Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: "Warning" bagi Faskes, Kemungkinan Pasien Covid-19 Masuk RS Meningkat

Kompas.com - 07/11/2022, 23:27 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko mengatakan, seharusnya pemerintah gencar mengingatkan masyarakat bahwa ada varian baru Covid-19 yang muncul di Indonesia.

Tujuannya agar masyrakat lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan setelah ditemukan varian baru Covid-19 subvarian Omicron jenis XBB.

"Menurut saya, harusnya pemerintah mengingatkan kepada masyarakat (bahwa) di kita ada varian baru (Covid-19)," kata Tri saat dihubungi, Senin (7/11/2022).

Baca juga: 1 RT di Menteng Atas Jaksel Masuk Zona Merah Covid-19, Lurah: Itu di Apartemen

Selain itu, Miko juga meminta pemerintah mengingatkan seluruh fasilitas kesehatan untuk bersiap-siap menghadapi kemungkinan peningkatan jumlah pasien dirawat di rumah sakit.

"Kedua, me-warning semua fasilitas pelayanan agar siap-siap jika kemungkinan ada peningkatan kasus yang masuk RS," ujar Tri.

Tri pun mendesak pemerintah untuk fokus memikirkan anggaran pembiayaan perawatan pasien yang kemungkinan meningkat imbas munculnya varian baru virus corona.

"Karena pemerintah sudah mengurangi subsidi terhadap upaya-upaya penanggulangan Covid-19. Jadi menurut saya pemerintah jangan kemudian tidak menambahkan (anggaran) kalau terjadi peningkatan kasus," jelas Tri.

Baca juga: Cegah Lonjakan Covid-19, Pemerintah Disarankan Suruh Warga Isoman jika Batuk, Pilek, hingga Sakit Tenggorokan

Menurut dia, warga Indonesia perlu waspada dengan munculnya varian baru XBB. Biasanya, kata dia, varian baru akan semakin cepat menyebar dalam kurun beberapa bulan saja.

"Menurut saya ada kenaikan dari XBB di Indonesia. Singapura saja sejak ditemukan XBB baru meningkat tiga bulan kemudian," kata Tri.

"Jadi di Indonesia menurut saya baru mulai meningkat ditemukannya XBB, baru satu bulan, hati-hati banget harusnya Indonesia, harus bersiap-siap dengan kemungkinan kasus meningkat," lanjut dia.

Baca juga: Pemerintah Diminta Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 Jelang Natal dan Tahun Baru

Jebolan kampus UI ini menilai, saat ini justru terjadi peningkatan kasus pasien dirawat di Rumah Sakit UI setelah ditemukannya kasus varian baru.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia dipengaruhi oleh varian-varian baru Covid-19 subvarian Omicron.

Adapun varian baru tersebut adalah XBB, XBB.1, dan BQ.1.

"Naik (kasus Covid-19), betul. Naiknya kenapa? Karena varian baru. Covid-19 naik sesudah kita belajar kemarin bukan karena movement, bukan karena pergerakan, (tapi) karena varian baru," kata Budi saat media visit ke Menara Kompas, Jakarta, Jumat (4/11/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
hrsnya rutin diadakan pengetesan di area publik utk sampling.. apakah itu di cafe atau bioskop.. di fasilitas bandara stasiun dll memang krn kebutuhan.. tp kalo utk yg tdk primer seperti kongkow dan hiburan boleh lah diperiksa.. pengendalian di area yg tdk terlalu berdampak thdp ekonomi secara makro


Terkini Lainnya
Bangunan Liar Dekat Unisma Dibongkar, Bakal Dijadikan Taman
Bangunan Liar Dekat Unisma Dibongkar, Bakal Dijadikan Taman
Megapolitan
Sekolah 5 Hari dan Lebih Pagi di Depok, Bekasi, dan Bogor, Kapan Mulai Berlaku?
Sekolah 5 Hari dan Lebih Pagi di Depok, Bekasi, dan Bogor, Kapan Mulai Berlaku?
Megapolitan
Cho Yong Gi Diteriaki 'Kamu Ngapain di Sini' Saat Hendak Obati Peserta Demo Buruh
Cho Yong Gi Diteriaki "Kamu Ngapain di Sini" Saat Hendak Obati Peserta Demo Buruh
Megapolitan
Pilih Diskon Listrik Ketimbang BSU, Warga: Biasanya Enggak Tepat Sasaran
Pilih Diskon Listrik Ketimbang BSU, Warga: Biasanya Enggak Tepat Sasaran
Megapolitan
Kecewa Diskon Listrik Batal, Warga: Ekonomi Lagi Susah...
Kecewa Diskon Listrik Batal, Warga: Ekonomi Lagi Susah...
Megapolitan
Daftar Pelajar yang Dikecualikan dari Aturan Jam Malam di Depok, Bekasi dan Bogor
Daftar Pelajar yang Dikecualikan dari Aturan Jam Malam di Depok, Bekasi dan Bogor
Megapolitan
Tol Wiyoto Wiyono Macet Parah Imbas Kecelakaan Truk dan Minibus
Tol Wiyoto Wiyono Macet Parah Imbas Kecelakaan Truk dan Minibus
Megapolitan
Kecelakaan Truk dan Minibus di Tol Wiyoto Wiyono, Kendaraan Rusak Parah
Kecelakaan Truk dan Minibus di Tol Wiyoto Wiyono, Kendaraan Rusak Parah
Megapolitan
Tertangkapnya Residivis Curanmor yang Tak Kapok-kapok, Dalih buat Bayar Sekolah Anak
Tertangkapnya Residivis Curanmor yang Tak Kapok-kapok, Dalih buat Bayar Sekolah Anak
Megapolitan
Sekolah di Depok, Bekasi dan Bogor Masuk Pukul 06.30 WIB, Sabtu Libur
Sekolah di Depok, Bekasi dan Bogor Masuk Pukul 06.30 WIB, Sabtu Libur
Megapolitan
Kronologi Mahasiswa UI Cho Yong Gi Ditangkap Saat Tolong Korban Demo Buruh
Kronologi Mahasiswa UI Cho Yong Gi Ditangkap Saat Tolong Korban Demo Buruh
Megapolitan
Tragedi Lansia Terbakar dalam Mobil di Tangsel...
Tragedi Lansia Terbakar dalam Mobil di Tangsel...
Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara di Lebak Bulus Diduga Kabur dari Rumah
Pelaku Pelecehan Payudara di Lebak Bulus Diduga Kabur dari Rumah
Megapolitan
Dugaan Pungli Berkedok Sumbangan Bikin Pelajar SMAN 9 Tambun Selatan Demo Kepsek
Dugaan Pungli Berkedok Sumbangan Bikin Pelajar SMAN 9 Tambun Selatan Demo Kepsek
Megapolitan
Kobaran Asa Pencari Kerja di Usia yang Tak Lagi Muda...
Kobaran Asa Pencari Kerja di Usia yang Tak Lagi Muda...
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau