Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 Jelang Natal dan Tahun Baru

Kompas.com - 07/11/2022, 18:28 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 pada momen perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023.

Hal tersebut karena potensi penularan varian dan subvarian baru virus corona cukup kuat, sehingga bisa berimbas pada lonjakan kasus Covid-19.

"Kenapa ini diprediksi 1-2 bulan meningkat? Karena ini berkorelasi dengan pergerakan penduduk, khususnya karena misalnya menjelang Natal dan tahun baru," ujar Dicky kepada Kompas.com, Senin (7/11/2022).

Baca juga: Epidemiolog Sebut PPKM Level 1 Masih Ampuh Kendalikan Penularan Covid-19 di Jakarta

Menurut Dicky, salah satu faktor yang memengaruhi lonjakan kasus Covid-19 adalah meningkatnya mobilitas masyarakat.

"Ya otomatis pergerakan yang tinggi, ditambah pengabaian, juga ditambah dengan adanya subvarian yang memang efektif (meningkatkan kasus Covid-19), akan memudahkan terjadinya penularan kasus," kata Dicky.

Di samping itu, kata Dicky, potensi penularan Covid-19 juga dipengaruhi belum konsistennya penerapan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 di masyarakat.

Baca juga: 1 RT di Menteng Atas Jaksel Masuk Daftar Zona Merah Covid-19 Jakarta

Kondisi tersebut menjadi salah satu celah yang dapat mengakibatkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19, walaupun saat ini penularannya masih cukup terkendali.

"Jadi itu law enforcement-nya yang harus diperkuat dan itu masih jadi pekerjaan rumah kita ya. Karena sebetulnya vaksinasi masih efektif, kemudian juga 5M-nya juga masih efektif ya. Jadi celahnya masih ada, di aspek penguatan ke law enforcement," ungkap Dicky.

Dicky pun meyakini bahwa PPKM level 1 yang berlaku saat ini sudah cukup mumpuni untuk mengendalikan penularan Covid-19 di Indonesia, khususnya di Ibu Kota.

"Saat ini sebetulnya di level 1 pun sudah cukup memadai. Tetapi yang harus ditekankan, ditingkatkan, adalah implementasinya," pungkas dia.

Baca juga: Stoknya Sempat Kosong, Kini Ada 30.000 Dosis Vaksin Covid-19 di Kota Tangerang

Sebagai informasi, pemerintah kembali melaporkan kenaikan angka kasus harian Covid-19. Per Minggu (6/11/2022) pukul 12.00 WIB, kasus Covid-19 bertambah 3.662 kasus dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 6.521.292 terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020.

Berdasarkan data tersebut, DKI Jakarta kembali menempati posisi dengan penambahan kasus konfirmasi paling banyak, yakni 1.542 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
biarkan saja, percayakan kpd setiap rakyat utk menjaga diri dari covid19, sdh banyak penderitaan selama ppkm, tidak akan punah wabah tsb terus masih ada sampai kapanpun.


Terkini Lainnya
Kurir Narkoba di Tanjung Priok Sembunyikan Sabu dalam Kaleng Biskuit
Kurir Narkoba di Tanjung Priok Sembunyikan Sabu dalam Kaleng Biskuit
Megapolitan
Warga Resah dengan Street Feeding di Fasilitas Umum, Minta Pemprov buat Aturan
Warga Resah dengan Street Feeding di Fasilitas Umum, Minta Pemprov buat Aturan
Megapolitan
Pengujung Minimarket Kalideres Kehilangan Motor, Korban Disebut Tak Mau Lapor Polisi
Pengujung Minimarket Kalideres Kehilangan Motor, Korban Disebut Tak Mau Lapor Polisi
Megapolitan
Sejarah di Balik Nama Ragunan dan Pondok Labu
Sejarah di Balik Nama Ragunan dan Pondok Labu
Megapolitan
Terbatas tapi Selalu Ditunggu, KRL Stasiun Nambo bak Kekasih LDR buat Penumpang
Terbatas tapi Selalu Ditunggu, KRL Stasiun Nambo bak Kekasih LDR buat Penumpang
Megapolitan
Perjuangan Sutrisno, Rela Kayuh Sepeda Puluhan Kilo demi Mengais Rezeki di Usia Senja
Perjuangan Sutrisno, Rela Kayuh Sepeda Puluhan Kilo demi Mengais Rezeki di Usia Senja
Megapolitan
29 Orang Terlibat Narkoba Ditangkap di Jakut, 5 Juta Pil Ekstasi Disita
29 Orang Terlibat Narkoba Ditangkap di Jakut, 5 Juta Pil Ekstasi Disita
Megapolitan
Penerima KJP Plus Gratis Masuk Tempat Wisata Edukatif, Orangtua Siswa Makin Bahagia
Penerima KJP Plus Gratis Masuk Tempat Wisata Edukatif, Orangtua Siswa Makin Bahagia
Megapolitan
Menikmati Malam di Taman Literasi Blok M, Ruang Santai di Tengah Sibuknya Jakarta
Menikmati Malam di Taman Literasi Blok M, Ruang Santai di Tengah Sibuknya Jakarta
Megapolitan
Hangatnya Kuliner Malam Blok M, Pengunjung Bersantap Ria di Lesehan Tanpa Sekat
Hangatnya Kuliner Malam Blok M, Pengunjung Bersantap Ria di Lesehan Tanpa Sekat
Megapolitan
Tak Hanya Babi, Warga Sebut Monyet dan Anjing Pernah Lepas dari Pejaten Shelter
Tak Hanya Babi, Warga Sebut Monyet dan Anjing Pernah Lepas dari Pejaten Shelter
Megapolitan
Eskalator Cipulir Masih Mati, Warga: Saya Pikir Matinya Cuma Pagi
Eskalator Cipulir Masih Mati, Warga: Saya Pikir Matinya Cuma Pagi
Megapolitan
Surga Kuliner Malam Blok M, dari Makanan Tradisional hingga Kekinian
Surga Kuliner Malam Blok M, dari Makanan Tradisional hingga Kekinian
Megapolitan
Pengunjung Keluhkan Perpustakaan Taman Literasi Blok M Sempit
Pengunjung Keluhkan Perpustakaan Taman Literasi Blok M Sempit
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Bahan Material untuk Bangun Rumah
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Bahan Material untuk Bangun Rumah
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau