Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karakter Pesan dalam Ponsel Keluarga Tewas di Kalideres: Kata-katanya Rapi, Terlihat Berpendidikan, Ada Bahasa Inggrisnya

Kompas.com - 22/11/2022, 14:10 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesan yang ditemukan dalam ponsel milik satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, diketik dengan susunan kalimat yang tertata.

Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi berdasarkan hasil pendalaman sementara bersama tim ahli psikologi forensik.

"Kata-katanya sangat rapi, terlihat berpendidikan, ada Bahasa Inggris di sela-sela tulisan tersebut," ujar Hengki saat dikonfirmasi, Selasa (22/11/2022).

Baca juga: Pesan dalam Ponsel Keluarga Tewas di Kalideres Diduga Diketik Seorang Perempuan

Saat ini, kata Hengki, tim ahli psikologi forensik masih terus mendalami temuan pesan yang banyak mengandung kata-kata tentang emosi dan bersifat negatif tersebut.

Di samping itu, pesan tersebut hanya dikirimkan dari ponsel pertama ke ponsel kedua yang sama-sama dimiliki oleh keluarga tersebut.

"Jadi belum dapat disimpulkan, lagi di analisis tim ahli dari psikologi forensik," kata Hengki.

Temuan 4 mayat dalam satu rumah

Empat orang anggota keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya, Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, pada 10 November 2022.

Jasad satu keluarga yang telah membusuk itu ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang merasa terganggu dengan bau tak sedap di dekat rumah tersebut.

Baca juga: Pesan dalam Ponsel Keluarga Tewas di Kalideres Diduga Diketik Seorang Perempuan

Keempat jasad itu, yakni Rudyanto Gunawan (71) yang ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang.

Kemudian, istri Rudyanto bernama Margaretha Gunawan (68) ditemukan di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur.

Di kamar yang sama juga ditemukan jasad anak dari Rudyanto-Margaretha bernama Dian (40), tetapi letaknya di lantai.

Terakhir, ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan yang ditemukan dalam posisi terlentang di sofa ruang tamu.

Baca juga: Polisi Tak Temukan Pesan Terkait Utang dari Ponsel Satu Keluarga Tewas di Kalideres

Polisi menduga mereka meninggal dunia dalam waktu yang berbeda-beda.

Namun, waktu kematian satu keluarga yang dikenal sangat tertutup dari lingkungan sekitar itu diperkirakan terjadi lebih dari dua pekan.

Tak ada tanda kekerasan pada jasad mereka. Belum pula ditemukan zat/unsur berbahaya di organ dalam.

Hal lain yang menjadi sorotan adalah tidak ditemukan sari-sari makanan di lambung keempat korban tewas tersebut.

Baca juga: Psikolog Forensik: Polda Metro Tak Usah Ragu-ragu Umumkan Penyebab Keluarga Tewas di Kalideres

Polisi masih menyelidiki penyebab kematian satu keluarga itu dengan melibatkan ahli di bidang medical forensik kolegal, ahli di bidang patologi anatomi, ahli toksikologi, dan ahli DNA.

Jasad keempatnya hingga kini masih diperiksa petugas laboratorium forensik di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
berita ruwet..


Terkini Lainnya
Nonton Langsung Formula E Jakarta 2025, Simak Cara Beli Tiket dan Pilih Spot Favoritmu
Nonton Langsung Formula E Jakarta 2025, Simak Cara Beli Tiket dan Pilih Spot Favoritmu
Megapolitan
Video Atlet Disabilitas Diduga Terusir Viral, NPCI Bekasi Dipanggil DPRD
Video Atlet Disabilitas Diduga Terusir Viral, NPCI Bekasi Dipanggil DPRD
Megapolitan
Jalur Pendaftaran SPMB Jakarta 2025 untuk SMP Dibuka, Simak Tahapan dan Jadwalnya
Jalur Pendaftaran SPMB Jakarta 2025 untuk SMP Dibuka, Simak Tahapan dan Jadwalnya
Megapolitan
Rano Karno Bakal Beri Keringanan Pajak Hotel di Jakarta
Rano Karno Bakal Beri Keringanan Pajak Hotel di Jakarta
Megapolitan
Posko SPMB SMKN 1 Jakarta Terima 800 Pengaduan, Ini Dua Masalah Terbanyak
Posko SPMB SMKN 1 Jakarta Terima 800 Pengaduan, Ini Dua Masalah Terbanyak
Megapolitan
Pria Paruh Baya Tertimbun Lumpur Saat Gali Septic Tank di Bogor
Pria Paruh Baya Tertimbun Lumpur Saat Gali Septic Tank di Bogor
Megapolitan
Menjelang HUT Jakarta ke-498, Rano Karno Tabur Bunga di TMP Kalibata
Menjelang HUT Jakarta ke-498, Rano Karno Tabur Bunga di TMP Kalibata
Megapolitan
Disnaker Kabupaten Bogor Bantah Job Fair Hanya Formalitas
Disnaker Kabupaten Bogor Bantah Job Fair Hanya Formalitas
Megapolitan
Job Fair Pakansari Dibagi 4 Klaster untuk Cegah Penumpukan Pengunjung
Job Fair Pakansari Dibagi 4 Klaster untuk Cegah Penumpukan Pengunjung
Megapolitan
Momen Pramono dan Dedi Mulyadi 'Dipisahkan' AHY di Forum Kepala Daerah
Momen Pramono dan Dedi Mulyadi "Dipisahkan" AHY di Forum Kepala Daerah
Megapolitan
Di Tengah Ribuan Pelamar Job Fair Pakansari, Seorang Ibu Diam-Diam Mengirim Doa
Di Tengah Ribuan Pelamar Job Fair Pakansari, Seorang Ibu Diam-Diam Mengirim Doa
Megapolitan
Dipergoki Korbannya, Maling Motor di Depok Diamuk Massa
Dipergoki Korbannya, Maling Motor di Depok Diamuk Massa
Megapolitan
Jalur Pendaftaran SPMB Jakarta 2025 untuk Jenjang SD
Jalur Pendaftaran SPMB Jakarta 2025 untuk Jenjang SD
Megapolitan
Kronologi Ledakan Foodcourt BSD, Bermula dari Kebocoran Gas
Kronologi Ledakan Foodcourt BSD, Bermula dari Kebocoran Gas
Megapolitan
Sempat Ditolak Warga, Pemkot Jakut Sebut Pembangunan Ruko di Cilincing Tak Langgar Aturan
Sempat Ditolak Warga, Pemkot Jakut Sebut Pembangunan Ruko di Cilincing Tak Langgar Aturan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau