Pusat.

"Kami cukup aware dan prihatin dengan kejadian yang telah terjadi. Mengenai event dan keramaian yang telah terjadi sebelumnya," tutur Widi.

Widi menambahkan, Jakpro perlu mengkaji dan mempersiapkan lagi acara yang lebih matang.

"Sebagai pihak penyelenggara acara, kami mempertimbangkan perlu mengkaji dan mempersiapkan acara kami nanti lebih matang lagi mengenai teknis pelaksanaan," kata Widi.

Baca juga: Konser Dewa 19 di JIS Ditunda, Jakpro: Kami Aware dengan Kejadian Sebelumnya

Sebagaimana diketahui, festival musik "Berdendang Bergoyang" terpaksa dibubarkan pihak kepolisian sekitar pukul 22.10 WIB, Sabtu (29/10/2022).

Acara tersebut sejatinya berlangsung selama tiga hari, mulai 28 hingga 30 Oktober 2022.

Namun, baru dua hari festival musik akbar yang mengundang puluhan penyanyi itu terselenggara, petugas polisi sudah membubarkannya.

Festival musik tersebut dihentikan paksa karena jumlah penonton sudah melebihi kapasitas Istora Senayan Jakarta.

Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya mengeklaim jumlah penonton konser Berdendang Bergoyang mencapai 21.000 orang.

Baca juga: Kekacauan Festival Berdendang Bergoyang, Imbas Euforia Berlebih dan Lalainya Pengawasan

Jumlah tersebut dinyatakan telah melebihi kapasitas maksimal yang dimiliki Istora Senayan, yakni hanya mampu menampung maksimal 10.000 orang.

"Kami temukan bahwa jumlah penonton dengan kapasitas yang ada itu tidak berimbang. kapasitas 10.000 tapi yang ada itu 21.000 orang. Ini tentunya melanggar," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan, Senin (31/10/2022).

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Novel Jadi Kategori Paling Laris di Gramedia Jalma Setelah Rebranding
Novel Jadi Kategori Paling Laris di Gramedia Jalma Setelah Rebranding
Megapolitan
Transformasi Gramedia Melawai Mengusung Konsep Retail Experience
Transformasi Gramedia Melawai Mengusung Konsep Retail Experience
Megapolitan
Kebakaran Ludeskan 450 Rumah di Kapuk Muara, Warga Belum Ada Pengungsian Tetap
Kebakaran Ludeskan 450 Rumah di Kapuk Muara, Warga Belum Ada Pengungsian Tetap
Megapolitan
Kebakaran Melanda Blok A Pasar Anyar Bogor, Dua Toko Ludes Terbakar
Kebakaran Melanda Blok A Pasar Anyar Bogor, Dua Toko Ludes Terbakar
Megapolitan
Nelangsanya Solihin, Rumah di Kapuk Muara Ludes Terbakar Usai Kehilangan Istri
Nelangsanya Solihin, Rumah di Kapuk Muara Ludes Terbakar Usai Kehilangan Istri
Megapolitan
Kebakaran di Kapuk Muara Diduga Berasal dari Rumah Orang Membuat Kue
Kebakaran di Kapuk Muara Diduga Berasal dari Rumah Orang Membuat Kue
Megapolitan
Kelakuan 'Jagoan Kampung' Bekasi, Kuasai 3 Lahan Parkir dan Minta Jatah Rp 25.000
Kelakuan "Jagoan Kampung" Bekasi, Kuasai 3 Lahan Parkir dan Minta Jatah Rp 25.000
Megapolitan
Saat Buku Jadi Pelarian dari Hiruk-pikuk Kehidupan Urban
Saat Buku Jadi Pelarian dari Hiruk-pikuk Kehidupan Urban
Megapolitan
Barang Berharganya Ludes Saat Kebakaran, Warga Penjaringan: Cuma Bawa Baju Rombeng
Barang Berharganya Ludes Saat Kebakaran, Warga Penjaringan: Cuma Bawa Baju Rombeng
Megapolitan
Disembelih di Bogor, Sapi Kurban Prabowo Sempat Melawan Saat Dirobohkan
Disembelih di Bogor, Sapi Kurban Prabowo Sempat Melawan Saat Dirobohkan
Megapolitan
Ganti ke Bus Minitrans, Transjakarta Tambah Armada Rute Kampung Rambutuan-Blok M
Ganti ke Bus Minitrans, Transjakarta Tambah Armada Rute Kampung Rambutuan-Blok M
Megapolitan
Tak Hanya Nongkrong, Kafe di Gramedia Melawai Sediakan Ruang Kerja hingga Meeting
Tak Hanya Nongkrong, Kafe di Gramedia Melawai Sediakan Ruang Kerja hingga Meeting
Megapolitan
Kebakaran Gudang dan Toko Ban di Pondok Gede Padam, Damkar Fokus Pendinginan
Kebakaran Gudang dan Toko Ban di Pondok Gede Padam, Damkar Fokus Pendinginan
Megapolitan
Alasan Transjakarta Ganti Armada 7B Kampung Rambutan-Blok M ke Bus Kecil
Alasan Transjakarta Ganti Armada 7B Kampung Rambutan-Blok M ke Bus Kecil
Megapolitan
Tali Ikatan Putus, Sapi Kurban di Cilandak Tercebur ke Bekas Kolam Renang
Tali Ikatan Putus, Sapi Kurban di Cilandak Tercebur ke Bekas Kolam Renang
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau