Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Anies Baswedan Tak Diundang Reuni 212, Panitia: Enggak Mungkin untuk Baca Doa

Kompas.com - 01/12/2022, 14:55 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia penyelenggara Reuni 212 memastikan tidak mengundang eks Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dalam acara di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Penanggung Jawab Reuni 212 Yusuf Martak menjelaskan bahwa pihaknya hanya mengundang tokoh agama dan ulama dalam acara yang akan berlangsung pada Jumat (2/12/2022) itu.

"Anies Baswedan enggak kami undang, Anies Baswedan kan enggak mungkin baca doa, jadi enggak kami undang," ujar Yusuf, Kamis (1/12/2022).

Baca juga: 30 Orang Berdemo di Depan Balai Kota DKI, Minta Heru Budi Tak Izinkan Reuni 212

Dia pun menyebutkan bahwa panitia tidak mengundang tokoh yang berkaitan dengan politik, termasuk Anies yang diketahui beberapa kali menghadiri Reuni 212.

"Karena kami enggak mengundang orang-orang yang (ada) kaitannya dengan politik," ujar Yusuf.

Menurut Yusuf, Reuni 212 kali ini mengusung tema "Munajat Akbar dan Indonesia Bershalawat untuk Keselamatan NKRI" dan akan fokus pada kegiatan doa bersama serta bermunajat.

Atas dasar itu, panitia penyelenggara tidak ingin Reuni Aksi 212 justru dianggap ataupun dijadikan ajang berpolitik oleh para politisi.

"(Tokoh) politik praktis kami tidak undang, yang kami undang itu tokoh ulama, habib, ustaz, kiai, gitu," kata Yusuf.

Menurut rencana, Reuni Aksi 212 bakal dilaksanakan mulai Jumat dini hari sekitar pukul 02.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Ogah Reuni 212 Dijadikan Ajang Berpolitik, Panitia Tak Undang Tokoh Politik

Para peserta diwajibkan menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk meminimalkan penularan Covid-19.

"Dimulai dengan shalat tahajud hingga pukul 09.00 WIB. Bawa alat shalat, pakai masker, jaga protokol kesehatan, dan diharapkan mengenakan pakaian putih," ujar Yusuf.

Hubungan Anies dan Aksi 212

Sebagai informasi, Aksi 212 awalnya digelar oleh massa di halaman Monumen Nasional, Jakarta, pada Jumat 2 Desember 2016.

Aksi yang disokong sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam itu bertujuan untuk menuntut Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang dianggap telah menodai agama.

Ahok saat itu dijatuhi vonis 2 tahun penjara oleh majelis hakim. Sementara itu, Anies yang menjadi penantang Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017 memenangi pemilihan gubernur.

Saat menjabat sebagai gubernur DKI, Anies tak pernah absen menghadiri Reuni 212 pada tahun 2017, 2018, dan 2019.

Halaman:
Komentar
doa di rumah ga dapat duit. kan pengangguran butuh kerja. jadi massa bayaran begini bisa punya penghasilan., membalas komentar jujur santoso : baca doa sendiri dari rumah saja. #jernihberkomentar


Terkini Lainnya
Pelajar Terjaring Razia Jam Malam di Bogor Akan Diserahkan ke Sekolah
Pelajar Terjaring Razia Jam Malam di Bogor Akan Diserahkan ke Sekolah
Megapolitan
Berapa Harga Tiket Jakarta Fair 2025?
Berapa Harga Tiket Jakarta Fair 2025?
Megapolitan
Berusaha Rampas Motor, Pria Bermodus 'Mata Elang' Ditangkap di Ciputat
Berusaha Rampas Motor, Pria Bermodus "Mata Elang" Ditangkap di Ciputat
Megapolitan
Jakarta Fair 2025 Buka Jam Berapa?
Jakarta Fair 2025 Buka Jam Berapa?
Megapolitan
Transjabodetabek Bogor-Blok M dan Blok M-Ancol Bakal Diresmikan dalam Waktu Dekat
Transjabodetabek Bogor-Blok M dan Blok M-Ancol Bakal Diresmikan dalam Waktu Dekat
Megapolitan
Alasan Blok M Jadi Transit Hub, Pramono: Mudah Diakses dari Mana Saja
Alasan Blok M Jadi Transit Hub, Pramono: Mudah Diakses dari Mana Saja
Megapolitan
Jakarta Fair 2025 Bakal Dibuka 19 Juni-13 Juli
Jakarta Fair 2025 Bakal Dibuka 19 Juni-13 Juli
Megapolitan
Viral Jalan I Gusti Ngurah Rai Langganan Kecelakaan, Jalannya Disebut Bergelombang
Viral Jalan I Gusti Ngurah Rai Langganan Kecelakaan, Jalannya Disebut Bergelombang
Megapolitan
Polisi Bakal Blokir STNK jika Pelanggar Tak Urus Tilang ETLE
Polisi Bakal Blokir STNK jika Pelanggar Tak Urus Tilang ETLE
Megapolitan
Chandra Rahmansyah Minta Rano Karno Perluas MRT hingga ke Depok
Chandra Rahmansyah Minta Rano Karno Perluas MRT hingga ke Depok
Megapolitan
Pramono Klaim 40 Program 100 Hari Kerjanya Terealisasi 90,3 Persen
Pramono Klaim 40 Program 100 Hari Kerjanya Terealisasi 90,3 Persen
Megapolitan
Cara Daftar SPMB Depok 2025 untuk Pendaftaran Sekolah TK, SD, dan SMP
Cara Daftar SPMB Depok 2025 untuk Pendaftaran Sekolah TK, SD, dan SMP
Megapolitan
Kritik Aturan Jam Malam Dedi Mulyadi, Pelajar: Tak Semua yang Keluar Malam Itu Negatif
Kritik Aturan Jam Malam Dedi Mulyadi, Pelajar: Tak Semua yang Keluar Malam Itu Negatif
Megapolitan
Wujudkan Jakarta Kota Global, Pramono Akan Kirim Pelajar ke Nottingham University
Wujudkan Jakarta Kota Global, Pramono Akan Kirim Pelajar ke Nottingham University
Megapolitan
Rano Karno Ajak Masyarakat Naik Transportasi Umum untuk Kurangi Macet dan Polusi
Rano Karno Ajak Masyarakat Naik Transportasi Umum untuk Kurangi Macet dan Polusi
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pemerintah Belanda Tumbang: Perdana Menteri Mundur, Koalisi Partai Penguasa Bubar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau