Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pangan Melonjak Jelang Natal dan Tahun Baru, Pembeli Kurangi Belanjaan, Pedagang Menjerit

Kompas.com - 09/12/2022, 10:16 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Harga bahan pangan seperti sembilan bahan pokok (sembako) dan sayur mayur mengalami kenaikan di pasaran Tangerang Selatan. Seperti yang terjadi di Pasar Ciputat.

Harga melonjak seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Natal dan tahun baru 2023.

Sembako jenis telur mengalami kenaikan paling tinggi hingga menyentuh angka Rp 32.000 per kilogram (kg) dari sebelumnya sekitar Rp 25.000 hingga Rp 27.000 per kg.

Baca juga: Saat Harga Sejumlah Bahan Pangan di Jabodetabek Naik Jelang Natal dan Tahun Baru

Sedangkan jenis sayur mayur yang melonjak tajam yaitu cabai rawit. Kini harga cabai rawit merah dan hijau mengalami kenaikan Rp 20.000 dari harga normal.

Harga cabai rawit merah saat ini mencapai Rp 60.000 per kilogram dari harga normalnya Rp 40.000 per kg pada bulan lalu.

Kemudian, harga cabai rawit hijau mencapai Rp 50.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 30.000 per kg.

Menanggapi itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel kemudian melakukan dua langkah penanganan untuk menjaga kestabilan harga.

Baca juga: Harga Daging Sapi dan Ayam di Pasar Nangka Bungur Kemayoran Masih Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru

Kepala Disperindag Kota Tangsel Heru Agus Santoso mengatakan langkah yang dilakukan adalah menggelar bazar atau operasi pasar murah dan sidak ke distributor atau pasar-pasar di Tangsel.

Harga sembako naik

Salah satu yang dikeluhkan adalah harga telur yang mencapai Rp 32.000 per kilogram di pasaran.

Pedagang di Pasar Ciputat bernama Ilham mengatakan harga telur terus mengalami kenaikan secara perlahan.

"Iya kebanyakan pada naik harga sembako sudah sekitar dua minggu naik terus. Telur saat ini masih jual Rp 32.000 per kg," ujar Ilham saat ditemui, Rabu (7/12/2022).

"Sebelumnya masih Rp 26.000, Rp 28.000, naiknya perlahan. Sudah sekitar empat hari harganya Rp 32.000," lanjut Ilham.

Baca juga: Harga Sembako di Pasar Serdang Kemayoran Melonjak, Warga: Sudah Susah Tambah Susah

Senada dengan Ilham, pedagang lainnya bernama Jafra (22) juga mengatakan harga telur di toko sembakonya naik.

"Telur ayam sebelumnya Rp 28.000 terus naik Rp 30.000, sekarang jadi Rp 32.000. Pas mau Natal gini naiknya hampir tiap hari. Naik dikit-dikit soalnya. Yang paling tinggi naiknya telur, hampir setiap hari naiknya Rp 500-Rp 1.000," kata dia.

Ia selalu memberitahukan terlebih dahulu soal kenaikan harga kepada pembelinya yang hendak membeli telur. Beberapa di antaranya, kaget saat mengetahui harga telur melambung tinggi.

Kendati demikian, Jafra mengaku jumlah penjualan telur tetap tinggi setiap harinya.

"Alhamdulillah jumlah penjualannya tinggi setiap hari. Kaget mereka (pembeli) harganya pas dikasih tahu Rp 32.000. Saya kan bilang naik, terus pembeli heran kok kemarin segini sekarang segini," jelas Jafra

Baca juga: Harga Daging di Pasar Ciputat Naik, Pedagang: Masyarakat Jarang Makan Daging karena Mahal

Tak hanya telur, kebutuhan utama pangan seperti beras juga mengalami kenaikan sekitar Rp 500 hingga Rp 1.000 per liternya.

"Naiknya rata, ada yang naik Rp 500 per liter, ada yang naik Rp 1.000 per liter. Yang harga Rp 8.000 jadi Rp 8.500, terus yang Rp 9.000 jadi Rp 10.000," ujar Adun, Kamis (8/12/2022).

Ia menjelaskan, kenaikan harga beras terjadi sejak awal Desember 2022. Namun, Adun tidak mengetahui pasti alasan kenaikan harga beras.

Kata dia, harga beras memang sudah tinggi dari agen tempat dia membeli di Pasar Cipinang, Jakarta Timur.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Rano Karno Apresiasi Ratusan Pelajar yang Rancang Kota Bersih dan Rendah Emisi
Rano Karno Apresiasi Ratusan Pelajar yang Rancang Kota Bersih dan Rendah Emisi
Megapolitan
Selamat, Cucu Pertama Anies Baswedan Telah Lahir
Selamat, Cucu Pertama Anies Baswedan Telah Lahir
Megapolitan
ASN Setuju Boleh WFA, Anggap Kinerja Lebih Penting Ketimbang Lokasi Kerja
ASN Setuju Boleh WFA, Anggap Kinerja Lebih Penting Ketimbang Lokasi Kerja
Megapolitan
Polisi Tak Menahan Ibu yang Aniaya Bocah Penjual Risol di Tangsel
Polisi Tak Menahan Ibu yang Aniaya Bocah Penjual Risol di Tangsel
Megapolitan
Bikin Macet, PKL dan Parkir Liar di Pasar Senen Bakal Ditertibkan
Bikin Macet, PKL dan Parkir Liar di Pasar Senen Bakal Ditertibkan
Megapolitan
Pro-Kontra Kebijakan ASN Boleh WFA: Dinilai Efektif, tapi Khawatir Disalahgunakan
Pro-Kontra Kebijakan ASN Boleh WFA: Dinilai Efektif, tapi Khawatir Disalahgunakan
Megapolitan
Petugas Damkar Tangsel Dikerjai, Diminta Evakuasi Ular Malah Disuruh Tagih Utang
Petugas Damkar Tangsel Dikerjai, Diminta Evakuasi Ular Malah Disuruh Tagih Utang
Megapolitan
Jalan Rusak di Parung Panjang Sebabkan Banyak Kecelakaan
Jalan Rusak di Parung Panjang Sebabkan Banyak Kecelakaan
Megapolitan
Sempat Kecewa Warungnya Dibongkar, Irwansyah Kini Dukung Dedi Mulyadi Bongkar Bangunan Liar
Sempat Kecewa Warungnya Dibongkar, Irwansyah Kini Dukung Dedi Mulyadi Bongkar Bangunan Liar
Megapolitan
Jadwal Formula E Jakarta 2025 pada Hari Ini
Jadwal Formula E Jakarta 2025 pada Hari Ini
Megapolitan
Kualitas Udara Jakarta Hari Ini: Indeks AQI Tercatat 81
Kualitas Udara Jakarta Hari Ini: Indeks AQI Tercatat 81
Megapolitan
Jalan Rusak di Parung Panjang Tak Pernah Diperbaiki secara Utuh
Jalan Rusak di Parung Panjang Tak Pernah Diperbaiki secara Utuh
Megapolitan
PRJ Jakarta Fair Lahir dari Dongeng yang Tak Pernah Dilihat Ali Sadikin
PRJ Jakarta Fair Lahir dari Dongeng yang Tak Pernah Dilihat Ali Sadikin
Megapolitan
Saat para Remaja Enteng Sekali Ayunkan Senjata, seperti Tak Ada Hukum di Jakarta
Saat para Remaja Enteng Sekali Ayunkan Senjata, seperti Tak Ada Hukum di Jakarta
Megapolitan
Tuai Berbagai Penolakan Atas Kebijakannya, Dedi Mulyadi: Saya Siap Dibenci, Asal Tinggalkan Legasi untuk Rakyat
Tuai Berbagai Penolakan Atas Kebijakannya, Dedi Mulyadi: Saya Siap Dibenci, Asal Tinggalkan Legasi untuk Rakyat
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau